Siapa, sih yang nggak kenal dengan sosok yang satu ini? Bagi banyak orang, sosok Togi Panjaitan, seorang fotografer muda yang khusus menggeluti bidang makanan ini memang akrab terlihat di media sosial.
Togi begitu piawai dalam membidik setiap makanan tanpa kehilangan orisinalitasnya. Dan Togi mampu merekam setiap cita rasa itu sehingga tampil menggiurkan dan menggugah selera di setiap fotonya.
Ia merupakan sebuah bukti nyata dari seseorang yang begitu passionate di bidangnya, konsisten dalam menekuninya hingga membuahkan sukses. Karena di jaman sekarang ini fotografi banyak diminati oleh para anak muda, terutama kaum milenial yang mempunyai minat besar di bidang kuliner.
Lalu seperti apa, sih, cerita Togi soal perjalanan profesinya ini? Yuk simak bareng-bareng di artikel Man of The Month berikut ini!
Q: Boleh dong diceritakan bagaimana awalnya Togi bisa terjun di bidang fotografi terutama food photography ini?
A: Aku sudah menggeluti dan terjun dalam dunia photography sejak tahun 2010. Awalnya aku lebih ke foto-foto model, fashion photography. Lalu pada tahun 2012 aku ganti haluan menjadi food photographer, sampai saat ini.
Q: Sebagai seorang food photographer, bagaimana proses dari awal hingga menciptakan sebuah food photo yang instaworthy atau menarik untuk dilihat?
A: Sebelumnya ada beberapa faktor yang harus dipenuhi sebelum kita membuat foto atau memotret makanan yang instaworthy.
Yang pertama makanannya, makanannya sendiri itu harus cantik dan sedap dipandang. Lalu yang kedua adalah lighting atau pencahayaan yang harus bagus dan memadai. Yang ketiga ada props alias properti pendukung yang akan masuk dalam sebuah foto. Lalu yang terakhir yang keempat adalah angle foto yang diambil dari makanan tersebut.
Empat hal inilah yang menurut aku harus ada karena empat hal ini merupakan faktor pendukung untuk menghasilkan foto-foto makanan yang instaworthy.
Q: Apa saja faktor penentu sebuah hidangan menjadi cantik saat difoto?
A: Menurutku, faktor-faktor yang menentukan sebuah hidangan bisa menjadi cantik saat difoto adalah makanannya itu sendiri. Warna atau tampilan makanan itu juga menjadi salah satu faktor penentu yang bisa membuat hasil foto makanan tersebut terlihat cantik.
Komposisi warna makanan juga mempengaruhi, sih. Nah, kalau dirasa memang warna makanannya terlalu flat, mungkin bisa ditambah dengan garnish seperti potongan rosemary sehingga lebih bervariasi warnanya dan makanannya akan terlihat lebih tasty.
Q: Apa saja yang harus disiapkan saat ingin memotret makanan? Apakah ada aturan khusus pada lighting, lokasi, properti yang digunakan, dan sebagainya?
A: Sebenarnya aturan khusus itu tidak ada, artinya tidak ada patokannya. Tapi kalau aku pribadi, aku punya beberapa hal yang harus aku siapkan sebelum memotret makanan.
Tapi kembali lagi ke jawaban untuk pertanyaan kedua diatas. Yang pasti yang harus disiapkan adalah makanannya, lighting, properti tambahan, dan angle foto yang akan kita ambil nanti.
Oiya, dan pastikan properti yang akan digunakan sebagai pelengkap foto makanan adalah barang-barang yang ada hubungannya dengan makanan juga ya.
Dan yang juga harus diingat, angle atau komposisi foto makanannya harus lebih besar dibandingkan propertinya ya, jadi bisa 70% makanannya, dan sisanya adalah propertinya.
Q: Boleh dong dibagi tips dan trik memotret makanan menggunakan kamera ponsel/smartphone...
A: Yang jelas, dan cara paling mudah untuk memotret makanan menggunakan smartphone yang paling mendasar yaitu foto dari top angle atau dari atas makanan. Angle atas ini yang sering disebut flatlay merupakan komposisi foto makanan paling mudah dan paling bisa menonjolkan kecantikan makanan.
Q: Aplikasi apa yang cocok untuk digunakan setiap mengedit food photo?
A: Sejujurnya aku jarang sekali menggunakan editor foto dari smartphone. Tapi kalau kebetulan aku ingin mengedit hasil foto makanan dengan menggunakan smartphone aku biasanya pakai Adobe Lightroom. Aplikasi Adobe Lightroom ini sangat mudah digunakan.
Nah, tapi tahukah kalian, kalau kalian nggak mau repot-repot install aplikasi editor foto di smartphone, kalian bisa kok menggunakan filter dan bisa mengatur brightness dan contras foto makanan di aplikasi Instagram.
Saat sebelum kalian posting kan ada, mode untuk mengedit foto terlebih dahulu sebelum di posting. Menurutku, itu sudah cukup banyak membantu membuat foto makanan jadi lebih ciamik.
Q: Apa hal yang paling penting jika ingin menghasilkan foto makanan yang bisa membuat orang lain tertarik untuk memakannya?
A: Menurutku harus ada elemen kehidupan. Artinya bukan harus ada hewan hidup yaaa...Tapi lebih ke elemen 'lebay' nya atau istilahnya foodporn. Misalnya kalau kamu mau foto pasta, maka buatlah foto ketika pasta itu sedang disendok, atau ingin foto kopi maka fotolah ketika gelas kopi yang dituangkan kopi. Jadi ada elemen kehidupannya gitu.
Tapi ini hanya tambahan lho ya, hal seperti ini bisa diselingi dengan foto yang memang makanannya saja tidak sedang proses memakan atau proses dituang. Tapi kadang-kadang bagus juga lho diselang-seling dengan foto seperti ini yang ada elemen foodporn-nya. It will give your picture a little bit of 'something'.
Q: Pesan untuk para fotografer smartphone...
A: Just keep on trying, keep on snapping, keep on shuttering...teruslah mengambil foto, terus mencoba, mencari angle-angle terbaik. Kalau kamu merasa foto kamu kurang bagus atau kurang enak dipandang, coba lagi lagi dan lagi.
Karena aku percaya, semakin sering kamu memotret, semakin tajam pandanganmu terhadap objek dan akan semakin keren dan kreatif pasti hasilnya kalau terus mencoba.
Dan satu lagi, jangan pernah malu untuk bertanya sama orang lain. Tanyalah bagaimana hasil fotomu itu, dari jawaban orang lain itulah nanti kamu akan mendapatkan ide-ide baru dan bisa tambah kreatif tentunya.
Nah, seru kan ngobrol bareng Togi Panjaitan, seorang food photographer ini? Sisters, selalu nantikan kisah-kisah inspiratif dari Man of The Month pilihan Sisternet berikutnya dengan mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !
Foto: Instagram / @togipanjaitan