Hai Sisters! Mungkin pada awalnya kita kebingungan harus mulai berjualan dimana terlebih dahulu karena saat ini begitu banyak sekali pilihan yang bisa digunakan untuk memasarkan produk kita di dunia online. Sebelum menentukan media online digital marketing, kita harus memahami terlebih dahulu karakteristik target market dari produk kita. Manfaatkan media yang paling mudah digunakan dan mungkin juga kita merupakan salah satu pengguna media tersebut, seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Google Business.
Jika produk kita target marketnya adalah perusahaan Business to Business (B2B) seperti usaha penyedia souvenir seminar atau tas promosi, tentunya akan berbeda media yang digunakannya dengan usaha tas yang dijual untuk retail. Usaha B2B akan lebih efektif menggunakan website atau Google Business karena terlihat lebih profesional dan terpercaya, sedangkan untuk tas yang dijual retail bisa menggunakan media sosial terlebih dahulu.
Media sosial pun bermacam ragamnya. Kamu pasti ada yang sudah memiliki akun media sosial dan terbiasa menggunakannya kan? Namun, jika kita ingin berjualan di media sosial, sebaiknya kita memiliki akun bisnis khusus dan dipisahkan dengan akun pribadi agar social trust (kepercayaan) pembeli meningkat dan lebih professional. Kalo ibarat akun pribadi itu rumah kita sendiri, akun bisnis itu akun toko kita sehingga kita bisa atur tampilannya dengan rapi. Jika akun pribadi kita sudah banyak follower caranya bisa dengan mengubah akun pribadi menjadi akun toko, atau menjadikan akun pribadi tersebut sebagai perantara untuk mengenalkan toko kita dan personal branding. Bagi yang baru akan memulai berjualan di media sosial, bisa dimulai dari media yang jumlah penggunanya paling banyak namun juga kita paham menggunakannya.
Berikut adalah informasi tentang media sosial yang datanya bisa jadinya informasi untuk kita sehingga memudahkan memutuskan media sosial mana yangs sesuai dengan usaha kita:
Sumber : welearn.unwomen.org - Modul 3 Digital Marketing
Pilih media komunikasi yang sesuai
Setelah memilih media mana yang akan dijadikan sebagai toko atau sarana dalam memajang produk yang akan kita jual, langkah selanjutnya adalah tentukan media komunikasi yang efektif antara pembeli dan penjual, oleh karena itu diperlukan strategi funneling (penggiringan) yang efektif. Misalnya, setelah pengunjung medsos dan website tertarik, diskusi lebih lanjut digiring (funneling) ke WhatsApp atau ke link toko online di e-commerce, agar pembayaran dan pengiriman dapat dimonitor secara transparan.
Siapkan media untuk transaksi digital
Dunia online menghubungkan pembeli dan penjual dari jarak yang mungkin bisa antar Negara sekalipun, tidak seperti transaksi offline dimana pembeli bisa membayarkan uangnya secara tunai kepada penjual. Dalam transaksi online diperlukan media yang dapat memudahkan pembeli dalam bertransaksi. Ada beberapa media yang biasa digunakan oleh pelaku usaha online untuk transaksi pembayaran diantaranya berikut ini.
- Transfer Antar Bank
Proses transaksi transfer antar bank paling banyak digunakan dalam dunia usaha online. Caranya pun sangat mudah, penjual harus memiliki rekening bank dan saat pembeli akan melakukan transaksi harus mengirimkan bukti transfer pembelanjaan. Kemudian, penjual dapat mengecek transaksi lewat internet banking atas transaksi tersebut.
- Rekening Bersama (Rekber)
Dalam hal ini contohnya seperti yang dilakukan oleh marketplace. Cara transaksi dengan sistem rekening bersama yaitu :
Caranya pengusaha mendaftar ke perusahaan dompet digital untuk mendapatkan barcode di tempat usahanya. Contohnya seperti OVO, Link aja, Go pay, Dana dll. Pastikan sudah memiliki salah satu dari ketiga media bertransaksi digital ya, agar bisa meningkatkan penjualan usahamu, Sisters.
Optimalkan penggunaan digital marketing
Setelah menjalankan pemasaran digital, tentunya sebagai pelaku usaha kita ingin mengetahui efektivitas saluran pemasaran yang kita gunakan tersebut agar digital marketing bisa optimal. Evaluasi ketepatan jadwal posting dan target sasaran apakah sudah sesuai dengan jam “prime time” nya target pasar kita atau belum. Selain itu evaluasi saluran promosi apakah dengan saluran promosi yang dijalankan sudah cocok dengan target market, perlu menambah saluran pemasaran atau fokus terlebih dahulu di saluran pemasaran yang sedang dijalankan.
Meminta feedback dari konsumen sebagai acuan untuk berinovasi
Ketika produk yang kita jual sudah sampai ke tangan konsumen, alangkah baiknya kita meminta feedback dari konsumen tersebut. Apapun respon dari konsumen baik positif atau negatif harus diterima untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Membuat kuis untuk minta masukan pelanggan
Tidak semua orang bisa menerima masukan bukan? Nah tapi, Jika kita malah meminta masukan pelanggan misalnya masukan harga atau produk baru, tentunya akan mendeskripsikan bahwa kita amat perhatian terhadap feedback dari konsumen. Masukan dari pelanggan Itu akan menjadi sumber inovasi kita kedepannya.