Hai Sisters! Bekerja sebagai karyawan tetap, berada dalam zona nyaman dan mendapatkan penghasilan tetap menjadi hal yang diinginkan banyak orang. Khususnya bagi mereka yang masih mencari kerja atau belum punya pekerjaan tetap.
Apa yang terlihat dalam dunia kerja kerap seperti ungkapan rumput tetangga akan selalu terlihat lebih hijau. Di sisi lain, orang yang telah lama bekerja sebagai karyawan tetap justru ingin berhenti menjadi karyawan.
Bagi kamu yang saat ini sedang berada dalam titik jenuh menjadi karyawan, dan berencana keluar dari zona nyaman karier, kamu butuh persiapan matang sebelum membuat keputusan.
Hal mendasar yang perlu kamu pahami dulu adalah tidak semua orang cocok hidup sebagai “non-karyawan”. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki keahlian khusus pada satu bidang. Jadi, tanyakan ke dirimu, seberapa siap kamu untuk bekerja sendiri atau membangun usaha/bisnis sendiri?
Hal kedua yaitu, pahami bahwa kehilangan status karyawan berarti juga kehilangan sumber penghasilan tetap tiap bulan. Kamu harus mempersiapkan diri secara finansial agar keuangan tidak kacau balau dan tetap sehat ketika kamu tak lagi mendapat gaji bulanan.
1. Susun Rencana Bujet Bulanan
Tanpa penghasilan tetap, kamu perlu memiliki rencana anggaran yang tepat supaya bisa bertahan hidup dengan baik selama beberapa bulan kedepan. Rencana bujet mencakup beberapa hal seperti:
Usahakan kamu punya tabungan dana darurat dengan jumlahnya minimal 3 kali dari total pengeluaran bulananmu. Selama masa transisi dari karyawan ke non-karyawan, kamu perlu memiliki tabungan yang cukup untuk menyambung hidup.
Apapun rencana karier yang kamu akan lakukan selanjutnya, misalnya membangun bisnis atau menjadi freelancer, usahakan agar keuangan tetap sehat setidaknya selama 3 bulan.
Bagimu yang belum punya simpanan dana darurat sama sekali, maka Anda harus mulai menyiapkannya. Akan lebih baik jika kamu bisa menyediakan dana darurat yang cukup lebih dari 3 bulan.
Hindari pemikiran bergantung pada kartu kredit dan paylater untuk persediaan dana darurat. Hal itu tidak tepat karena kamu akan menambah beban utang.
3. Cari Pekerjaan Sampingan
Untuk mencegah defisit keuangan, sebisa mungkin mulailah mencari pekerjaan sampingan. Ada baiknya, pekerjaan sampingan ini bisa dilakukan dari rumah sehingga kamu bisa menghemat biaya transportasi dan makan.
Pekerjaan sampingan kini bisa dicari dengan mudah dari situs online, usahakan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlianmu agar hasilnya maksimal. Contoh pekerjaan sampingan yang dapat kamu lakukan seperti tutor/guru online, ghost writer, copywriter, graphic designer, food photographer.
4. Lunasi Utang Dulu
Agar beban keuangan tidak bertambah, sebisamungkin cobalah untuk melunasi utang-utang yang ada sebelum memutuskan keluar dari pekerjaan. Melunasi utang selama masih menjadi karyawan tentu terasa lebih konsisten karena ada gaji bulanan yang bisa diandalkan.
Review kembali catatan rencana bujet yang sudah dibuat, prioritaskan semua utang jangka pendek yang bisa segera dilunasi. Upayakan juga jangan menambah utang/cicilan lagi selama masa pelunasan.
Belilah dengan cash/tunai jika kamu mampu, namun jika tidak, tahan saja keinginanmu. Ingat, kamu sedang dalam tahap untuk mengurangi beban utang. Jangan mudah tergiur diskon dan promo cashback!