Pandemi memang banyak membawa perubahan terhadap banyak industri. Termasuk industri perfilman. Hal ini juga dirasakan oleh Swastika Nohara sebagai penulis film layar lebar. Banyak proyek yang sudah terjadwal akhirnya tertunda.
Penulis skenario film Tiga Srikandi, Cahaya Dari Timur: Beta Maluku, Keong Emas, Berburu Harta Karun dan Papua Berkisah, berbagi kisah bagaimana situasi pandemi ini membuat proyek-proyeknya tertunda. Namun, ia juga menjadikan situasi saat ini sebagai inspirasi untuk tetap berkreasi.
Di halaman rumah Swastika banyak berjejer tanaman. Hobi menanam sudah ditekuninya sejak 2015 ini. Yang baru saat masa pandemi ini, ialah ia mulai menanam sayur-sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi.
Menurutnya, pandemi merupakan saat yang tepat baginya untuk bisa terus berkarya walaupun di bidang lain dari yang biasa ia lakukan. Apalagi posisinya sebagai seorang istri dan ibu di rumah, ia harus memikirkan kenyamanan suami dan anak-anak saat harus Work From Home dan School From Home.
Salah satunya adalah membuat rumah menjadi senyaman mungkin dengan cara berkebun. Yup, banyak jenis tanaman yang mulai dikenal sejak adanya pandemi ini, banyak juga penjual tanaman online yang makin marak di media sosial. Bagaimana tidak, sejak kebanyakan dari kita WFH dan melakukan social distancing demi memutus rantai penyebaran Covid-19 mulai merambah ke dunia tanaman di rumah masing-masing.
Tapi Sisters, ternyata tanaman tak hanya sekedar tanaman. Tanaman serta homedecor dengan tanaman bisa menjadi sebuah sarana untuk self healing. Kok bisa, sih? Nah, kalau kamu penasaran dan ingin tahu jawabannya, yuk kita simak obrolan asyik dengan Swastika berikut ini:
Q: Boleh diceritakan, bagaimana awalnya memulai berkebun? Faktor apa yang mempengaruhi Swastika memiliki hobi mengoleksi berbagai jenis tanaman hias ini?
A; Awalnya karena baca artikel bahwa beberapa jenis tanaman indoor membantu memurnikan udara (air purification), dan NASA telah meneliti beberapa tanaman yang efektif membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan (rumah, kantor dan lain-lain). Salah satunya tanaman Sansevieria.
Saya ceritakan ini ke teman kantor, ternyata dia punya cukup banyak Sansevieria di rumahnya. Lalu dia kasih saya anakan tanaman Sansevieria 5 macam. Jadi saya bertekad merawat anak-anak tanaman itu, lalu mulai baca lebih banyak referensi. Itu sekitar tahun 2015. Faktor utama adalah untuk menyegarkan suasana rumah dan menambah supply oksigen di dalam rumah, kamar, ruang kerja.
Q: Bagaimana membagi waktu antara hobi berkebun dengan kesibukan sebagai script writer?
A: Membagi waktunya: merawat tanaman paling ditengok 10-20 menit pagi hari, lalu 15-30 menit sore hari. Selain itu, ya bekerja dan aktivitas lain. Kalau weekend bisa lebih lama merawat tanaman atau pergi ke lapak penjual tanaman buat liat-lihat siapa tahu ada yang menarik.
Q: Bagaimana tanaman bisa membantu kita menyingkirkan rasa gelisah dan cemas dalam menghadapi kehidupan normal baru?
A: Tanaman itu membawa vibe positif sekali, melihat daun-daunnya memberi kesejukan. Apa lagi kalau melihat daun baru tumbuh itu sangat positif efeknya, sangat memberi kepuasan.
Q: Sekarang ini banyak sekali orang tertarik berkebun, jenis tanaman apa sih yang paling mudah dan paling sulit merawatnya?
A: Berikut list tanaman yang mudah perawatannya dan cocok buat pemula, saya pernah tulis artikelnya di blog saya : https://lifetimejourney.me/2020/07/14/6-tanaman-hias-indoor-paling-gampang/
Q: Apa suka dukanya berkebun? Boleh dong diceritakan pengalaman yang paling berkesan selama berkebun…
A: Suka duka berkebun banyak... Paling seneng kalau melihat pucuk daun-daun baru bermunculan, itu rasanya membahagiakan, saya seperti dapat hadiah :) Apa lagi kalau pagi-lagi nengok tanaman terus ada daun baru yang hijau muda cemerlang dan mengkilap, itu cantiknya luar biasa melihat titik-titik air di pucuk-pucuk daun juga sangat menyenangkan.
Lalu mendapat apresiasi dari suami, anak-anak dan teman-teman karena di rumah suasana jadi sejuk, teduh karena banyak tanaman, ini juga menyenangkan.
Kadang ada teman yang ikutan suka merawat tanaman, katanya terinspirasi liat IG saya, ini juga menyenangkan. Apalagi kalau teman itu lalu happy melihat pertumbuhan tanamannya yang subur, saya ikut senang.
Hal lain yang menyenangkan, merawat tanaman membuat saya lebih banyak bergerak. Dahulu setiap habis makan saya hanya duduk liat handphone. Rasanya begah. Sekarang habis makan, termasuk habis makan malam, saya jalan kaki keliling ruang dalam hingga teras melihat-lihat tanaman, cek kondisi daun-daunnya, apakah bebas hama dan lain-lain. Berat badan turun, badan lebih enteng. Hehehehe…
Seneng juga sekarang saya banyak dapat teman-teman baru sesama penyuka tanaman. Tadi nggak kenal sama sekali, gara-gara menyapa di IG dan tanya-tanya tanaman jadi kenalan.. Malah ada yang kirim tanaman juga. Ada juga yang saya kirimi tanaman.
Jadi dampak positifnya itu meliputi fisik dan mental.
Lalu apa dukanya? Ada juga. Saya sedih banget kalau ada tanaman yang kena hama. Pasti jadi repot berusaha membersihkan hama, menyemprot dengan larutan pestisida alami dan berharap dia survive.
Hal lain yang bikin sedih kalau ada tanaman yang sudah saya rawat tapi somehow daunnya menggulung, lalu mati. Ini sedih juga. Tapi saya jadi belajar ikhlas.
Hal sedih lain: pagi-pagi menemukan kucing liar lari dari teras... ternyata ada pot terguling dan daunnya dimakan banyak banget :((
Pengaruh dan manfaatnya banyak... kalau saya jenuh dan lelah bekerja, atau mengalami writer's block, biasanya saya melihat-lihat tanaman ini.. biasanya jadi hilang lelahnya dan entah kenapa datang ide-ide baru untuk melanjutkan pekerjaan
Q: Sehubungan dengan profesinya sebagai script writer, apa pengaruh atau manfaat yang bisa didapatkan dari berkebun?
A: Pengaruh dan manfaatnya banyak... kalau saya jenuh dan lelah bekerja, atau mengalami writer's block, biasanya saya melihat-lihat tanaman ini.. biasanya jadi hilang lelahnya dan entah kenapa datang ide-ide baru untuk melanjutkan pekerjaan
Q: Apa pesan bagi generasi milenial yang baru ingin memulai berkebun atau mengoleksi tanaman hias?
A: Pesannya, mulai dari yang gampang, mulai dengan sedikit dulu. Harga tanaman belakangan ini naik banyak, jadi mulai dari tanaman yang murah dulu, biar kalau kenapa-kenapa nggak terlalu sedih. Dan sebenarnya banyak sekali tanaman yang murah tapi cantik banget. Kalau sudah menikmati, silahkan ditambah lagi dengan tanaman-tanaman lain. Jangan ragu menyapa dan bertanya melalui medsos pada orang-orang yang sudah lebih berpengalaman.
Gimana, Sisters, obrolan Sisternet dengan Inspiring Sister kita kali ini? Seru 'kan? Nah, kalau kamu nggak mau ketinggalan kisah-kisah inspiratif dari Inspiring Sister pilihan Sisternet berikutnya, kamu bisa mengunduh aplikasi Sisternet melalui link ini: https://linktr.ee/sisternet. Yuk, kita sama-sama menuju perempuan Indonesia #JadiLebihBaik !