Sisters, social climber atau panjat sosial (pansos) adalah sebuah istilah yang merujuk kepada orang yang menggunakan pertemanannya dengan orang lain guna meningkatkan status sosialnya. Mereka akan berteman terutama dengan orang yang diyakini memiliki status sosial yang cenderung populer. Sebenarnya, fenomena seperti ini sudah banyak ditemui di Indonesia, terutama di dunia maya. Kebiasaan orang yang memamerkan suatu kondisi atau barang tertentu, seperti mengunggah konten makan di restoran mewah, liburan ke luar negeri, atau bergaul dengan orang-orang yang terlihat glamor atau terkenal adalah beberapa contoh orang yang ingin pansos.
Memang tidak semua orang pansos memiliki pola yang sama, tetapi biasanya mereka dapat dikenali melalui ciri-cirinya, Sisters. Adakah satu atau beberapa orang temanmu memiliki tanda-tandanya di bawah ini?
1. Berteman karena status sosial
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seorang pansos biasanya akan berteman dengan orang lain hanya berdasarkan status sosial. Mereka akan menyaring teman berdasarkan apa yang orang tersebut gunakan, lakukan, atau miliki. Misalnya, orang itu menggunakan barang-barang mewah, atau orang tersebut memiliki jabatan, aset, harta, fisik, sehingga ia akan mendekatinya guna memperoleh status sosial lebih tinggi.
2. Berteman dengan orang-orang ‘penting’
Orang pansos umumnya tidak tahan untuk memberi tahu mengenai orang-orang penting yang mereka kenal atau orang penting yang diketahui oleh temannya. Selain itu, mereka juga akan mencari tahu apakah kamu juga punya kenalan terhadap orang-orang penting lainnya yang dapat didekati atau tidak.
3. Peduli terhadap penampilan
Ciri-ciri orang pansos lainnya adalah peduli terhadap penampilan. Ya, mereka mungkin akan berusaha sangat keras agar penampilannya dilihat layaknya orang dari kalangan status sosial yang tinggi. Mereka juga memastikan bahwa teman-teman lainnya juga memiliki penampilan yang sama mewahnya dengannya.
Misalnya, mereka akan dengan bangga memamerkan pakaian mahal dari desainer ternama dan aksesori yang menarik perhatian orang banyak. Penampilan atau pencitraan tersebut akan dibentuk sedemikian rupa agar status sosialnya dinilai orang lain setara, atau bahkan lebih tinggi.
4. Selektif dalam memilih teman
Demi mendapatkan pengakuan sosial, orang pansos akan berusaha untuk ikut masuk ke dalam lingkaran pertemanan yang mereka inginkan. Dalam perjalanan mendapatkan pengakuan sosial, mereka tentu akan selektif dalam memilih teman dan tidak ingin berbasa-basi atau menghabiskan waktu dengan orang lain yang mereka anggap berstatus sosial lebih rendah.
5. Senang memanfaatkan teman
Biasanya mereka mencoba menggunakan prestasi, ketenaran, dan koneksi orang lain untuk keuntungan dirinya sendiri. Bahkan, tak jarang cara dan intensitas mereka dalam mendekatimu, atau sebaliknya, sangat berlebihan dan cenderung kurang sopan.
6. Kurang empati
Orang pansos biasanya memiliki teman yang sangat banyak. Akan tetapi, sangat sedikit yang benar-benar dekat atau mereka kenal secara intim. Secara umum, orang pansos cenderung narsis dan egois sehingga tidak terlalu peduli untuk mengenal orang lain lebih dekat. Ini karena hubungan pertemanan yang mereka jalin hanya demi keuntungan dirinya sendiri.
7. Tidak dapat dipercaya
Sering membatalkan janji di detik-detik terakhir apabila mendapatkan ‘tawaran’ lain yang lebih menjanjikan adalah salah satu ciri social climber. Pasalnya, mereka akan melakukan segala cara untuk selalu berada di puncak. Dengan demikian, jika seseorang dianggap sebagai penghalang atau penghambat, mereka tak segan-segan untuk meninggalkannya.
8. Memegang kendali dalam kelompok pertemanan
Dalam sebuah kelompok pertemanan, orang pansos cenderung mencoba mengendalikan lingkaran sosial dan tidak ragu untuk membuang, mengganti, dan mengecualikan teman dari kelompok. Terutama apabila ada teman yang dianggap merugikan atau tidak dapat membantu meningkatkan status sosialnya. Hingga saat ini belum ada diagnosis medis yang mengindikasikan bahwa pansos dikategorikan sebagai salah satu jenis gangguan kejiwaan.
Kendati demikian, apa pun yang berlebihan itu tentu tidak baik, Sisters. Termasuk memanfaatkan orang lain guna meningkatkan status sosial. Menjadi orang pansos bisa berdampak pada berbagai aspek hidup pelakunya. Misalnya, karena ingin terus tampil glamor padahal uang yang dimiliki tak seberapa maka bukan tak mungkin dapat memengaruhi kehidupan keuangan dan akhirnya dapat menyebabkan stres. Dengan demikian, bukan tak mungkin apabila hal ini dapat berdampak pada kualitas hidup pelakunya, Sisters.
Semoga kamu bukan salah satunya, ya, Sisters.