Sisters, ketika salah satu dari pasangan harus resign atau kena PHK dari kantor, pasti ada perubahan yang terjadi pada keuangan keluarga. Hal tersebut sangat jelas karena keuangan keluarga yang awalnya berasal dari dua sumber, kini hanya tinggal berasal dari satu sumber saja.
Penghasilan yang lebih kecil tersebut nanti akan mempengaruhi pola pengeluaran, misalnya seperti kemampuan membayar cicilan, besar anggaran belanja bulanan, investasi masa depan, tabungan, dan lain sebagainya.
Agar tidak mengalami masalah keuangan, kamu wajib mengaturnya dengan baik mulai dari sekarang. Berikut ini ada beberapa tips mengatur keuangan saat pasangan resign atau kena PHK, simak, yuk!
Melakukan Revisi pada Rencana Pengeluaran Setiap Bulan
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika kamu atau pasangan berniat untuk resign adalah dengan melakukan revisi pada rencana pengeluaran setiap bulan terlebih dahulu, Sisters. Hal ini dikarenakan mengatur keuangan dengan satu sumber penghasilan saja tentu lebih sulit.
Coba mulai evaluasi pengeluaran yang biasa dilakukan. Setelah itu, kelompokkan pengeluaran tersebut berdasarkan jenisnya, mulai dari pengeluaran wajib serta pengeluaran tidak wajib.
Urutkan juga cicilan tagihan berdasarkan suku bunga yang paling tinggi. Sesuaikan pengeluaran rutin bulanan sebanyak 30%. Prioritaskan kebutuhan pokok keluarga dan fokuslah untuk menabung dan berhemat agar keuangan keluarga selalu stabil.
Menyiapkan Dana Darurat dan Proteksi Kesehatan
Biaya kesehatan yang terus meningkat setiap tahunnya membuat proteksi kesehatan penting untuk dilakukan. Kamu bisa mendaftarkan keluarga pada program BPJS Kesehatan yang diselenggarakan pemerintah atau asuransi kesehatan swasta lainnya.
Namun, pastikan bahwa asuransi kesehatan yang dibeli memiliki premi yang mampu dibayar keluarga sehingga tidak memberatkan keuangan nantinya tapi juga memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Selain itu, kamu juga harus mengalokasikan penghasilan utama keluarga untuk menabung dana darurat. Pasalnya, ada banyak kejadian mendadak yang berisiko menyebabkan keuangan memburuk, misalnya seperti musibah kecelakaan, sakit hingga dirawat, renovasi rumah dan lain sebagainya.
Lakukan Investasi Jangka Panjang
Sisters, meski pendapatan berkurang, namun kamu tetap harus mempersiapkan hari tua dengan melakukan investasi jangka panjang. Sisihkan minimum 5% dari penghasilan bulanan untuk tabungan masa tua. Dengan mempersiapkan masa tua lebih dini maka ketika suami dan istri sama-sama pensiun, keuangan keluarga masih tetap stabil.
Selain 5% dari penghasilan per bulan, kamu juga bisa menginvestasikan pesangon yang didapatkan saat resign dari kerjaan. Biasanya perusahaan akan memberikan pesangon yang cukup untuk kamu tambahkan sebagai dana investasi masa tua.
Nah, gimana, nggak susah kan? Tetap semangat ya!