Hai Sisters! Pasti kamu kenal kan dengan Ruth Ludwina Rebecca Tumewu atau yang biasa dikenal dengan nama Becky Tumewu? Yup! Dulu, wanita cantik yang berprofesi sebagai penyiar radio, dan hingga kini kerap terlihat sebagai master of ceremony di beberapa acara dan sering banget wara-wiri di layar kaca sebagai bintang iklan.
Sejak beberapa tahun lalu, kesibukan Becky ternyata bertambah, lho, Sisters. Selain masih aktif mengelola sekolah komunikasi bernama TALKinc, Becky juga mencoba peruntungan di ranah bisnis kuliner. Bersama enam temannya, kini Becky membawahi empat merek kuliner. Yaitu Pannacotta Etc, Yamatoten Abura Soba, Zenraku Dashi Chazuke, dan Otts & Jill.
Menurut Becky, berbisnis dan berinvestasi bukan sekedar masuk dan mencari untung semata. Melainkan mencari rekan bisnis yang cocok, dan bisa saling percaya satu sama lain.
Sesekali dia juga kerap memberi ide menarik dalam bisnis-bisnisnya ini. Dan ibu dua anak ini juga aktif memasarkan empat usaha kuliner tersebut.
Sukses dengan Pannacotta, kerjasama pun berlanjut. Pada akhir 2014, Becky juga mendirikan Yamatoten Abura Soba. Ini merupakan bakmie Jepang tanpa kuah kaldu ramen.
Berlanjut, tahun lalu, Becky dan rekan bisnis mendirikan Zenraku Dashi Cazuke di Grand Indonesia dan Otts & Jill yang menawarkan salad dan katering okasional secara online.
Wah keren ya, bisnisnya! Lalu bagaimana Becky menjalani bisnis sekolah komunikasi, kuliner dan profesinya ini sekaligus ya? Simak obrolan Sisternet dengannya berikut ini, yuk:
Q: Sudah 12 tahun menjalani bisnis yang bertajuk TALKINC, susah nggak sih menjalani bisnis ini? Boleh diceritakan sedikit kah?
A: Susah sih sama sekali tidak, bahkan banyak kemudahan, karena memang kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang banyak harus belajar, termasuk belajar komunikasi dengan efektif. Karena itu banyak sekali memang klien: pribadi dan korporasi yang mencari partner belajar yg baik, dan dalam kesempatan inilah Talkinc. hadir.
Tidak sulit mencari pasar, yang menantang adalah bagaimana mempertahankan kualitas dan selalu berinovasi, agar bisnis ini pun bisa panjang umurnya dan tetap disukai/dicari orang.
Q: Bagaimana Becky memilih partner dalam berbisnis?
A: Saya memilih berbisnis dengan rekan yang saya kenal dan klop. Dan sampai sekarang komunikasi lancar dan rekan bisnis sudah seperti keluarga baru buat saya.
Q: Memulai bisnis sendiri tidaklah mudah, apa tantangan terbesar bagi Becky terutama sebagai perempuan dalam memulai bisnis ini?
A: Saya memiliki partner dalam bisnis ini, yaitu Erwin Parengkuan, kami berbagi tugas, Erwin lebih banyak di kantor karena beliau juga bertanggung jawab atas operasional perusahaan, sementara saya lebih banyak melakukan hal yang terkait dengan modul awal dan kemudian promosi.
Tidak ada isu untuk saya sebagai perempuan untuk membangun usaha ini. Yang penting fokus dan tetap tunjukan profesionalisme kita. Jangan cepat puas, dan teruslah belajar.
Q: Apa yang ingin dicapai oleh Becky sendiri dengan membangun bisnis ini?
A: Idealnya saya ingin mengambil bagian dalam memperbaiki kualitas bangsa Indonesia, dalam hal ini kualitas komunikasi. Karena saya percaya bahwa orang dapat membangun kesan bahwa dirinya memang cerdas bila dia bisa menunjukan cara komunikasi yang baik dan tepat. Jadi bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa berkomunikasi efektif, punya percaya diri yang baik dan tetap bisa menghargai orang lain.
Diluar dari idealisme, tentu saya berharap bahwa bisnis ini dapat memberikan kehidupan yg baik kepada kami semua yang bernaung di bawahnya.
Q: Bagaimana pendapat Becky mengenai perempuan dan teknologi?
A: Kalau menurut saya, perempuan itu nggak punya masalah kok sama teknologi. Tapi lebih ke pribadi perempuan itu masing-masing dan juga mungkin dari angkatan lahirnya kali ya. Bukannya mau mendiskriminasi, hanya saja, untuk perempuan seumuran saya itu banyak yang gaptek alias belum melek teknologi. Karena faktor umur inilah yang membuat banyak perempuan yang dirasa malas untuk belajar sendiri tentang teknologi, dimana mereka lahir di masa teknologinya yang belum secanggih sekarang. Bagusnya kalau saya, ada anak yang bisa membimbing dan menjelaskan kepada saya tentang teknologi terkini. Menurut saya perempuan itu, asal mau belajar saja, sih.
Tapi walaupun begitu, ternyata banyak juga lho, perempuan-perempuan yang sangat ahli di bidang teknologi. Contohnya Ibu Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata. Beliau adalah seorang pemimpin perempuan di bidang teknologi. Saya kagum dengan beliau.
Q: Menurut Becky, sudah majukah perempuan Indonesia saat ini? Dari segi mana Becky melihatnya?
A: Perempuan Indonesia saat ini sudah sangat maju, menurut saya. Tapi masalahnya, karena Indonesia ini adalah negara yang sangat luas, maka kemajuan itu tidak merata. Dalam arti, di kota-kota besar banyak perempuan yang memegang peran yang luar biasa dalam bidang profesi. Tapi kalau kita lihat ke desa-desa atau daerah terpencil, perempuan itu belum tahu kalau mereka punya hak yang sama seperti para laki-laki.
Saya pernah menjadi salah satu ambassador dalam sebuah produk MLM, kalau saya lihat yang menjalankan roda MLM ini kebanyakan adalah perempuan. Mereka belum tahu kalau membuka rekening bank itu bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk perempuan, yang selama ini mereka ketahui hanya suami yang bisa membuka rekening di bank. Nah, karena para perempuan ini kemudian menjadi member MLM tersebut, yang mana harus memiliki rekening bank sendiri, maka kemudian mereka belajar. Dan akhirnya mereka teredukasi.
Kalau saya melihat hal ini bahwa perempuan memiliki hak untuk maju, memiliki kemampuan yang baik untuk menjadi partner bersama dengan pasangannya.
Q: Bagaimana menurut Becky tentang Sisternet?
A: Menurut saya Sisternet adalah sebuah aplikasi yang keren, yang bisa membantu para perempuan Indonesia, sebuah terobosan yang sangat baik yang dilakukan oleh XL Axiata dalam memajukan perempuan Indonesia.
Dengan Sisternet para perempuan Indonesia bisa belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang apa saja sehingga bisa berkontribusi terhadap lingkungan kecil seperti keluarga dan juga lingkungan yang lebih luas lagi. Dengan demikian perempuan Indonesia bisa tambah maju, meningkatkan kualitas diri dan #JadiLebihBaik.
Foto-foto: Instagram / @becktum