Sisters, sejumlah pelaku bisnis UKM pasti kesulitan untuk mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian nasional terganggu akibat Corona. Selain kesulitan mencapai target tertentu, pelaku bisnis biasanya urung melakukan ekspansi.
Mewabahnya Virus Corona membuat perekonomian lesu dan sulit melakukan penjajakan produk di dalam maupun ke luar negeri. Pelaku bisnis UKM biasanya baru bisa bergerak untuk mulai proses ekspansi setelah wabah Virus Corona mulai reda.
Pasar yang lesu akibat dampak dari Virus Corona tidak mampu mendongkrak angka penjualan para pelaku bisnis UKM. Imbasnya pendapatan yang diterima pun tidak sesuai harapan.
Hal ini menyebabkan keseimbangan keuangan perusahaan terganggu. Dampak terburuknya, bisnis yang dijalankan bisa saja gulung tikar akibat dana yang ada habis sebelum bisnis tersebut berkembang atau balik modal.
Pada akhirnya, pelaku bisnis UKM harus memutar otak untuk menjaga kondisi perusahaannya agar tetap prima, tanpa perlu saling bertatap muka dan khawatir tertular Virus Corona. Untuk mengatasi persoalan ini, pelaku bisnis bisa menjalankan sejumlah strategi agar bisnis tetap berjalan lancar di tengah ancaman resesi ekonomi akibat Corona. Berikut beberapa tips yang bisa kamu jalani sebagai pemilik bisnis, simak ya!
Pastikan Cashflow Terjaga dengan Sehat
Arus kas adalah salah satu unsur yang paling penting dalam berbisnis. Sehingga suatu bisnis harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik. Jika tidak maka risikonya bisnis yang kamu jalankan mengalami kebangkrutan.
Untuk itu penting bagimu untuk menjaga kondisi arus kas agar tetap seimbang. Pengelolaan arus kas dapat menentukan hidup dan matinya bisnismu, Sisters.
Misalnya dalam situasi seperti saat ini, pelaku bisnis rentan melakukan penagihan atau pembayaran secara langsung kepada mitra usaha. Pasalnya, hal itu bisa meningkatkan risiko terkena Virus Corona.
Namun pelaku usaha punya pilihan untuk membuat dokumen pernyataan penagihan atau pembayaran secara mudah. Faktur (invoice) dapat dikirim atau diterima otomatis melalui e-mail sebagai pemberitahuan resmi kepada mitra usaha untuk melakukan transaksi tanpa perlu bertemu pelanggan secara fisik.
Rencanakan Ulang Pendapatan dan Pangkas Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya dalam bisnis adalah sebuah outline yang sengaja dibuat untuk mengorganisir bisnis mereka sesuai dengan budget atau pengeluaran yang diperlukan. Langkah ini perlu dilakukan terutama untuk mengevaluasi kinerja bisnis, apakah menguntungkan atau justru dalam posisi rugi.
Tidak hanya itu, membuat rencana anggaran biaya terbilang sangat penting dalam bisnis untuk mengkalkulasikan seluruh anggaran yang akan dilakukan dalam business plan di periode selanjutnya. Tanpa adanya rencana yang jelas, pengusaha akan merasa kesulitan untuk menentukan biaya modal yang akan dipakai dan target pendapatan yang ingin dicapai.
Di saat situasi ekonomi terpuruk akibat Virus Corona, pelaku bisnis harus benar-benar jeli dalam mengambil keputusan. Diperlukan strategi yang tepat demi kelangsungan usaha. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membuat pembukuan perusahaan yang rapi. Seluruh transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, dan transaksi lainnya harus terdokumentasi dengan baik.
Selalu Monitor Transaksi Bisnis
Para pelaku bisnis tak terlepas dari aktivitas transaksi perbankan. Untuk menghindari risiko terkena Virus Corona di ruang publik, kamu sebaiknya menghindari kunjungan ke kantor cabang perbankan secara langsung dan lebih memilih transaksi via online.
Jadi, sebagai pelaku bisnis UKM sepertimu tidak perlu cemas. Pastikan bisnismu tetap berjalan dan mampu bertahan pada saat kondisi pandemi saat ini. Tetap semangat, Sisters!