Sisters, kamu pernah dengar istilah bisnis O2O alias online to offline?
Bayangkan seperti ini: Kamu sedang mencari sepasang sepatu cantik untuk kamu gunakan di pesta pernikahanmu. Kamu langsung menelusuri Google dan menemukannya di toko online. Ternyata, toko tersebut juga memiliki toko fisik yang kebetulan dekat dengan rumahmu.
Seperti itulah kira-kira bagaimana O2O bekerja, dan ini adalah bagian dari strategi penjualan omni-channel untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Memulai bisnis dengan mendirikan toko fisik bisa jadi sangat mahal saat ini. Dengan rintangan yang lebih rendah untuk masuk, banyak calon pelaku bisnis akan memilih memulai bisnis online mereka. Tapi saat mereka mulai membangun bisnis mereka, mereka perlu mulai berpikir tentang pertumbuhan bisnis bahkan lebih. Di situlah strategi O2O masuk. kamu mengabungkan pembelanja online dengan pilihan layanan offline seperti pembayaran tunai, opsi pengambilan, pengujian atau pemasangan. Strategi ini sangat bagus terutama jika kamu berbisnis di Asia Tenggara (SEA), dimana belanja online masih dalam tahap awal.
Berikut ini adalah manfaat menerapkan strategi O2O:
1. Lebih credible
Memiliki tampilan fisik membuat bisnis kamu lebih dapat dipercaya. Calon konsumen pun bisa dengan lebih leluasa memilih dan mencoba produk jualanmu.
2. Punya banyak pilihan pembayaran
Tidak semua orang memiliki kemampuan atau bahkan mau melakukan transaksi melalui internet. Dengan menyediakan pilihan uang tunai, kamu bisa menarik sebagian pelanggan.
3. Meningkatkan pengalaman pelanggan
Pelangganmu bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik dengan mencari produk secara online dan benar-benar meneliti produk secara fisik. Mereka akan lebih puas jika bisa melihat, merasakan, mencium, atau mencoba produknya.
4. Bisa lebih menarik konsumen
Dagangan tidak hanya berkaitan dengan pemasaran online. Jika kamu mendirikan toko di lokasi yang strategis, kamu juga bisa menggunakan fitur bisnis lokal oleh Google untuk menarik lebih banyak orang ke toko offline-mu.
Bicara tentang O2O, tidak hanya dari online ke offline. Bisa juga sebaliknya. Jika pelanggan offline sudah memiliki kepercayaan dengan bisnismu, kenapa kamu tidak memberi mereka kenyamanan lebih dengan membeli secara online?
Kamu bisa menggunakan fitur kode diskon untuk pelanggan offline. Ini akan memberi mereka inisiatif untuk membeli secara online. Kode promo dapat ditunjukan pada materi pemasaran (flyer, stiker, brosur) yang dapat kamu berikan kepada pelanggan kamu yang melakukan pembelian di dalam toko.