Hai Sisters! Setiap strategi memiliki keunggulan yang berbeda. Oleh karena itu, ada beragam jenis startegi pemasaran yang perlu kamu ketahui dengan baik agar lebih efektf saat diaplikasikan ke dalam bisnis.
Agar bisa memilih strategi pemasaran yang paling efektif, perusahaan harus melihat aspek terpenting yang menunjang bisnisnya. Produk tertentu mungkin perlu dipasarkan dengan cara konvensional, tapi ada pula produk yang lebih efektif bila dipromosikan secara digital.
Berikut adalah beberapa jenis strategi pemasaran yang sering digunakan, simak, ya:
1. Iklan berbayar
Pada iklan berbayar, perusahaan membayar penyedia ruang iklan agar bisa menampilkan produknya di ruang tersebut. Harga yang dibayarkan biasanya ditentukan melalui negosiasi antara marketer dan penyedia ruang iklan.
Iklan berbayar terdiri dari beberapa kategori, di antaranya iklan display atau banner, pay-per-impression (PPI), dan pay-per-click (PPC). Cara ini sangat efektif bagi perusahaan yang ingin menunjukkan namanya ke audiens dengan skala luas.
2. Pemasaran transaksional
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan terbesar sekalipun adalah memenuhi target penjualan. Namun, keberadaan strategi pemasaran transaksional ternyata cukup efektif mengatasi masalah ini.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini mampu menarik konsumen melalui kupon belanja, diskon, promosi, dan acara-acara besar. Akhirnya, konsumen tertarik untuk membeli lebih banyak produk yang ditawarkan.
3. Pemasaran media sosial
Saat ini, lebih dari 2,8 miliar orang aktif menggunakan media sosial. Pemasaran media sosial juga mudah digunakan, irit biaya, dan bisa menyasar banyak target sehingga strategi ini dapat diterapkan oleh berbagai perusahaan.
Pemasaran media sosial berfokus pada penggunaan situs atau aplikasi social networking seperti Facebook, Instagram, dan sejenisnya. Mengingat cakupannya begitu luas, perusahaan dapat membangun brand dalam waktu cepat.
4. Pemasaran interaktif
Strategi pemasaran interaktif melibatkan partisipasi konsumen dalam proses pemasaran itu sendiri. Contoh, perusahaan dapat mencantumkan nama konsumen atau kustomisasi lainnya pada produk edisi terbatas.
Metode ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai suatu produk atau layanan. Dengan begitu, permintaan konsumen atas produk atau layanan tersebut akan meningkat.
5. Pemasaran konten
Jenis startegi pemasaran selanjutnya adalah pemasaran konten. Strategi ini berfokus untuk menciptakan serta mendistribusikan konten yang bernilai, relevan, dan konsisten guna menarik konsumen. Alih-alih melakukan penawaran langsung, perusahaan justru memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen sehingga mereka berminat terhadap suatu produk.
Pemasaran melalui konten dapat diterapkan oleh perusahaan kecil maupun besar. Agar konten yang diciptakan berkualitas tinggi dan mampu menarik minat konsumen, perusahaan harus memiliki pembuat konten yang kompeten.
6. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah proses memperoleh traffic dari hasil pencarian organik, editorial, maupun bebas pada mesin pencari. Strategi ini berkaitan erat dengan pemasaran konten, bahkan turut menentukan apakah suatu konten dapat dikatakan berkualitas.
Konten yang memenuhi SEO akan menempati posisi atas pada hasil pencarian. Jika konten tersebut naik dengan pesat, perusahaan akan mendapatkan traffic yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan brand awarenes sehingga jumlah konsumen turut bertambah.
Strategi pemasaran bermanfaat untuk mempermudah proses promosi produk serta layanan. Perusahaan juga dapat memperoleh target konsumen dengan cepat guna menunjang pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang.
Suatu perusahaan dapat memilih lebih dari satu jenis strategi pemasaran selama semua strategi ini berjalan secara sinergis. Dengan mempertimbangkan brand awareness, perusahaan harus memastikan bahwa produk maupun layanan yang dimilikinya telah sesuai dengan jenis strategi pemasaran yang dipilih.
Nah, kamu sudah mulai menjalani strategi bisnis diatas, belum, Sisters?