Hai Sisters! Hari Kesaktian Pancasila jatuh setiap 1 Oktober. Setelah dikibarkan setengah tiang pada 30 September, bendera Merah Putih pun dikibarkan satu tiang penuh. Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari di mana Indonesia masih bisa selamat dari tragedi Gerakan 30 September atau G30S, Sisters.
Namun, selamatnya Indonesia juga mengorbankan nyawa para petinggi TNI AD yang selanjutnya disebut Pahlawan Revolusi. Pahlawan Revolusi yang menjadi korban adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun. Serta putri AH Nasution, Ade Irma Suryani.
Dengan gagalnya G30S, Pancasila sebagai ideologi bangsa bisa dipertahankan.
Selain diperingati dengan upacara di sekolah-sekolah maupun instansi pemerintahan, Hari Kesaktian Pancasila juga memiliki fakta-fakta unik. Beberapa diantaranya adalah:
Sisters, jika Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Meski sama-sama terkait dengan Pancasila, kedua hari tersebut berbeda. Mengutip laman hai.grid.id, Hari Lahir Pancasila merupakan hari di mana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum. Saat itu, 1 Juni 1965 silam, Soekarno berpidato di hadapan BPUPKI mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila. Sementara Hari Kesaktian Pancasila adalah hari di mana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan serta berkaitan erat dengan G30S/PKI.
Tanggal 1 Oktober 2017 lalu, Indonesia tak hanya memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Namun juga Hari Kopi Internasional yang dirayakan dari 29 September hingga 1 Oktober 2017.
Hari Kopi Internasional juga dirayakan setiap 1 Oktober. Selain itu, pada 2017 Hari Kesaktian Pancasila berbarengan dengan Puncak Pelaksanaan Hari Puisi Indonesia pada 1 hingga 4 Oktober 2017. Sebenarnya, pelaksanaan Hari Puisi Indonesia sudah dimulai sejak April 2017.
Dikutip dari laman TribunJatim.com, Soeharto mengadakan apel bersama pasukan militer satu hari setelah peristiwa G30S, yakni pada 1 Oktober 1965, Sisters. Saat itulah Soeharto menetapkan Hari Kesaktian Pancasila dengan mengkampanyekan pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang 1945 di Indonesia secara murni dan konsekuen.
Mengutip laman Kompas.com (2/10/2010), Penegakan Pancasila sebagai ideologi yang beradab dan bermartabat di tengah-tengah era globalisasi ini sangat penting, Sisters. Pancasila diletakkan sebagai falsafah dan dasar negara untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita tidak bisa lepas dan lari dari gempuran modernitas dan globalisasi, Sisters.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah bukti sejarah bahwa bangsa ini bisa bertumbuh menjadi bangsa yang besar ketika mampu menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memaknai Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.