Hai Sisters! Jangan sembarangan pasang strobo di kendaraan pribadi kalau tak mau kena tilang. Kenali ketentuannya!
Sisters, sekalipun sudah berkali-kali ditegur, tapi sepertinya masih banyak pengguna mobil pribadi yang memasang strobo dan sirene di mobilnya, seakan-akan mereka meminta diprioritaskan di jalanan. Apakah sebenarnya masyarakat umum memang diperbolehkan memasang benda itu di kendaraannya?
Peraturan sebenarnya sudah melarang penggunaan sirine dan strobo untuk kendaraan pribadi. Sirine dan strobo hanya boleh digunakan pada kendaraan tertentu seperti diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam UU tersebut pasal 59 ayat 3 disebutkan, lampu isyarat warna merah atau biru serta sirene berfungsi sebagai tanda Kendaraan Bermotor yang memiliki hak utama.
Lampu isyarat warna biru dan sirine digunakan untuk kendaraan bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sementara lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk kendaraan bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah.
Adapun pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai UU 22/2009 Pasal 134 itu adalah kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, kendaraan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas, kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia, kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Jadi, kendaraan pribadi tidak termasuk dalam kendaraan yang memiliki hak utama. Akan ada sanksi bagi pengguna kendaraan pribadi yang masih nekat pakai strobo dan sirine, Sisters.
Nah, pelanggar akan terancam sanksi sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 287 ayat 4. Menurut peraturan itu, pengemudi kendaraan bermotor yang melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi kendaraan bermotor yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000, lho, Sisters.