Kamu pernah dengar istilah Quarter Life Crisis, Sisters? Hal itu merupakan masa ketika pencarian jati diri mengalami kebuntuan, ditambah lagi dengan adanya stres yang tinggi karena merasa tidak berbahagia. Masa ini biasanya terjadi di usia 20 hingga 30-an.
Ada beberapa tanda seseorang mengalami Quarter Life Crisis. Ada yang mempertanyakan diri apakah pekerjaan yang sekarang sudah tepat, apa yang bisa didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan sekarang, dan lain-lain.
Selain mengenai pekerjaan, beragam pertanyaan juga muncul mengenai pasangan hidup, kualitas hidup dan lain lain. Seringkali hal-hal tersebut menyebabkan stres yang berlebihan.
Bagaimana Mengatasi Quarter Life Crisis?
Yang pertama yang harus disadari, quarter life crisis adalah hal yang normal terjadi dan menimpa banyak milenial. Selain itu, banyak orang berhasil keluar dari krisis ini. Kondisi ini juga memiliki beberapa fase, yaitu:
- Fase Pertama: Merasa bahwa pilihan-pilihan yang diambil tidak tepat,
- Fase Kedua: Merasa bahwa ada perubahan yang harus dilakukan,
- Fase Ketiga: Meninggalkan pilihan-pilihan yang sudah diambil,
- Fase Keempat: Perlahan kembali membangun diri, dan
- Fase Kelima: Menemukan pilihan-pilihan sesuai minat dan inspirasi.
Saat quarter life crisis terjadi, berhentilah membandingkan diri dengan orang lain yang lebih sukses. Karena hal tersebut akan membuat krisis menjadi semakin buruk.
Setiap orang memiliki pilihan dan jalan hidupnya masing-masing. Jalan hidup kamu tentu berbeda dengan orang lain. Namun, jika punya kemampuan untuk menjadikan kehidupan sukses orang lain sebagai inspirasi, hal itu tidak ada salahnya untuk dilakukan.
Saat hal ini terjadi, mengapa tidak memanfaatkannya untuk mengasah emotional intellegence atau EQ kamu. Seperti yang diketahui, kemampuan mengelola EQ sangatlah dibutuhkan. Tidak hanya di pekerjaan, namun juga di kehidupan.
Cobalah untuk memahami apa yang sebenarnya kamu rasakan, dan menentukan bagaimana kamu harus bereaksi atas apa yang terjadi di sekeliling kamu. Tumbuhkan perspektif positif dalam diri dengan cara mensyukuri apa yang ada dan berhenti mengasihani diri sendiri.
Ambil Hal Positif
Selalu ada hal positif yang bisa diambil dari hal-hal negatif yang terjadi di sekeliling kamu. Jika menganggap pekerjaan yang dilakukan tidak tepat, carilah hal-hal lain yang membuat pekerjaan tersebut menarik. Jika pekerjaan sulit untuk diselesaikan, berkonsultasilah kepada mereka yang bisa menyelesaikannya.
Terimalah Keadaan dengan Apa Adanya
Saat berada dalam fase keempat, berdamailah selalu dengan diri kamu. kamu tetap bisa memiliki impian dan harapan, namun tetap harus realistis menerima keadaan yang kamu hadapi. Selain itu, bersabar dan sadarilah bahwa krisis quarter life dibutuhkan untuk membuat kamu lebih dewasa dalam menjalani hidup dan memahami kehidupan.
Kamu pernah mengalami hal di atas, Sisters?