Sisters, kamu sudah nonton film “Tilik”? Film pendek Tilik besutan sutradara Wahyu Agung Prasetyo ini sedang mendapat perhatian dari para netizen. Film yang diproduksi pada 2018 ini bercerita tentang tradisi masyarakat Jawa menjenguk (tilik) orang sakit ke rumah sakit bersama-sama.
Nah, uniknya, bukan cuma tradisi menjenguk saja yang diangkat dalam film itu, melainkan bagaimana kebiasaan masyarakat Indonesia membicarakan dan menyebarkan rumor orang lain. Istilah yang paling sering digunakan adalah nyinyir.
Bu Tedjo, yang sejak awal jadi sentral pemeran di dalam truk, mulai melempar rumor. Dengan berbahasa Jawa halus, ia mengomentari Dian, seorang kembang desa di lingkungan mereka.
Sedangkan Dian, digambarkan sebagai gadis cantik modern yang sudah cukup umur untuk menikah. Ibu-ibu di lingkungan desa, tak ada yang mengetahui karier Dian. Itu lah asal-muasal rumornya berkembang.
Tapi, tunggu dulu, Sisters! Artikel ini tidak akan membahas alur cerita dari film Tilik ya, tetapi bagaimana kalau kamu menjadi Dian, tokoh yang jadi bahan gosip Bu Tedjo.
Nah, terlepas gosipnya benar atau salah, bagaimana jika tiba-tiba orang lain membicarakan hal buruk tentang kamu?
Nggak perlu langsung ngamuk, ya, Sisters! Coba colm down dulu, lalu lakukan hal-hal di bawah ini.
Cuekin saja!
Biasanya, orang yang ngegosipin keburukan orang lain, didasari oleh rasa iri. Nah, jika ada yang membicarakanmu, tandanya ia iri sama kamu!
Jadi, nggak perlu ditanggapi jika memang gosip yang tersebar mengenaimu tidak benar. Posisikan dirimu sebagai orang yang tidak pernah mendengar mengenai omongan tersebut. Tutup kuping rapat-rapat saja.
Buktikan bahwa tidak benar
Tak perlu melakukan pembelaan yang berlebihan, kamu cukup membeberkan apa kebenarannya. Hal ini akan membuat si penggosip malu akan omongannya.
Tegur baik-baik
Jika si biang gosip masih saja menyangkal kebenaran yang ada, kamu perlu menegurnya. Akan tetapi ingat, ya, harus dengan cara yang sopan. Jika memang tidak bisa bertatap muka, hubungi via telepon atau chatting juga tak ada salahnya.
Sebelum menegurnya, ada baiknya kamu mengumpulkan bukti-bukti bahwa dialah orang pertama yang membicarakan hal yang tidak benar tentangmu. Jadi, jika ia menyangkal, kamu sudah mempunyai bukti sebagai senjata untuk melawannya.
Balas dengan prestasi
Jika rumor tersebut tentang pekerjaan, kamu bisa membuktikan dengan pencapaian karier di tempat kerjamu. Jika gosip yang beredar mengenai rumah tanggamu, kamu bisa membuktikan betapa bahagia kehidupan pernikahanmu, dan lain sebagainya.
Dengan cara seperti di atas, orang itu akan berhenti bergunjing tentang kamu, Sisters. Bahkan bukan nggak mungkin kamu akan jadi contoh baik bagi mereka, lho!