Untuk menurunkan berat badan, selain rutin berolahraga, biasanya banyak orang yang juga memilih untuk melakukan diet. Diet sendiri ada beberapa jenis, seperti diet keto, DASH diet, diet detoks, sampai diet vegetarian. Diet tersebut memiliki klaim masing-masing, mulai dari bisa menurunkan berat badan, hingga membuang racun-racun di dalam tubuh agar badan lebih sehat dan bugar.
Tapi dari berbagai diet yang sering kamu lakukan atau dengar, mungkin jenis flexitarian diet masih sedikit kurang familiar di telinga. Klaimnya diet ini cocok dijalankan oleh kamu yang ingin menurunkan berat badan dan kolesterol, bahkan bagi kamu yang sedang belajar untuk menjadi vegetarian, lho! Daripada penasaran, simak selengkapnya mengenai diet flexitarian berikut ini, yuk!
Diet flexitarian sebenarnya hampir sama dengan diet vegetarian. Bedanya, saat menjalankan diet ini kamu masih diperbolehkan untuk mengonsumsi daging atau ikan sesekali. Singkatnya, diet flexitarian adalah pola makan fleksibel yang membantu kamu terbiasa mengurangi porsi daging dan produk hewani lainnya, dengan memperbanyak sumber makanan nabati.
Diet ini diciptakan oleh ahli diet, Dawn Jackson Blatner yang juga penulis dari The Flexitarian Diet. Seperti yang ditulis dalam buku tersebut, metode diet ini datang dari pemahaman bahwa tidak semua orang bisa berkomitmen menjadi vegetarian. Karena itu, seseorang yang menjalankan diet ini memiliki misi untuk menghindari konsumsi daging semaksimal mungkin, dengan tujuan menurunkan berat badan berlebih dan menjadi lebih sehat dengan mudah. Karena seperti yang kita tahu, mengonsumsi terlalu banyak daging bisa membuat tubuh terserang berbagai macam penyakit, mulai dari gangguan pencernaan, kolesterol, hingga kanker.
Manfaat Menjalankannya
Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan dipercaya dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan jantung serta pembuluh darah. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada The American Journal of Clinical Nutrition, melakukan diet ini akan membuat kamu menerima asupan serat yang lebih banyak, sehingga dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol jahat pada tubuh (LDL), dan risiko penyakit jantung hingga 32%. Pola makan tinggi serat alami yang didapatkan dari sayur dan buah-buahan juga sudah lama dikaitkan dengan penurunan berat badan yang lebih drastis.
Cara Menerapkannya
Sebenarnya belum ada aturan khusus seberapa banyak daging yang boleh kamu konsumsi saat melakukan diet flexitarian. Tapi yang pasti, untuk menerapkan diet ini kamu wajib mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah segar, serta memastikan untuk memperbanyak asupan protein dari sumber-sumber nabati seperti kacang-kacangan dan juga biji-bijian yang tidak melalui banyak proses olahan. Selain itu, agar diet kamu sukses jangan lupa pula untuk membatasi konsumsi gula dan pemanis.
Namun menurut pola yang dianjurkan oleh Dawn Jackson Blatner dalam bukunya, jika diet flexitarian dibagi menjadi tiga kelas. Pertama yaitu kelas pemula, kemudian kelas lanjutan, dan ahli yang dikategorikan berdasarkan tingkat konsumsi daging. Tahap pemula ditargetkan hanya makan sekitar 26 ons daging per minggu dan diselingi dua hari tanpa daging. Lalu untuk tahap lanjutan, kamu hanya diperbolehkan mengonsumsi daging sebesar 18 ons per minggu dan 3-4 hari tanpa daging, sedangkan tahap ahli ditargetkan makan hanya 9 ons daging per minggu dan 5 hari tanpa konsumsi protein hewani.
Kamu sendiri, sudah pernah menerapkan diet flexitarian, Sister?