Ketika batuk mulai menyerang, tenggorokan terasa mengganjal, biasanya pertolongan pertama yang dilakukan adalah makan permen pelega tenggorokan. Permen yang bisa bantu meredakan batuk ini biasanya disertai dengan rasa mint yang cukup kuat. Rasa manisnya juga membuat permen yang disebut-sebut sebagai obat batuk ini banyak digemari.
Sayangnya, kamu tidak boleh terlalu banyak makan permen pelega tenggorokan karena kandungan menthol yang ada di dalamnya dapat memicu gejala overdosis, jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat banyak. Lalu, seperti apa tanda-tanda overdosis permen obat batuk ini, Sisters?
Kandungan menthol pada permen pelega tenggorokan
Jika batuk tak kunjung sembuh, sebaiknya periksakan diri ke dokter supaya kamu dapat obat yang lebih sesuai. Hanya mengandalkan permen pelega batuk sebenarnya kurang baik. Apalagi bila kamu terus-terusan menjadikan permen tersebut sebagai ‘obat’.
Memang, kandungan menthol di daam permen tersebut menimbulkan sensasi dingin dan menyegarkan. Namun, ternyata jika terus-terusan dimakan, kamu berisiko keracunan menthol.
Mengonsumsi menthol dalam jumlah yang berlebihan tentu saja dapat menyebabkan overdosis, meskipun kondisi ini jarang terjadi. Umumnya, orang bisa keracunan menthol akibat menggunakan mentol murni. Nah, mentol murni ini pun sangat jarang dipakai pada obat-obat batuk yang ada di apotek biasa.
Pada obat batuk biasa terdapat 1-15 miligram menthol per tetesnya. Nah, dosis mentol yang dapat membahayakan tubuh berkisar 50-500 mg per kilogram berat badan. Oleh karena itu, memakan permen obat batuk dalam jumlah yang banyak dan rentang waktu yang dekat, dapat memicu overdosis.
Gejala keracunan menthol dari permen obat batuk
Jika kamu mengalami tanda-tanda di bawah ini, kemungkinan besar kamu mengalami keracunan atau overdosis akibat makan permen pelega tenggorokan:
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Detak jantung yang lebih cepat
- Mengantuk
- Sakit kepala
Kamu pun harus ingat bahwa permen pelega tenggorokan memiliki kadar gula yang cukup tinggi. Nah, jika kamu makan permen itu dalam jumlah yang tidak wajar pun dapat meningkatkan gula darah dan berat badan kamu. Oleh karena itu, bagi para penyandang diabetes harus berhati-hati dalam mengonsumsinya.
Jika kamu sedang hamil, tentu saja harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan tanda-tanda keracunan permen obat batuk yang mengharuskan kamu pergi ke rumah sakit.
- Kencing berdarah
- Berhalusinasi
- Pingsan dan tidak sadarkan diri
- Diare yang tidak kunjung usai
- Sesak nafas
- Wajah dan bibir membengkak
Makan permen pelega tenggorokan bisa timbulkan alergi
Selain gejala di atas, ternyata keracunan permen batuk juga bisa menyebabkan alergi, seperti dermatitis kontak. Nah, dermatitis kontak ini muncul ketika adanya pemicu yang mengiritasi kulit. Walaupun tidak berbahaya, reaksi alergi pastinya cukup mengganggu.
Sebuah kasus pernah dilaporkan bahwa terdapat pria berusia 29 tahun mengalami pembengkakan di wajah dan bibir bersisik. Hal tersebut mulai muncul setelah dia menggunakan pasta gigi dan minum obat pelega tenggorokan berbahan menthol.
Tidak hanya dermatitis kontak, anafilaktik pun dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi permen obat batuk secara berlebihan. Akan tetapi, jarang sekali ditemukan kondisi ini terkait penggunaan menthol.
Mengobati keracunan akibat makan permen pelega tenggorokan
Umumnya, jika kamu keracunan akibat makan permen pelega tenggorokan terlalu banyak, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah pergi ke unit gawat darurat. Setelah berada di sana, dokter yang berjaga akan memeriksa denyut nadi, tingkat pernapasan, dan tekanan darah.
Kemudian, barulah pengobatan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami dan jenis obat apa yang membuat kamu overdosis. Biasanya, dokter akan memberikan laksatif atau obat yang membuat kamu mengeluarkan racun tersebut.
Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, bahwa overdosis permen obat batuk dapat terjadi karena dosis yang berlebihan. Oleh karena itu, usahakan untuk mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah yang wajar untuk menghindari situasi seperti ini, ya, Sisters.