Sisters, ada beberapa kondisi yang memerlukan kamu diinfus saat dirawat di rumah sakit. Nah, pernahkah kamu mengalami tangan bengkak setelah diinfus? Apa penyebabnya? Normalkah kondisi tersebut?
Terapi infus biasanya dilakukan untuk jangka pendek. Paling lama 4 hari. Proses infus ke pembuluh darah, standarnya hanya menggunakan sebuah jarum yang ditusuk pada pembuluh vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan.
Bersamaan dengan masuknya jarum, ada kateter yang akan masuk ke dalam pembuluh darah menggantikan jarum. Kateter infus standar biasanya digunakan untuk beberapa jenis metode infus di bawah ini:
1. Infus push
2. Infus intravena biasa
3. Infus pompa
4. Infus tetes
Kenapa tangan jadi bengkak setelah diinfus?
Timbulnya bengkak setelah tangan diinfus dapat disebabkan oleh beberapa hal, Sisters. Penyebab paling sering adalah karena jarum infus gagal atau sulit dimasukkan sehingga harus dilakukan berkali-kali. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah selama ditusuk jarum.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar yang terkena. Salah satunya adalah pembengkakan di sekitar area suntikan infus sehingga terasa sakit dan hangat. Beberapa bahkan sampai mengalami memar kemerahan.
Hati-hati. Ketika pembuluh darah rusak, obat malah bisa bocor ke jaringan di sekitarnya. Bukannya masuk ke aliran darah.
Efek samping lain yang bisa terjadi akibat tangan diinfus
Prosedur pemasangan infus di klinik atau rumah sakit aman di bawah pengawasan perawat terlatih. Dalam kebanyakan kasus, efek samping yang muncul setelah tangan diinfus datang dari reaksi alergi pasien terhadap zat obatnya itu sendiri. Obat yang diberikan lewat infus bekerja dengan sangat cepat dalam tubuh sehingga sangat mungkin menimbulkan efek samping atau reaksi baru. Umumnya dokter dan perawat akan mengamati kondisimu selama dan sesudah tangan diinfus.
Berikut ini beberapa kemungkinan efek samping lainnya sehabis diinfus:
Infeksi
Infeksi dapat terjadi di tempat di mana jarum infus disuntikkan. Infeksi dari tempat suntikan juga dapat mengalir ke seluruh tubuh lewat tumpangan aliran darah.
Gejala infeksi akibat suntikan yang dapat terjadi berupa demam, kedinginan, serta kemerahan, nyeri, dan pembengkakan di tempat suntikan.
Untuk mencegah infeksi, proses pemasangan jarum dan kateter infus harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan peralatan yang steril (bebas kuman dan bakteri). Jika kamu mengalami gejala infeksi, segera hubungi dokter, ya!
Emboli udara
Selain infeksi, risiko adanya emboli juga dapat terjadi akibat jarum suntik atau kantong obat infus. Apabila saluran kantung obat infus mengering, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darahmu.
Gelembung-gelembung udara ini kemudian dapat berjalan ke arah jantung atau paru-parumu sehingga aliran darah bisa terhambat. Emboli udara dapat menyebabkan masalah parah seperti serangan jantung atau stroke.
Gumpalan darah
Tangan diinfus dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Gumpalan ini dapat menyumbat pembuluh darah penting dan menyebabkan masalah seperti kerusakan jaringan atau kematian.
Trombosis vena dalam (DVT) adalah salah satu jenis gumpalan darah berbahaya yang dapat disebabkan oleh pengobatan lewat infus.
Jadi, tangan yang bengkak setelah diinfus adalah kondisi normal yang sering terjadi, Sisters. Tapi, jika itu terjadi dalam waktu yang cukup lama dan ada efek samping lain yang kamu rasakan, segera periksakan ke dokter, ya, Sisters!