Sisters, penyakit kudis atau dalam bahasa medisnya disebut scabies merupakan penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh serangga atau kutu. sangat familiar di kalangan santri. Bahkan, menjadi sebuah mitos bahwa santri yang belum terkena penyakit kudis belum menjadi santri sejati. Hal ini juga terjadi di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya yang memiliki sekitar 2.000 santri.
Menurut pengurus Pesantren Cipasung, KH. Ubaidillah Rukyah, M.Si, para orang tua banyak yang khawatir dengan keadaan anaknya yang mengalami kudis. Pihak pesantren juga menganjurkan para santri melakukan perilaku hidup sehat.
Biasanya, salah satu faktor pendukung terjadinya penyakit skabies adalah sanitasi yang buruk dan dapat menyerang manusia yang hidup berkelompok, tinggal di asrama, barak-barak tentara, rumah tahanan dan pesantren maupun panti asuhan serta tempat-tempat yang lembap dan kurang mendapat sinar matahari.
Kemenkes Nila Moeloek dalam kunjungannya dalam rangka puncak Peringatan Hari Tuberculosis Sedunia di pesantren tersebut, menghimbau agar jangan ada lagi santri yang mengidap kudis. “Karena para santri ini merupakan generasi penerus bangsa. Jadi harus sehat dan cantik”, tambahnya.
Ia juga menyarankan agar para santri yang terkena kudis segara berobat ke Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren). Selain itu, peran serta pihak pesantren untuk mengawasi kebersihan santri dan edukasi perilaku hidup sehat secara berkala dari pemerintah daerah juga diperlukan agar para santri terbebas dari kudis (scabies).
''Kebersihan adalah sebagian dari iman, maka dari itu para santri harus selalu menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan pesantren, terutama di kamar asrama dan kamar mandi,'' pesan Menkes.
Sumber artikel: Kemenkes RI