Sisters, bisnis bukan sekadar berdagang. Pola pikir itu yang harus ditanamkan kepada para pelaku usaha. Kamu salah satunya?
Tidak sedikit orang yang sudah memulai usaha tetapi hanya sebatas mencari keuntungan tanpa berpikir soal keberlanjutannya. Di Yogyakarta, ada sebuah ruang kerja bersama atau coworking space yang menjadi solusi bagi orang-orang saat kesulitan menjalankan usahanya.
Namanya, Rumah Kreatif Jogja (RKJ). Berlokasi di Sagan Yogyakarta, RKJ dibuka sejak dua tahun lalu untuk memfasilitasi para pelaku usaha yang ingin menjalankan bisnisnya dengan tepat dan cermat, Sisters.
Keberadaan RKJ tidak lepas dari instruksi Menteri BUMN yang mengharuskan setiap BUMN membangun Rumah Kreatif BUMN (RKB) di setiap kota dan kabupaten se-Indonesia. RKB di kota Yogyakarta difasilitasi oleh BRI dan fokus pada pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
RKJ juga memiliki keistimewaan jika dibandingkan RKB lainnya. Seharusnya keanggotaannya berdasarkan domisili di KTP. Khusus di RKJ, keanggotaannya nasional jadi siapa saja bisa menjadi anggota di sini, lho, Sisters.
Jumlah anggota RKJ yang terdaftar di portal kementerian rkb.id sebanyak 43.800, sedangkan anggota yang datang dan mendaftarkan diri secara langsung ke RKJ sejumlah 1.152 orang.
Selain itu RKJ juga memiliki program pelatihan. Anggota bisa memilih dan berkonsultasi sesuai kebutuhan bisnis mereka. Semua pelatihan gratis alias tidak dipungut biaya. Wah, asyik, bukan?
RKJ juga tidak sebatas menawarkan wacana, Sisters, pendampingan yang dilakukan berkelanjutan, termasuk membantu memetakan persoalan bisnis dan mencari solusinya. RKJ buka setiap Senin sampai Sabtu mulai pukul 08.00 sampai 22.00 WIB.
Dalam satu bulan, setidaknya ada 25 pelatihan yang diadakan dan diampu 10 tutor di RKJ. Kebanyakan pelatihan berkisar seputar manajemen dan promosi bisnis.
Disini diajarkan bagaimana cara berjualan, bukan membuat sebuah produk atau kerajinan, Sisters. Lebih dari sekadar inkubator bisnis, RKJ lebih tepat disebut sebagai business enabler.
Jadi, pelaku usaha dapat berdiskusi dan mengeksekusi sebuah bisnis secara bersama-sama dengan anggota lainnya, tanpa merasa menjadi kompetitor.
Misal satu pelaku usaha kesulitan mencari tukang sablon untuk produknya, ternyata di RKJ ada anggota yang bergerak di bidang sablon, bisa saja mereka bekerja sama, Sisters.
RKJ juga menetapkan syarat ketat untuk pengajarnya. Para tutor dari beragam latar belakang profesi, misal media massa, desain, dan sebagainya, harus memiliki usaha atau bisnis yang sedang dijalani.