Sisters, sebaran hoaks dan dampak yang makin massif di Indonesia membutuhkan pendekatan dan cara yang lebih kreatif dan inovatif. Apalagi saat ini, keberadaan teknologi informasi dan komunikasi membuat sebaran hoaks makin berlipat ganda.
Platform media sosial dan pesan instan menjadi media utama penyebaran hoaks. Pelaku membuat konten sedemikian rupa untuk mempengaruhi masyarakat. Guna mengimbangi dan merebut perhatian masyarakat di media sosial serta meningkatkan kesadaran akan hoaks, Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika mengembangkan tayangan "Lambe Hoaks".
Plt. Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu mengatakan konten yang ditayangkan dalam Lambe hoaks merupakan kumpulan hasil identifikasi hoaks yang dilakukan oleh Direktorat Pengendalian Konten Internet Ditjen Aplikasi Informatika selama sepekan. Berita hoaks tersebut nantinya akan diinformasikan secara berkala kepada masyarakat.
Media televisi menjadi pilihan agar bisa menjangkau khalayak yang lebih luas, sehingga Biro Humas Kominfo menginisiasi membuat Lambe Hoaks agar informasi yang diterima masyarakat tidak hanya melalui platform media sosial.
Setiap hari, Kementerian Kominfo menerima banyak informasi aduan konten hoaks. Kemudian aduan yang diterima melalui tiga jalur, yakni melalui mesin pelacak, aduan masyarakat dan laporan atau surat edaran dari instansi atau lembaga pemerintahan itu diverifikasi untuk dikaji kebenarannya. Instansi-instansi yang terlibat adalah Kemendagri, Kementrian Hukum dan HAM, dari BNPT terkait isu-isu terorisme, BNN terkait isu-isu narkoba, dan hampir semua instansi mencakup kementerian dan lembaga lingkup pemerintah maupun swasta.
Ferdinandus Setu menegaskan, Kementerian Kominfo berupaya mengurangi penyebaran hoaks karena adanya potensi dampak perpecahan bangsa akibat hoaks. Selama ini, pemerintah telah berupaya pemerintah menyampaikan berbagai klarifikasi kepada masyarakat. Namun, ternyata dibutuhkan kreativitas yang lebih baik lagi untuk memerangi kabar bohong secara bersama-sama.
Lambe Hoaks adalah program hasil kolaborasi dan sinergi antara Biro Humas Setjen, Tim Aduan Konten Aptika, dan GPR TV Ditjen IKP Kementerian Kominfo.
Program mingguan ini akan menayangkan Miss Lambe Hoaks sebagai Tokoh Utama yang akan melaporkan hasil pantauan mingguan dari Tim Aduan Konten. Dengan keceriwisan dari tokoh utama yaitu Miss Lambe Hoaks, program ini akan memceritakan pandangan terkini yang tengah menjadi perbincangan para warganet/netizen di seluruh platform media sosial baik dari Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram maupun portal/website yang informasinya tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Program Lambe Hoaks ini diproduksi pada hari kerja setiap minggunya dan akan ditayangkan melalui saluran media utamanya yaitu GPR TV serta saluran Media Sosial Kementerian Kominfo yang lain seperti Youtube, Instagram, Twitter, maupun Facebook. Dengan hadirnya program terbaru dan unggulan hasil kolaborasi dari tiga satuan kerja Kementerian Kominfo ini diharapkan dapat memberikan tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dimanapun berada.
Ayo, kita perangi hoaks, Sisters!