Sisters, lidah manusia memang dirancang untuk memilih makanan manis dan tidak menyukai makanan yang pahit. Ketika anak rewel bahkan menolak makan apa pun di piringnya, sehingga kecemasan sering melanda orang tua. Yang harus disadari orang tua, menurut psikolog Ayoe Sutomo, adalah masa anak rewel pada makanan (picky-eater) merupakan tahapan yang wajar dilewati saat anak tumbuh kembang.
Untungnya, tahap rewel makan merupakan tahap sementara pada anak dan mengetahui mengapa anak menjadi anak yang picky-eater dapat membantu orang tua melewati fase ini jauh lebih cepat. Berikut adalah 3 alasan mengapa anak bisa menjadi anak yang rewel soal makanan dilihat dari kacamata psikolog. Simak, yuk, Sisters!
Sisters, pada saat dalam kandungan, anak tidak diperkenalkan dengan berbagai macam makanan yang dikonsumsi sang ibu. Dalam beberapa riset disebutkan jika anak ingin makan makanan yang itu-itu saja, itu merupakan pengaruh pola makan ibu saat kehamilan. Semakin banyak variasi makanan yang diasup ibu pada saat hamil, variasi itu akan terekam dalam memori rasa sang anak, Sisters.
Terkait psikologis, Sisters, ada kondisi kala anak merasa tidak nyaman saat menyantap makanan tersebut. Contohnya, saat ia dipaksa makan sehingga muncul trauma. Jika hal itu sudah terjadi, yang harus dilakukan adalah terus memperkenalkan variasi makanan. Cobalah kreatif dalam penyajian menu makanan yang ditolak makan anak. Contohnya, pada saat anak tidak mau makan wortel, buatlah menu makanan olahan wortel yang menarik sehingga tampilan wortel berbeda dan anak mau makan. Saat anak mendapatkan rasa sensasi enak, ia tidak akan rewel lagi untuk menyantap makanan tadi.
Sisters, ajak anak untuk membersihkan atau memotong sayur. Dari situ, anak bisa merasakan proses kebersamaan bersama ibu sehingga muncul perasaan positif terhadap makanan dan membuat anak mau mencoba makanan. Biarkan anak menikmati proses dan mencoba makanan. Begitu ia merasa enak, anak tidak akan ragu untuk mencoba lagi, Sisters.
Nah, Sisters, sekarang kamu sudah tahu kenapa si kecil bisa rewel, bukan?