Sisters, kamu pasti sudah tahu bahwa lokalisasi di Surabaya, Dolly, sudah ditutup. Bahkan masih hangat di telinga bagaimana walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini atau Bu Risma, menjadi sorotan media karena programnya untuk menutup tempat lokalisasi para wanita malam dan pelanggan seksual bertransaksi. Hal yang dilakukan oleh Bu Risma menuai kecaman oleh pihak yang berada di sekitar lokalisasi.
Tapi, melakukan sebuah tindakan tentu sudah dipikirkan matang-matang tentang dampak yang akan ditimbulkan, Sisters. Bahkan harus memikirkan apa yang kemudian akan dilakukan oleh orang-orang yang tadinya bekerja seperti yang disebutkan di atas, lalu tiba-tiba dipaksa berhenti karena tidak ada lagi tempat aman dan terjaga oleh pengawal.
Saat ini, ternyata Dolly mampu mencuat kembali dengan hasil karya yang kini ramai dibicarakan oleh kalangan UKM (Usaha Kecil Menengah). Awalnya Dolly identik dengan lokalisasi, kini sudah berubah menjadi Kampung Batik. Salah satu produk batik yang terkenal adalah Batik Jarak Arum. Banyak wanita eks pekerja di Dolly dan mucikari beralih memproduksi batik Jarak Arum ini. Hal ini tentu sangat direspon positif oleh warga setempat.
Bicara soal Batik Jarak Arum ini, memang sedikit mengalami kendala. Mulai dari ketersediaan alat dan bahan sampai kepada proses pemasaran. Tapi, pemerintah setempat tidak tinggal diam. Langkah dalam memperkenalkan Dolly sebagai Kampung Batik pun mulai menggema dimana-mana. Jika ada yang bertanya soal Dolly, kini tidak ada lagi kata-kata berbau sensitif yang akan terdengar di telinga. Orang-orang akan mendengar kata Batik Jarak Arum. Bahkan dengan kondisi seperti ini justru semakin menarik minat wisatawan luar Surabaya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana proses membuat Batik Jarak Arum.
Selain di lokasi tempat pembuatan batik ini, mendapatkan Batik Jarak Arum pun saat ini sudah tersebar dimana-mana. Bentuk pemasarannya ada yang langsung dibawa ke hotel-hotel atau pameran-pameran UKM di mall yang ada di Surabaya. Hal ini dilakukan tentunya dengan bantuan Pemerintah Kota atau Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dengan begitu, sistem kepercayaan akan Batik Jarak Arum semakin meningkat. Soal harga, batik-batik buatan warga eks Dolly ini pun terbilang murah. Harga berada di bawah nominal 500 ribu, yaitu sekitar 200 hingga 300 ribu rupiah. Harga yang fantastis untuk kemudian dijadikan oleh-oleh khas Surabaya kepada sanak keluarga atau kolega yang berada di luar Surabaya.
Kamu penasaran ingin melihat Kampung Batik eks Dolly itu, Sisters?
Sumber info: KemenPPPA - serempak.id