Hai Sisters! Saat baru bekerja, kamu mungkin kagum memiliki bos yang selalu datang lebih awal dari karyawannya dan selalu pulang paling akhir. Namun kekagumanmu akan luntur begitu tahu kamu juga diharuskan atasan untuk melakukan hal yang sama. Bisa-bisa kehidupan pribadimu menjadi kacau karena selalu mendapat tugas tambahan dan sering lembur.
Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan bila memiliki bos yang gila kerja alias workaholic di bawah ini, ya, Sisters!
Seringkali kamu mendapatkan pertanyaan dari bos tentang pekerjaan yang kamu lakukan di saat jam pulang kantor tiba. Kalau ternyata bos menganggap pekerjaanmu tidak beres, dia akan memintamu menyelesaikannya langsung, tidak peduli kamu sudah menjinjing tas.
Usahakan kamu menyelesaikan pekerjaan dengan sesempurna mungkin, sehingga tidak ada alasan bagi bos untuk menahanmu dan bekerja lagi bersama dia hingga harus lembur, Sisters!
Dengan memiliki auto-response email, kamu bisa secara tidak langsung memberitahu si bos kalau kamu tidak bisa dihubungi karena libur dan pekerjaan akan dikerjakan setelah libur usai.
Cara ini dianggap lebih sopan ketimbang kamu tidak membalas emailnya yang menyuruhmu bekerja disaat libur, bukan?
Sisters, bos yang gila kerja biasanya ingin karyawannya juga melakukan hal yang sama. Kamu tak perlu ikut-ikutan datang ke kantor jam 7 pagi dan pulang pukul 8 malam. Cukup tunjukkan bahwa kamu karyawan profesional yang selalu serius dalam bekerja dan menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Hindari sering bolos atau izin untuk hal-hal kecil kecuali jika benar-benar perlu. Cara ini akan membuat si bos percaya bahwa kamu juga suka bekerja, meskipun tidak workaholic seperti dirinya.
Bos yang workaholic akan meminta karyawannya menyelesaikan tugas yang bahkan tidak termasuk dalam job description kita. Jadi yang harus kamu lakukan adalah memastikan semua tugas yang dibebankan kepadamu sudah selesai dengan baik. Jangan sampai gara-gara kamu harus dibebani tugas baru, tugas utamamu jadi terbengkalai. Pastikan juga atasan tahu bahwa kamu harus menyelesaikan tugas itu dulu sebelum memulai tugas baru.
Sisters, bos yang workaholic belum tentu galak. Sering kali mereka juga menyadari bahwa orang lain tak bisa bekerja sekeras dan selama mereka. Namun ini tak akan mereka ketahui jika kamu tak bilang. Jika tugas dari bos sudah terasa kelewatan dan tak sanggup kamu tangani lagi, inilah saatnya kamu perlu berkomunikasi. Beri pengertian bahwa pekerjaan utamamu belum selesai sementara dia sudah memberi tugas baru. Kamu bisa menyebut bahwa ingin fokus menyelesaikan pekerjaan yang jadi prioritas, dengan kualitas baik dan fokus yang tidak terbagi-bagi dengan hal lain. Tawarkan juga alternatif lain jika si bos tetap ingin kamu mengerjakan hal lain, misalnya minta deadline dimundurkan beberapa minggu setelah tugas utamamu selesai, Sisters.
Kamu juga bisa tegas menolak assignment dari bos bila waktu jam kerja sudah usai dan kamu sudah terlalu sering memakai waktu lemburmu. Katakan pada bos bahwa pekerjaan itu akan diselesaikan besok harinya. Tolak permintaan bos dengan sopan namun tegas dengan alasan yang masuk akal, sehingga dia tidak akan tersinggung, misalnya ada janji dengan keluarga.
Apabila setelah kamu komunikasikan pun si bos yang workaholic tetap ingin kamu bekerja sekeras dirinya, mungkin ini saatnya kamu libatkan HRD untuk jadi penengah. Sebagai karyawan, kamu berhak beristirahat saat weekend dan pulang saat jam kerja sudah usai, asalnya pekerjaan utamamu sudah selesai. Jika kamu dipaksa bekerja larut, apalagi jika itu sebenarnya bukan pekerjaanmu, jangan diam saja. Jangan sampai kamu bertahan dan membiarkan diri tertekan, karena yang rugi adalah kamu sendiri, Sisters.
Hidup seorang karyawan bukan hanya di kantor saja. Kehidupan pribadi dan pekerjaan harus seimbang untuk meningkatkan performa kerja dan membuat hidupmu pun jadi lebih baik, Sisters!