Berdasarkan data tahunan Direktorat Surveilans Dan Karantina Kesehatan Tahun 2017, bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap telah melampaui target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan adalah 92%, sedangkan hasil yang dicapai sebesar 92,04%.
Sementara untuk anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan pada tahun 2017 dari target sebesar 45% telah dicapai hasil sebesar 56,5%.
Tapi, ada yang sangat disayangkan, Sisters. Selama tahun 2017, Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri terjadi di 170 kabupaten/ kota dan di 30 provinsi, tercatat 954 kasus dengan korban meninggal sebanyak 44 kasus. Sedangkan hingga 9 Januari 2018, sudah ada 14 laporan kasus dari 11 kabupaten/ kota di 4 provinsi, yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung, dan tidak ada yang meninggal.
Data terakhir, terdapat 85 kabupaten/ kota dari total 170 kabupaten/ kota yang sudah tidak melaporkan kasus baru. Itu artinya KLB di 85 kabupaten/ kota tersebut bisa dikatakan berakhir, Sisters.
Munculnya KLB Difteri sangat terkait dengan keberadaan immunity gap, yaitu kesenjangan atau kantong kosong kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah. Kekosongan kekebalan ini terjadi akibat adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap Difteri, karena tidak mendapat imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya.
Dilansir dari depkes.go.id: “Tahun 2013 Kemenkes coba melakukan suatu survey, hasilnya memang kelihatan ada penurunan dari antibodi warga. Penyebabnya kemungkinan ada yang tidak diimunisasi dan yang diimunisasi tapi tidak lengkap,'' ungkap Menkes Nila Moeloek.
''Saya kira imunisasi ini selalu ada di Puskesmas dan orang tua didorong agar anaknya diimunisasi. Imunisasi ini harus dilakukan untuk mencegah korban dan kita harus melakukannya,'' lanjutnya.
Lalu, sebenarnya apa saja jenis imunisasi yang harus diberikan kepada anak?
Upaya kitab bersama memang sangat dibutuhkan agar cakupan imunisasi dapat merata di seluruh wilayah Indonesia, Sisters. Karena itulah, Kemenkes mengimbau seluruh Kepala Daerah untuk mengatasi hambatan maupun rintangan saat melaksanakan program imunisasi, mengajak dan menggerakkan sumber daya di semua faktor baik negeri maupun swasta, meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat akan pentingnya imunisasi rutin lengkap terhadap anak dan mendorong mereka mengunjungi tempat pelayanan imunisasi.
Jadi, pastikan anakmu mendapatkan imunisasi lengkap, ya, Sisters!
Info: Kemenkes RI