Sisters, kalau bicara tentang kota Jakarta, rasanya kata macet sering terdengar. Ibu kota Indonesia ini memang terkenal sebagai salah satu kota terpadat di dunia dengan sekitar 9 juta penduduk yang tinggal di dalamnya. Dengan berbagai aktivitas, para warga Jakarta pun harus senantiasa menghadapi macet dalam kesehariaannya.
Tidak jauh beda dengan Jakarta, kota-kota metropolitan lainnya di seluruh dunia juga mencoba mengatasi macet dengan caranya masing-masing. Simak yuk!
Tokyo bisa dibilang merupakan metropolitan terpadat di dunia. Bagaimana cara mereka memerangi jumlah kendaraan bermotor di jalan? Salah satunya adalah dengan peraturan kepemilikan kendaraan bermotor yang ketat dengan harga dan pajak yang nggak santai, Sisters. Selain itu, para calon pembeli mobil harus dapat menunjukkan sertifikat parkir, yaitu sertifikat yang menunjukkan bahwa mobil tersebut dipastikan memiliki tempat parkir di area tinggal si calon pemilik mobil. Tidak hanya itu, biaya parkir di Jepang pun memang tidak murah. Mencegah keberadaan parkir liar memang bisa jadi salah satu cara mencegah kemacetan, Sisters.
Negara Cina yang ekonominya berkembang pesat selama satu dekade belakangan ini memiliki lonjakan jumlah orang kaya, Sisters. Dari situ, meningkat pula jumlah pemilik mobil, terutama di kota-kota besarnya seperti Beijing dan Shanghai. Saking banyaknya kendaraan bermotor yang ada, pada 14 Agustus 2010 silam, sempat terjadi kemacetan sepanjang 100 kilometer di Jalan Tol Nasional Cina (China National Highway 110). Macet ini berlangsung sampai lebih dari 10 hari, Sisters! Ngeri ya.
Oleh karena itu, sejak 2011 pemerintah Cina kemudian menetapkan jumlah pembelian mobil setiap tahunnya, lalu dengan sistem lotere yang berlangsung 6x dalam setahun, hanya orang-orang tertentu yang bisa membeli mobil. Kesempatan menang lotere ini sangat kecil, hanya sebesar 0.1269%, Sisters.
Tidak heran bila kemudian orang-orang yang memenangkan lotere ini ada yang "melelang" plat nomornya dengan harga mahal pada orang-orang yang ingin punya mobil. Secara resmi, plat nomor kendaraan memang tidak bisa dijual, namun bisa dipindahtangankan dari suami ke istri, maka trik yang digunakan adalah kawin kontrak, Sisters. Ada-ada saja, ya.
Atau yang disebut juga Low Emission Zone (LEZ) adalah pembatasan suatu area yang hanya bisa diakses kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi rendah, misalnya kendaraan dengan tenaga listrik atau bahan bakar alternatif. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi polusi udara. Kemacetan biasanya berdampak pada meningkatnya tingkat pencemaran udara, Sisters.
Kebanyakan yang sudah menetapkan regulasi ini adalah negara-negara di Eropa. Di Belgia, misalnya, sudah ditetapkan di dua kota, yaitu Antwerp dan Brussels. Jerman punya 47 kawasan LEZ yang disebutnya dengan "Umweltzone" atau zona sadar dampak lingkungan hidup.
Untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalanan, banyak negara yang sudah menetapkan metode satu ini. Intinya adalah dengan menentukan kendaraan bermotor dengan plat nomor tertentu yang bisa mengakses jalanan pada periode waktu tertentu. Ada yang menetapkannya dengan melihat ganjil-genap angka terakhir yang tertera di plat kendaraan, ada pula yang menentukannya langsung dengan menyebut angka tertentu.
Lucunya adalah ketika kebingungan terjadi karena angka nol. Apakah nol termasuk angka ganjil atau genap? Supaya pembagian rata, mestinya angka nol masuk sebagai angka genap, namun ternyata banyak yang tidak sadar mengenai ini.
Metode satu ini baru diterapkan di Jakarta sejak Juni tahun lalu, namun di Sao Paulo, Brazil, cara ini sudah diujicoba sejak tahun 1995 dan diwajibkan sejak Juni 1997, lho.
Menurut kamu, cara mana yang paling efektif untuk Jakarta, Sisters?