Sisters, akhir pekan lalu, kalau kamu berada di Jakarta bisa jadi kamu turut merayakan Lebaran Betawi. Apa sih Lebaran Betawi?
Sebenarnya ini adalah gagasan dari Amarullah Asbah yang merupakan Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi pada 2008 lalu. Ia menggagas agar warga Betawi memiliki ajang silaturahmi yang bisa dirayakan nggak cuma bagi warga Betawi, juga orang-orang lain. Dari usulan itu jadi deh Hari Raya Lebaran Betawi.
Momennya selalu jatuh setelah Lebaran Idul Fitri dan masih dalam Bulan Syawal, Sisters. Sebagai ajang silaturahmi masyarakat Betawi, ia nggak hanya dilakukan warga yang tinggal di Jakarta saja, tetapi juga orang-orang Betawi yang merantau ke daerah lainnya.
Di masa Lebaran Betawi, otomatis nuansa budaya, adat dan tradisi warga Betawi sangat terasa, Sisters. Dari terlihatnya ornamen Betawi, seperti Ondel-Ondel yang sudah menjadi maskot Jakarta, juga berbagai acara kebudayaan Betawi lainnya, seperti seni tari, orkes Betawi, silat berbagai jenis aliran, lukisan, hingga kuliner Betawi.
Salah satu tarian yang ditampilkan dalam acara Lebaran Betawi. | Foto: Instagram / pelestaribudaya
Meriahnya acara yang merayakan budaya Betawi tahun ini adalah karena ada dua acara yang berlangsung, Sisters. Lebaran Betawi yang sudah berlangsung sejak 2008 digelar di Setu Babakan dari 28-30 Juli 2017. Acara kedua adalah Festival Condet yang digelar selama dua hari, 29-30 Juli 2017. Kalau acara tahunan Lebaran Betawi sudah dirayakan sebanyak 10 kali, Festival Condet sendiri baru berlangsung sebanyak 3 kali, Sisters.
Bedanya, bila acara di Setu Babakan yang terkenal sebagai kampung Betawi ini, lebih mengutamakan segala hal berbau adat dan tradisi Betawi itu sendiri, Festival Condet lebih beragam. Festival Condetjuga memberikan tempat untuk kebudayaan lainl, seperti reog, gamelan, dan musik hadrah. Pokoknya sesuai dengan tema acaranya yang bertajuk "Ini Budaya Kite", Sisters.
Kamu sempat mampir ke dua acara ini, Sisters? Apa yang paling menarik bagimu?
Header: Instagram / arief_aka_aal