Sisters, pernah kesulitan dalam menolak suatu ajakan baik dari rekan bisnis, teman atau orang tua? Atau sudah menolak, tapi risikonya hubungan jadi renggang atau ada pihak yang sakit hati?
Menerima secara terpaksa atau menolak secara terang-terangan sehingga menyakiti salah satu pihak, baik itu diri sendiri atau orang lain, bukanlah hal yang tepat. Alangkah baiknya jika kamu dapat menolak sesuatu, tetapi tetap memiliki hubungan yang baik pasca penolakan.
Untuk dapat menolak sekaligus menjaga hubungan, kamu perlu bersikap asertif, Sisters.
Asertif adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pikiran, perasaan, dan keinginan secara jujur pada orang lain tanpa merugikan orang lain. Seorang yang asertif adalah orang yang bersikap tegas, namun tetap menghargai pendapat dan perasaan lawan bicara saat mengemukakan pendirian. Dalam praktiknya, seorang yang asertif akan terbuka dan tidak menyerang lawan bicara.
Sisters pasti pernah mengalami perasaan negatif entah itu marah, jengkel, tidak terima, merasa terhina dan sebagainya. Perasaan negatif itu muncul karena suatu keputusan atau ajakan yang ingin kamu tolak, tapi Sisters memilih diam dan menerimanya. Atau, Sisters pernah menolak dan ada pihak yang sakit hati, sehingga ada kerenggangan hubungan antara kedua belah pihak. Dua hal tersebut harus Sisters hadapi dengan sikap asertif.
Oleh karena itu, kamu tidak perlu ragu untuk mengemukakan pendapat atau keinginanmu, walaupun akhirnya adalah sebuah penolakan. Menolak untuk sesuatu yang memang tidak diinginkan adalah hak kamu, kok. Tentunya harus diiringi dengan cara yang sopan, namun tegas serta tidak agresif menyerang lawan bicara. Jika kamu mampu melakukannya, artinya kamu sudah bersikap asertif dan dari sinilah kedewasaanmu terlihat.
Bersikap asertif dalam menghadapi suatu masalah menunjukkan diri yang mampu mengontrol emosi Sister. Selain itu, bersikap asertif dapat mengurangi galau berkepanjangan, lho. Soalnya dengan asertif, konflik internal dalam diri bisa berkurang. Yuk, coba untuk bersikap asertif dari sekarang!