Sisters, persaingan kerja saat ini semakin ketat. Bila tidak hati-hati, kamu bisa bergerak di tempat saja atau bahkan terdepak dari persaingan itu. Untuk mengantisipasinya, tidak cukup hanya bekerja keras, kamu juga harus bekerja cerdas!
Bekerja cerdas adalah memanfaatkan waktu, energi, dan kemampuan dengan efektif. Kamu menghabiskan jam kerja dengan baik dan mengembangkan kebiasaan untuk mengetahui mana yang penting dan mana yang tidak.
Bagaimana caranya? Yuk, intip tips bekerja cerdas berikut ini:
Sisters, percayalah, waktu istirahat itu adalah waktu sebaik-baiknya untuk melepaskan diri dari pekerjaan dan menenangkan pikiran. Jika kamu sudah menyelesaikan pekerjaan kantor, kemudian tiba waktunya pulang, lebih baik kamu segera pulang, Sisters. Lebih cepat kamu pulang, maka waktu istirahatmu lebih panjang dan kesehatanmu pun lebih terjaga, Sisters.
Bila pekerjaan menumpuk dan sepertinya butuh waktu lebih untuk menyelesaikan semuanya, jangan langsung berpikir lembur adalah jawabannya. Sebaliknya, langsung hitung dan buat prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa menyesuaikan dengan kemampuanmu menyelesaikan mereka dalam sehari. Dicicil adalah jawabannya, Sisters!
Sisters, bertemu teman adalah salah satu tips bekerja cerdas. Bukan lantas menyepelekan pekerjaan dan hangout sepuasnya tanpa memikirkan waktu, Sisters. Hangout bareng teman dimaksudkan untuk refresh otak setelah bekerja. Bertemu dan berbicara dengan teman baik dipercaya mampu meringankan pekerjaan yang kita anggap berat lho, Sisters.
Jangan salah paham! Maksudnya, menjauhi pekerjaan sulit untuk sejenak saja, Sisters.
Mungkin ini berlawanan dengan insting dan egomu yang ingin menantang diri, tapi dengan menjauh sejenak justru kamu bisa lebih produktif.
Jika ada satu pekerjaan yang rumit dan terus-terusan mengganggu konsentrasimu saat mengerjakan yang lain, segera istirahat. Lepaskan pikiran yang mengganggu. Kamu akan kembali segar dan sehat dengan kondisi mental lebih fokus untuk bekerja.
Sangat wajar bila kamu bosan saaat bekerja, lantas kamu iseng mengecek akun media sosialmu. Melihat-lihat timeline dan update dari temanmu memang menyenangkan, tapi jadinya konsentrasimu jadi gampang terpecah, Sisters. Lebih baik kamu selesaikan pekerjaan, baru buka-buka Facebook atau Instagram, deh.
Kalau sering kamu lakukan hal kecil saja bisa jadi kebiasan. Ia seperti ritual yang kamu lakukan otomatis. Sekarang bagaimana caranya kamu membangun kebiasaan yang bisa menunjang kerjamu, Sisters? Nggak sulit, kok!
Lakukan berulang dan konsisten, lama-lama tubuhmu akan otomatis melakukannya tanpa perlu kamu ingatkan.
Misalnya, jika kamu harus memperbarui kalender editorial setiap hari, jadikan itu sebuah kebiasaan di bawah alam sadarmu.
Bekerja multitasking ini memang menuai pendapat pro dan kontra. Ada yang jadi lebih produktif karenanya, ada pula yang sebaliknya. Tapi kuncinya adalah menjaga konsentrasi kamu dan membuat mind-mapping, Sisters. Dengan memetakan pikiranmu, kamu bisa melompat dari satu topik atau kerjaan ke yang lainnya dengan lebih mudah.
Supaya multitasking berbuah produktivitas, mantranya adalah “di mana pun dan sedang apa pun, kamu bisa mengerjakan pekerjaan juga”.
Misalnya, saat sedang menunggu antrian, kamu bisa mengecek email kerjaan dan membuat draft balasannya.
Pokoknya ingat, tidak hanya bekerja keras, bekerja cerdas juga penting!