Hi.
Aku DEE (24) si jilbab merah, mahasiswi dkv dari Yogyakarta. Dan yang di sebelahku itu RAIN (23) si jilbab abu, mahasiswi ilmu perpustakaan dari Jakarta.
Ya sesuai judulnya, kita berdua benar-benar exact opposite loh. Kebalikan dari satu sama lain. Mulai dari golongan darah, selera, cara pikir, sudut pandang, dan bahkan gaya hidup. Kalau DEE itu introvert, RAIN itu extrovert. Kalau DEE makan oreo suka putihnya, RAIN suka hitamnya. Sebegitu bertolak belakangnya kita. Namun hal ini justru yang membuat kita jadi klop satu sama lain dan saling melengkapi.
Lalu, bagaimana dua mahasiswi dari fakultas yang jauh berbeda dan kepribadian yang bertolak belakang dan dipisahkan jarak begitu jauh antara Yogya - Jakarta ini bisa bertemu?
Semua berawal saat kami bertemu dalam satu fandom. Kita berdua adalah fangirl dari group hip-hop, BTS (Bangtan Boys) dan kami mulai saling bertemu melalui instagram sekitar bulan Oktober 2015. Berawal dari berbagi idola di instagram, kemudian obrolan kami semakin intens dari hari ke hari, hingga pada akhirnya kami mulai bercerita tentang hal-hal pribadi, tentang kegelisahan, kegalauan, kesedihan, dan kekecewaan yang bahkan belum pernah kita ceritakan pada orang lain. Curhat dini hari yang hampir selalu kami lakukan setiap hari itu membawa kami pada malam-malam dimana kami saling menangis satu sama lain, memeluk satu sama lain, dan melindungi satu sama lain dari kejauhan jarak ber-ratus-ratus kilometer yang memisahkan kami.
Kami sama-sama memiliki luka hati, kami sama-sama memiliki beban yang belum terselesaikan, kami sama-sama memiliki kelemahan pada jiwa dan raga kami yang cukup banyak berpengaruh dalam kehidupan kami, kami sama-sama memiliki sebuah rintangan yang belum tentu semua orang disekitar kami mengerti akan hal itu. Untuk itu, kami berjanji dan bertekad untuk saling berjuang bersama sampai kami sanggup melewati semua rintangan ini dan menggapai apa yang kami cita-citakan.
5 Desember 2015, kami bertemu. Saat itu aku sedang ada acara study orientasi dari kampus ke beberapa perusahaan komunikasi dan televisi di Jakarta, harusnya sih aku bersama rombongan kampus masih harus berkunjung ke Bandung hingga tanggal 6 Desember. Namun, karena aku tidak tahu lagi kapan waktu yang tepat untuk bisa bertemu dengan RAIN, dan mumpung sudah di Jakarta, akhirnya aku izin kepada dosen dan teman-teman yang lainnya untuk "turun" di Jakarta dan tidak melanjutkan tour bersama mereka sampai di Bandung.
5 Desember 2015, di sebuah Mall di tengah kota Jakarta, aku ditemani temanku (di tempat temanku itu aku menginap selama di Jakarta), berjanji untuk saling bertemu. Dan pertemuan pertama kami itu terjadi di depan lift. Saat itu aku sedang melewati lift yang kemudian terbuka dan aku melihat RAIN keluar dari sana. Kami yang hanya pernah saling melihat wajah satu sama lain melalui foto instagram langsung saling mengenali. Dan terjadilah adegan luar biasa di depan lift tersebut.
Aku dan RAIN langsung berpelukan sekencang-kencangnya dan menangis sejadi-jadinya. Ya, baru kali ini aku menangis saat bertemu dengan orang yang baru pertama kali aku jumpai. Aku cukup sering meet up dengan teman-teman dari internet, dan mostly justru yang terjadi kebanyakan hanyalah rasa canggung, awkward, dan tidak seperti ini.
Ada perasaan lega yang aku rasakan saat aku bertemu dengan RAIN, juga rasa bahagia karena Tuhan mengizinkan kami bertemu dalam bentang jarak sejauh itu.
Desember 2015, disusul Maret 2016 giliran RAIN yang jauh-jauh mengunjungiku ke Yogyakarta. Dia yang tidak pernah diizinkan pergi sendirian oleh orang tuanya itu, entah bagaimana orangtuanya bisa percaya padaku, mereka mengizinkan RAIN untuk liburan ke Yogyakarta. Liburan singkat yang hanya 3 hari, yang mostly kami habiskan di kamar karena saat itu musim hujan dan aku memiliki banyak sekali project design yang harus diselesaikan.
Setelah Maret, muncullah Juli 2016, sepekan setelah lebaran. Aku mengejutkan RAIN dengan tiba-tiba datang di depan pintu rumahnya. Ya, aku memutuskan untuk mencari pengalaman magang di Jakarta. Dan berkat keputusanku yang gila itu, Juli 2016 hingga Desember 2016 aku menghabiskan banyak sekali waktu bersama dengan RAIN dan keluarganya di Jakarta.
Lima bulan yang rasanya masih saja tidak cukup bagi kami berdua.
Foto ini diambil di Puncak. Dalam rangka merayakan 1 tahun anniversary kami bertemu dan sebelum aku kembali pulang ke Yogyakarta, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu-waktu terakhirku di Jakarta dengan liburan yang hanya kami berdua. Liburan yang sederhana hanya berbekal motor pink-nya dan semangat kami untuk bersama, kami menghabiskan hari-hari terakhirku dengan mengukir banyak sekali kenangan di Jakarta dan sekitarnya.
Bahkan sulit sekali rasanya bagi kami berdua untuk memilih foto mana yang harus diupload karena semuanya begitu penuh dengan kenangan manis.
Ya. Semenjak awal itu sampai detik ini, aku dan RAIN tidak hanya seperti teman, atau sahabat, kami adalah pacar, keluarga, saudara, sisterhood, bahkan terkadang menjadi sosok ibu bagi satu sama lain. Dia adalah orang pertama yang membuatku merasa begitu nyaman untuk membuka siapa diriku sesungguhnya, begitu juga dengan dia. Tidak perduli seberapa menyebalkan kami bagi satu sama lain, namun inilah kami yang sebenar-benarnya dihadapan masing-masing, sejujur-jujurnya tanpa ada yang perlu ditutup-tutupi.
DEE dan RAIN adalah The Exact Opposite yang saling bertolakbelakang namun melengkapi satu sama lain. Dan bersamaan dengan kami mengikuti kontes ini, kami berjanji untuk selalu bersama sampai kami menemukan happy ending nya masing-masing :)
#SISTERHOOD