Terjadinya pandemi Covid-19 seolah mengingatkan untuk menilai segala sesuatunya dari berbagai sudut pandang. Seperti saat diberlakukannya peraturan agar para murid belajar dari rumahnya masing-masing.
Nah, awal mula aku menjadi pembimbing belajar adik-adik dikarenakan ada tetangga yang merupakan seorang ibu, ia meminta diriku untuk membantu anaknya dalam melaksanakan kegiatan belajar jarak jauh.
Meski diliputi perasaan cemas karena menurutku ini merupakan amanah yang diharapkan dapat dilakukan dengan bersungguh-sungguh, pada akhirnya bisa dijalani hingga berbulan-bulan lamanya. Itu juga dilatarbelakangi oleh keseriusan adik-adik ketika belajar serta ada saja ucapan baik dari mereka yang turut menjadikan diriku bersemangat.
Mengingat pepatah dari Lao Tzu bahwa, “Perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah”, dalam keadaan dilanda pandemi, bersyukurnya aku mengambil kesempatan tersebut. Memulai perjalanan sebagai seorang freelancer.
Dalam menjalani prosesnya, interaksi dengan beragam karakter anak yang dulunya bahkan tidak dekat denganku, secara perlahan-lahan juga menambah sudut pandang dan membawa perubahan ke dalam hidupku. Aku jadi tahu bahwa metode belajar tiap anak ada saja perbedaannya. Lalu terpikirkan mengenai bagaimana sikapku kelak ketika berumah tangga dan kemudian dikaruniai anak.
Dari pengalaman 6 bulan membimbing belajar 4 adik serta dari hasil pengamatanku tentang lingkungan sekitar, skill yang dibutuhkan seorang perempuan ketika menghadapi era pandemi di antaranya yakni memperoleh pendapatan secara fleksibel, menjaga kesehatan, mengelola waktu, emosi, dan tenaga serta berani mengambil peluang.
Teringat olehku dalam beberapa kesempatan, aku mengikuti kompetisi menulis artikel berhadiah pulsa dari Sisternet, uang elektronik, merchandise, dan buku. Jadi, bisa dikatakan bahwa peluang tersebut bisa berupa mengikuti kompetisi yang sesuai dengan minat diri sendiri, pelatihan, webinar, dan lain-lainnya.
Sudah tahukah, Sisters? Belum lama ini Sisternet yang hadir untuk perempuan Indonesia #JadiLebihBaik, telah mengadakan “Kompetisi Modal Pintar” dengan tujuan memberikan dukungan berupa modal usaha bagi pemenang yang terpilih. Nah, ini dia satu dari sekian banyak contoh peluang tersebut.
Setahun hadirnya pandemi, aku yang sehari-harinya membantu orang tua membuat serta menjual makanan, memiliki tekad agar tahun 2021 menjadi tahun mengenal serta berdamai dengan diriku sendiri. Jika ditanya, “Skill apa saja yang sudah aku asah dalam menghadapi era pandemi?”
Yakni, “Skill bertahan hidup (survive), bahkan ketika masih harus memikirkan esok hari akan makan apa dan dari mana uangnya? Menyerah serta putus asa bukanlah akhir dari segalanya.”
Ke depannya aku berupaya menjadi seorang freelancer yang andal dengan kemampuan yang diasah tiada hentinya dan aku berharap Sisternet terus membersamai para perempuan Indonesia agar #JadiLebihBaik.
Terima kasih Sisternet sudah membuat diriku merefleksikan diri di kompetisi #SisterBercerita: “Kartini Berani Berubah”. Sisters, sampai jumpa di kompetisi menulis serta artikelku berikutnya, ya!