Awalnya aku terlahir seperti anak pada umumnya. Hingga saat usiaku 8 tahun aku terkena malpraktek disuntik saat sedang demam tinggi. Akibatnya kakiku tidak bisa berjalan dan aku dinyatakan terkena polio.
Di tengah kesedihan karena aku tidak bisa berjalan dan berlari-lari seperti biasanya ibu menghibur, menemani dan mendoakanku tiada henti. Beliau membawaku ke dokter terbaik di kota meski penghasilan ibu sebagai pedagang sangat pas-pasan.
Berkat kesabaran ibu akupun secara perlahan mulai dapat menggerakkan kaki dan berjalan meski tidak sempurna.
Ibu terus mendukungku dan memberi motivasi ketika banyak teman yang mengejek caraku berjalan. Ibu selalu bilang aku adalah anaknya yang cantik dan pintar. Aku memiliki 1001 kelebihan yang hebat dibandingkan 1 kekurangan pada kaki.
Akhirnya berangsur-angsur kepercayaan diriku tumbuh. Ibu memang benar-benar pahlawan di sepanjang hidupku.
Perjuangannya membesarkan dan merawatku sangat tidak mudah. Semangat dari ibu akhirnya mengantarkanku menjadi seorang kepala sekolah dan hingga saat ini ibu terus menyertaiku.
Di saat kesehatannya mulai menurun justru ibu yang selalu menyemangatiku untuk rajin berolahraga. Kata ibu, kesehatanku sekarang bukan hanya milikku tapi juga milik orang banyak. Akhirnya aku yang disibukkan aktivitas menjadi rajin berolahraga dan menjaga pola hidup sehat.
Terimakasih ibu, kau pahlawan terbaik dalam hidupku. Kau juga motivator super yang membuatku tumbuh menjadi perempuan penuh percaya diri di tengah keterbatasan fisik.
I’ll luv u forever mom..everyday everytime..
#PahlawanSisternet
Foto: Dokumentasi Pribadi