Sisters, terjebak dalam perasaan cinta yang berlebihan sehingga akhirnya berada dalam kondisi sebagai budak cinta bukanlah status yang layak dipertahankan, bahkan cenderung merugikan dirimu sendiri.
Perilaku dan sepak terjang seorang bucin memang terlihat berlebihan dan tidak masuk akal dalam mengekspresikan perasaan cintanya. Saking cintanya, seorang bucin sulit berpikir dan berperilaku secara objektif. Bahkan, kerap membuat orang lain geleng-geleng kepala dan mengelus dada.
Karena itu, waspadalah dan segera tentukan sikap bila 5 hal negatif ini kamu rasakan dalam hubungan asmaramu.
1. Kamu merasa tertekan dan terkekang berada di bawah kendali dan kuasa pasanganmu
Pasangan memegang kendali atas hubungan kalian, bahkan hidupmu. Mengatur apa yang boleh dan tidak, membatasi langkah, bahkan mimpimu. Semua sepak terjangmu diatur olehnya. Kamu tidak punya kuasa untuk mengatur hidupmu sendiri. Bahkan, masa depanmu pun dia yang menentukan.
Sebagai pasangan, seharusnya dia menghargai keberadaan dirimu, perasaanmu, pemikiranmu, mimpimu dan orang-orang yang ada dalam kehidupanmu, bukan mendominasi hidupmu. Bila terus berlanjut, kamu tidak akan pernah bisa berkembang.
2.Kamu selalu berkorban dalam banyak hal
Tidak peduli bagaimana sikon dan perasaanmu, memprioritaskan pasangan seakan suatu keharusan buatmu. Semua tindakanmu sangat di luar nalar karena diperbudak oleh perasaanmu sendiri. Kebahagiaan pasangan di atas segalanya. Sekalipun kamu harus terluka atau tertekan, kamu rela berada dalam situasi itu.
Satu kondisi yang sangat tidak adil untukmu. Dia berbahagia di atas penderitaanmu. Selain melelahkan, menguras waktu, pikiran, tenaga, juga perasaan. Sejatinya, mencintai tidak harus berkorban di luar batas kewajaran. Saat kamu dituntut melakukan apa pun untuk pasanganmu, hal ini menunjukkan betapa egoisnya dia.
3. Posisimu sangat lemah
Sejatinya, kelanggengan suatu hubungan harus kalian jaga bersama. Hal ini tidak berlaku dalam hubunganmu. Bila ada masalah atau terjadi konflik, hanya kamu yang berusaha untuk menyelesaikannya, seolah-olah pokok permasalahan yang terjadi karena kesalahanmu. Pasangan memosisikanmu sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas semua masalah dan ketidakharmonisan yang terjadi dalam hubungan kalian.
Saking takut kehilangan, kamu memilih untuk mengalah. Keputusan yang tidak akan membuat hubungan membaik. Bila hal ini terus terjadi, kamu menjadi sosok yang lemah dan merasa tidak akan bisa bertahan tanpa dirinya.
Ketergantungan dan ketakutan seperti ini tentu saja berpengaruh buruk pada kesehatanmu. Kamu selalu dihinggapi perasaan was-was akan seperti apa kamu tanpa dirinya. Selama ini, kamu menganggap dialah sumber kekuatanmu. Kamu merasa tidak berdaya tanpa dirinya. Menyedihkan sekali.
4. Kamu abai pada kebahagiaanmu dan lupa untuk mencintai dirimu sendiri
Sejatinya, hubungan ideal atau harmonis tercipta saat pasangan memiliki kesadaran untuk saling memahami, saling mendukung, dan sama-sama berjuang untuk sampai pada tujuan bersama, yaitu kebahagiaan bersama. Tentunya dengan saling memberi perlakuan terbaik satu sama lain.
Saat hanya kamu sendiri yang berjuang, semua yang kamu lakukan akan sia-sia. Hubunganmu tidak akan berhasil. Mencintai seseorang bukan berarti kamu abai dan lupa untuk mencintai dirimu sendiri. Camkan, kamu juga berharga loh!
5. Hubunganmu dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat menjadi renggang
Saking fokus pada pasangan, kamu menjadi abai dengan yang lainnya, termasuk dengan orang tua, saudara, teman, dan sekitarnya. Kamu tidak sadar, tepatnya tidak peduli lagi dengan yang lainnya. Isi kepalamu hanya tentang pasanganmu dan kebahagiaannya. Kamu lupa, akan selalu ada satu sikon di mana kamu membutuhkan orang lain, terutama di saat-saat terburukmu.
Memberikan seluruh perhatian pada pasangan tidak menjamin dia bersedia membantu menyelesaikan masalahmu dan ada di saat-saat terburukmu, mengingat bagaimana sikapnya selama ini terhadapmu. Pada saat itu, kamu membutuhkan mereka semua.
Masih bersikeras melanjutkan hubungan yang tidak sehat ini, Sisters? Mencintai seseorang tidak harus menjadi budak cintanya alias bucin. Pikir dan renungkan lagi, deh!