Sisters, apakah kamu pernah dengar penyakit dermatitis seboroik? Dilansir dari situs Hello Sehat, dermatitis seboroik adalah peradangan kulit kronis yang membuat kulit kepala kering, memerah, dan bersisik. Penyakit kulit ini tidak membahayakan, tapi gejalanya tidak nyaman dan bisa berdampak pada penampilan. Penderita dermatitis seboroik biasanya disarankan untuk menjalani terapi perawatan dengan menggunakan obat dan bahan-bahan alami.
Bagi kamu yang ingin mengobatinya menggunakan bahan-bahan alami di rumah, coba 6 cara di bawah ini.
1. Hindari pemicu gatal
Menurut National Eczema Association, rasa gatal yang perlu dihindari selama masa pengobatan antara lain:
- Cuaca yang terlalu panas atau dingin.
- Udara kering.
- Stres yang tidak dikelola dengan baik.
- Terlalu banyak paparan sinar matahari.
- Produk kebersihan atau deterjen dengan bahan yang keras.
- Kebiasaan menggaruk kulit.
2. Oleskan tea tree oil
Tea tree oil terkenal dengan sifat antimikroba, antijamur, dan antiradang yang diyakini ampuh meredakan gejala dermatitis seboroik. Namun, sebelum pemakaian, lakukan dulu tes alergi dengan mengoleskan tea tree oil ke kulit dan diamkan selama 24 jam.
Jika tidak ada reaksi alergi, kamu bisa melanjutkan penggunaan. Campurkan 2 – 3 tetes tea tree oil dengan satu sendok makan minyak kelapa, lalu oleskan pada kulit kepala dengan gerakan memijat ringan. Ulangi selama 1 – 2 minggu hingga gejala membaik.
3. Oleskan gel lidah buaya
Lidah buaya kerap digunakan sebagai terapi alami untuk mengatasi gejala dermatitis seboroik karena kaya akan zat antiradang. Caranya cukup oleskan gel lidah buaya langsung pada kulit yang bermasalah.
Meski dinilai ampuh, lidah buaya tidak boleh digunakan sembarangan pada anak-anak di bawah 10 tahun. Kamu sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter karena lidah buaya berpotensi menimbulkan efek samping dan reaksi alergi.
4. Oleskan minyak kelapa
Minyak kelapa telah secara turun temurun digunakan untuk mencegah dan mengatasi kulit kering yang rentan mengalami iritasi. Khususnya, minyak kelapa murni (VCO) yang dilaporkan memiliki kadar polifenol dan komponen asam lemak tinggi.
Sebuah studi pada 2017 dalam jurnal Food and Chemical Toxicology menyebutkan, mengoleskan ekstrak VCO pada kulit bermanfaat untuk meredakan peradangan serta meningkatkan fungsi pelindungnya (skin barrier).
Minyak kelapa murni juga mengandung monolaurin. Monolaurin merupakan asam lemak yang menekan perkembangan bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi yang biasanya bermukim pada kulit rentan eksim.
5. Konsumsi probiotik
Probiotik adalah jenis bakteri baik yang dapat menyehatkan organ serta sistem pencernaan. Di samping itu, probiotik juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan menekan proses peradangan yang terjadi di dalam tubuh.
Akan tetapi, kegunaan probiotik yang membantu mengendalikan gejala peradangan kulit masih memerlukan pengujian medis lebih lanjut. Saat ini, penelitian mengenai probiotik sebagai obat tradisional untuk dermatitis seboroik jumlahnya masih terbatas.
Konsumsi probiotik tidak membahayakan bagi orang dewasa dengan eksim. Jadi, kalau kamu ingin mencoba mengonsumsi probiotik untuk mengatasi eksim, tidak ada salahnya.
6. Mengonsumsi suplemen minyak ikan
Minyak ikan kaya akan kandungan asam lemak omega-3 yang dapat menghentikan peradangan di dalam tubuh, termasuk di jaringan kulit akibat dermatitis seboroik.
Sebuah studi dalam Journal of Dermatological Science pada 2015 menyebutkan, suplemen minyak ikan mampu meningkatkan kelembapan kulit lebih cepat, memperkuat ketahanan penghalang kulit (skin barrier), dan menghilangkan luka gores akibat menggaruk gatal.
Tapi kamu juga tetap harus memperhatikan, bahwa bahan-bahan alami ini tidak semua bisa cocok ke semua orang, ya, Sisters.
Pada beberapa kasus, penggunaan bahan alami justru dapat memperparah rasa gatal. Diskusikan dengan dokter sebelum kamu menggunakan bahan alami apa pun. Bila perlu, kamu juga bisa menjalani tes alergi terhadap berbagai jenis bahan yang akan kamu gunakan.