Hai Sisters! Bicara soal diet, salah satu yang belakangan gencar diperbincangkan adalah diet keto. Rupanya diet ini menjadi favorit banyak orang karena efektif menurunkan berat badan dengan cepat hanya dengan makan lemak saja, Sisters.
Lalu, apakah kita cukup tahu bahwa melakukan diet terutama diet keto itu aman untuk tubuh? Yuk, kenali lebih jauh!
Apa itu diet keto?
Sisters, diet ini diciptakan oleh Dr. Gianfranco Capello, seorang profesor bedah asal Sapienza University di Roma, Italia. Hal ini berdasarkan proses dalam tubuh bernama ketosis, ketika tubuh saat kehabisan karbohidrat, maka hati akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan keton yang dapat digunakan sebagai energi. Ketika terjadi ketosis, keton menggantikan karbohidrat sebagai sumber utama energi, yang artinya tubuh akan menggunakan dan membakar lemak.
Dalam penelitiannya, lebih dari 19.000 pelaku diet ini mengalami penurunan berat badan yang siginifikan dengan efek samping yang minim, Sisters. Pasien yang melakukan diet keto rata-rata kehilangan 10,2 kilogram setelah 2,5 siklus diet. Caplello menyimpulkan, diet tersebut merupakan cara tersukses bagi penderita obesitas untuk menurunkan berat badan dan hanya sedikit merasakan efek samping seperti gampang capek.
Apa yang dikonsumsi untuk diet keto?
Makanan yang bisa dikonsumsi untuk diet keto adalah daging berlemak tinggi seperti daging sapi, hot dogs, bacon, dan lain sebagainya. Kemudian, jenis minyak hewani dan nabati, serta kacang-kacangan.
Mengonsumsi keju lemak tinggi juga disarankan untuk diet tipe ini. Pelaku diet keto juga diperbolehkan mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup, tidak banyak. Soalnya sayur dan buah bukan menu utama diet tersebut, Sisters.
Efek samping diet keto
Efek samping yang sering dirasakan pelaku diet keto diantaranya adalah letih, kecapekan, napas menjadi berat. Tubuh juga akan sulit untuk melakukan kegiatan berintensitas tinggi. Ketika tubuh kehilangan lemak pertama kalinya, tanpa karbohidrat, metabolisme akan melemah dan sesungguhnya akan rusak secara permanen. Kerja tiroid akan melemah seiring kehabisan energi.
Jika terlalu lama menerapkan ketosis, metabolisme tubuh akan sangat sulit untuk kembali seperti semula. Sayangnya, hingga saat ini tidak ada jangka waktu yang tepat untuk melakukan diet ini, sehingga aman tidaknya, tergantung pada kemampuan tiap individu.
Aman nggak sih diet keto?
Karena tingginya lemak yang dikonsumsi, maka tubuh akan menghasilkan benda keton atau hasil pemecahan lemak. Kadar keton yang tinggi dapat membuat dehidrasi dan perubahan keseimbangan zat kimia dalam darah.
Mengurangi karbohidrat memang bisa menyebabkan gula darah turun dan tubuh mulai memecah lemak sebagai energi atau disebut dengan ketosis. Untuk jangka pendek memang ketosis ini tidak menyebabkan efek berbahaya. Dalam jangka panjang, keton yang meningkat akan membuat keasaman darah naik. Salah satu tandanya adalah perut terasa sering mual.
Selain itu, gangguan keseimbangan hormon seperti gangguan menstruasi, infertilitas, menopause dini, menurunkan mood bisa ditimbulkan oleh diet ini. Perubahan drastis pada pola makan juga dapat mengganggu pengaturan emosi dari pelaku diet keto. Sisters.
Jadi, meski diet ini bisa membuat kadar gula darah turun, tetapi tingginya keton bisa merusak organ tubuh. Sebelum diet keto, baiknya kamu konsultasikan ke ahli gizi dulu, Sisters!