Hai Sisters!
Kenapa sih perlu belajar dan mencari tahu berbagai tips mengelola keuangan? Alasannya adalah agar usaha yang dijalankan bisa berkembang dengan pesat. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, usaha yang dimiliki bisa berjalan dengan lancar dan bisa berkembang dengan baik.
Salah satu kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh pelaku usaha dalam mengelola keuangan usahanya, yaitu menyatukan keuangan usaha dan keuangan pribadi. Kesalahan ini akan membuat kamu kesulitan dalam membedakan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan pada saat melakukan audit.
Kondisi seperti ini juga akan mengganggu kesehatan arus kas usaha secara perlahan karena ada kemungkinan keuangan perusahaan tanpa sadar telah digunakan untuk kebutuhan pribadi.
Karena itu, pemilik bisnis diharuskan untuk memiliki dua rekening yang berbeda. Selain itu, pemilik bisnis juga harus belajar menghemat berbagai pengeluaran agar menghasilkan laba untuk menghidupi ekosistem bisnis.
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa tips mengelola keuangan UMKM agar dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis:
Sebagai pemilik bisnis atau usaha kecil menengah di pasar yang kompetitif, penggunaan dana yang optimal adalah kunci kesuksesan. Oleh karena itu, hindari meminjam modal usaha terlalu tinggi.
Disarankan, hindari pinjaman modal usaha dengan nilai pokok mahal dan berbunga tinggi. Hal ini untuk menghindari kemungkinan gagal bayar. Jangan sampai pengeluaran bisnis malah membengkak hanya karena kamu harus melunasi pokok dan bunga utang dari pinjaman modal.
Sejak awal mendirikan usaha, tetapkan tujuan pemakaian keuangan perusahaan dengan menekan pengeluaran dan meraih profitabilitas lebih awal. Kamu harus semaksimal mungkin mengubah kebiasaan menghabiskan uang untuk berbagai biaya atau pengeluaran yang tidak relevan bagi tujuan bisnis.
Alih-alih menghamburkan uang, kamu harus merencanakan anggaran selama periode satu tahun untuk pengeluaran besar seperti sewa toko, payroll penggajian, pajak, bunga, Harga Pokok Penjualan (HPP), utang, utilitas, dan biaya operasional lainnya. Hal tersebut akan membantu mengurangi beban keuangan, sekaligus memastikan posisi arus kas bisnis tetap kuat, bahkan saat bisnis sedang tidak sehat.
Saat memulai sebuah usaha, kamu wajib untuk membuka rekening bank khusus bagi bisnismu. Rekening pribadi dan bisnis harus terpisah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih mudah dan tepat pada akhir tahun keuangan.
Selain itu, memisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis juga akan menghindarkan kamu dari situasi krisis uang kas dalam bisnis yang disebabkan oleh penggunaan dana perusahaan untuk kebutuhan pribadi.
Arus kas yang tercampur antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis dapat menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha. Salah satu tips memisahkan pencatatan keuangan pribadi dengan usaha adalah pemilik melakukan penggajian untuk dirinya sendiri agar segala kebutuhan pribadi dicatat sebagai pos gaji.
Apa pun jenis dan ukuran bisnis yang kamu jalankan, mengetahui aliran uang secara detail dan efisien merupakan sebuah keharusan. Tujuannya untuk keperluan manajemen keuangan.
Mengevaluasi keuangan secara rutin akan menjadi kegiatan yang sulit dan membosankan, tapi ini harus dilakukan secara konsisten. Mengetahui arus uang mengalir akan memudahkan dalam melacak semua pergerakan modal.
Nantinya, kamu sebagai pemilik bisnis dapat mengevaluasi dan menentukan area-area yang berkinerja paling efisien dan sektor-sektor yang perlu dikendalikan pengeluarannya. Kamu juga perlu mempelajari data arus keuangan untuk mengembangkan anggaran agar lebih realistis.
Pencatatan keuangan sangat penting bagi usaha apapun, terutama bagi pelaku UMKM. Sebab pemilik UMKM seringkali masih mengabaikan hal ini.
Padahal, mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya merupakan hal esensial agar dapat terkontrol dengan baik. Pemilik usaha wajib mengetahui biaya operasional usahanya, besaran keuntungan yang diperoleh, dan besaran modal yang digunakan untuk usaha.
Dengan demikian, para pemilik UMKM dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya, sehingga dapat merencanakan pengembangan usaha.
Setelah urusan laba rugi sudah beres, kini saatnya untuk menyisihkan penghasilan untuk melindungi usahamu dalam bentuk dana darurat dan asuransi. Dana darurat merupakan cadangan dana yang dapat digunakan apabila usaha yang dijalani mengalami musibah yang dapat mengganggu kinerja dan operasional usaha. Sedangkan, asuransi akan menjadi pengalihan risiko agar usaha kamu tidak menanggung biaya besar apabila terjadi hal-hal tak terduga.
Dalam menjalankan bisnis, utang usaha dapat membantu meningkatkan performa perusahaan. Namun, utang yang tidak terkendali dapat menyebabkan masalah finansial.
Apabila kamu sudah memiliki utang sebelumnya, pastikan rasio utang terhadap aset tidak lebih dari 50% dan rasio utang terhadap pendapatan tidak lebih dari 30%. Karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajukan utang, kamu wajib merencanakannya dengan sangat matang. Jika kemudian utang tersebut akan mengganggu arus finansial usaha, sehingga menghambatmu dalam melunasi utang tersebut, maka sebaiknya ditunda terlebih dahulu.
Jika memang terpaksa harus mengambil utang, lakukan perhitungan serealistis mungkin. Buatlah rencana dan target pribadi dalam melunasi utang. Semakin cepat utang terlunasi, semakin cepat pula bisnismu akan terbebas dari beban finansial.
Sebagai pelaku UMKM, kamu harus menetapkan target omset yang harus dicapai di masa depan. Untuk itu, kamu perlu mengevaluasi bisnis secara berkala. Lakukan analisis mendalam terkait kegiatan operasional usaha. Jika perlu diperbaiki, carilah hal-hal yang dibutuhkan untuk peningkatan efisiensi usaha.
Tips mengelola keuangan bisnis adalah dengan memanfaatkan laba yang sudah didapatkan. Tujuannya tentu saja untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar.
Suatu bisnis pasti berharap untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Namun, untuk meraih laba tentu tidak mudah. Semua tergantung dari cara mengelola bisnis tersebut.
Jika sudah memperoleh laba, alih-alih untuk keperluan pribadi, kamu bisa melakukan rencana pengembangan usaha. Misalnya untuk menambah jumlah outlet, menambah jumlah karyawan, atau diversifikasi produk dan layanan.
Menjalin kerja sama dengan pihak ketiga merupakan hal yang lumrah dan dapat menguntungkan proses bisnis. Saat menjalin hubungan dengan pihak ketiga, pastikan sudah diatur dalam perjanjian yang jelas dan diatur secara hukum yang berlaku. Tujuannya adalah tidak lain untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam isi perjanjian tersebut adalah pembagian keuntungan antara kedua pihak, periode pembayaran, dan lain-lain.
Berkonsultasi dengan mentor atau pakar bisnis merupakan salah satu cara untuk terus belajar dan menambah wawasan. Oleh karena itu, investasikan laba perusahaan untuk berkonsultasi dengan pakar tentang cara mengelola keuangan usaha.
Tanyakan hal-hal mendalam kepada mentor tersebut, mulai dari cara menghemat biaya operasional, cara menentukan harga produk, hingga cara meraih penjualan yang lebih baik.
Sosok mentor yang tepat akan membimbing kamu dalam berbisnis. Ikuti berbagai komunitas atau seminar tentang kewirausahaan. Di sana kamu akan berjumpa dengan banyak praktisi berpengalaman. Gunakan juga wadah tersebut sebagai sarana memperluas jaringan (networking).
Jika kamu ingin usahamu terus berkembang, sejak awal menjalankan usaha, kamu harus Menyusun blueprint SOP keuangan yang ketat. SOP keuangan akan berisi prosedur dan mekanisme pembayaran supplier, syarat sah bukti transaksi, dan lain-lain.
Kehadiran SOP keuangan dapat membantumu untuk melakukan pengawasan. Jika nantinya kamu telah memiliki staf bagian keuangan, SOP akan membantu pencegahan terjadinya tindakan pemalsuan (fraud).
Petty cash adalah uang tunai yang besarannya telah ditetapkan. Fungsinya untuk membiayai operasional bisnis dalam periode tertentu.
Biasanya petty cash tidak memerlukan nominal yang besar karena tujuannya adalah untuk membayar pengeluaran usaha yang sifatnya kecil. Sifat pengeluaran tersebut bisa berupa transaksi mendadak atau rutin dalam bentuk uang tunai.
Meskipun jumlahnya kecil, mencatat pengeluaran petty cash menjadi bagian penting dalam mengelola keuangan usaha.