Hai Sisters!
Untuk para ibu yang punya bayi berusia 4-6 bulan, para ahli merekomendasikan untuk memulai sleep training karena di usia tersebut adalah waku yang paling tepat.
Pada usia sekitar 4 bulan, bayi sudah bisa belajar tidur sendiri dan belum memiliki ketergantungan untuk tidur sambil diayun. Sedangkan pada usia 6 bulan, bayi sudah mulai mengembangkan siklus tidur-bangun yang teratur, dan mereka mungkin sudah tidak terbangun di malam hari untuk menyusu.
Tapi tentu saja, setiap bayi berbeda, Sisters. Beberapa mungkin belum siap untuk sleep training sampai usia di atas 7 bulan atau lebih. Dan nggak hanya satu cara yang bisa kamu terapkan pada training ini. Nah, dilansir dari situs The Asian Parent, berikut ini enam tips sleep training untuk bayi.
1. Tetapkan Rutinitas Waktu Tidur
Ikuti rutinitas tidur bayi selama 30 hingga 45 menit yang konsisten untuk membantu transisi anak dari waktu bangun ke waktu mengantuk. Cobalah mulai lebih awal sehingga rutinitas tidurnya selesai sebelum dia kelelahan. Jika dia tertidur saat sedang menyusu langsung atau dengan botol, jadwalkan waktu menyusu sebelum waktu mandi, jadi kamu bisa menidurkannya saat anak masih terjaga,
2. Perhatikan Waktu yang Tepat
Bukan saatnya mengutak-atik tidur bayi ketika ada perubahan dalam hidupnya (misalnya pindah, pengasuh baru, sakit, atau bepergian). Tunggu sampai semuanya perubahan ini kembali normal sebelum mencoba sleep training.
3. Ketahui Kapan Bayi Lelah
Perhatikan isyarat tidur seperti menguap, menggosok mata, atau mudah marah, yang mungkin terjadi pada waktu yang sama setiap malam. Sangat penting untuk menidurkan bayi ketika dia mengantuk tetapi tidak terlalu lelah, karena bayi yang terlalu lelah memiliki waktu yang lebih sulit untuk tidur dan cenderung tidur nyenyak atau bangun lebih awal.
4. Letakkan Bayi dalam Keadaan Terjaga
Pelatihan tidur didasarkan pada mengajari bayimu untuk tertidur sendiri. Hal ini adalam pembelajaran yang tidak akan dia dapatkan jika kamu terus mengayunkannya untuk tidur dalam pelukan sebelum memindahkannya ke tempat tidur.
5. Tunda Waktu Responsmu
Jangan terburu-buru ke kamar bayi pada rengekan pertama. Bayi membuat banyak suara di malam hari, termasuk menangis, dan kemudian tertidur kembali dengan sendirinya.
Menanggapi setiap suara atau tangisan kecil dapat membangunkan bayi yang tertidur atau menggagalkan usahanya untuk menenangkan diri.
6. Jaga Agar Interaksi Malam Hari Tidak Banyak
Lakukan pemeriksaan, menyusui atau penggantian popok dengan tenang tetapi cepat, untuk menghindari stimulasi berlebihan pada bayi, terutama di waktu tidurnya.
Selamat mencoba, Sisters!