Hai Sisters!
Jika kamu memasang iklan untuk mempromosikan produkmu, pasti kamu ingin tahu apakah iklan yang kamu pasang itu efektif atau tidak. Karena itu kamu perlu mengevaluasi secara berkala, dan apakah berdampak pada bisnis yang dijalankan atau tidak.
Tapi, ada beberapa indikator keuangan yang penting diketahui untuk mengevaluasi efektivitas iklan. Diantaranya:
1. Mengukur Biaya per Segmen
Kamu dapat memanfaatkan fitur Google Analytics untuk menghitung konversi setiap pengguna dalam setiap segmennya. Sehingga, kamu dapat mengetahui perkiraan rata-rata biaya dari setiap konversi yang dilakukan. Sehingga, yang perlu diperhatikan bukan hanya statistik jumlah kunjungan saja.
2. Mengukur Biaya Result Rate
Result rate adalah pengukuran dari hasil akhir sebuah iklan. Pengukuran ini mencakup beberapa matriks, seperti Rasio klik tayang (RKT), Biaya per Klik (BPK), Biaya per Akuisisi (BPA), dan Cost per lead (CPL).
3. Rasio Klik Tayang (RKT)
Rasio klik-tayang (RKT) dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik performa kata kunci dan iklan. Cara Menghitung RKT adalah :
Jumlah klik yang diterima : Jumlah tayangan = RKT
Misalnya, jika kamu memiliki 5 klik dan 100 tayangan, maka RKT-mu adalah 5%.
4. Cost per lead (CPL)
Cost per lead (CPL) adalah biaya periklanan digital berdasarkan kinerja. Metode pembayaran CPL ini mengharuskanmu membayar iklan berdasarkan pemirsa dan klik yang memang sudah tertarik dan mendaftarkan diri. Untuk Menghitung CPL, kamu bisa menggunakan rumus berikut :
Total biaya iklan : Jumlah calon pelanggan yang diperoleh = CPL
Misalnya bisnismu memiliki anggaran iklan bulanan untuk pemasaran digital sebesar Rp5 juta. Dengan menggunakan AdWords, sekitar 500 orang mengunjungi situs bisnismu dan sekitar 50 orang mengisi kuesioner merek. Oleh karena itu, dari contoh ini, kita dapat menghitung CPL, yaitu:
5 juta rupiah (total biaya iklan): 50 (jumlah calon konsumen yang diperoleh) = 100.000. Maka, jumlah CPL saat ini adalah Rp100.000.
5. Biaya per Klik (BPK)
Biaya per Klik (BPK) adalah metode yang digunakan website untuk menagih biaya iklan berdasarkan berapa kali pengunjung mengklik iklan tersebut. BPK dihitung dengan membagi biaya iklan dengan jumlah klik. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:
Total biaya iklan : Total klik = Biaya per Klik (BPK)
Jadi, apabila kamu membayar Rp3 juta untuk iklan yang menerima 500 klik, maka BPK untuk iklan tersebut adalah Rp3 juta dibagi 500 klik = Rp6.000.
6. Biaya per Akuisisi (BPA)
Biaya per akuisisi (BPA) biaya rata-rata pemasaran dan penjualan yang dihabiskan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Rumusnya adalah :
(Biaya pemasaran + biaya penjualan) : Pelanggan baru = BPA
Misalnya kamu menjual suatu produk di situs web dan pada bulan lalu kamu menghabiskan Rp350 ribu untuk pemasaran, Rp225 ribu untuk penjualan, dan memperoleh 50 pelanggan baru. Jika kamu memasukkan informasi itu ke dalam rumus, akan hasilnya seperti ini:
BPA = (Rp350 ribu + Rp225 ribu) : 50
BPA = Rp575 ribu : 50
BPA = Rp11.500
Lalu bagaimana cara kita tahu iklan kita sudah efektif atau belum?
Nah, misalnya saja kamu sudah memasang iklan di Instagram atau Facebook. Lalu, berapa biaya per klik yang bagus itu? Jika di luar negeri, rata-rata biaya per klik adalah sekitar 1 USD. Tetapi di Indonesia, angka ini bisa berbeda, antara 200 hingga 1500. Tergantung dari faktor tertentu. Misalnya tergantung jualan/produkmu, penawaran (special offer), target, campaign objective, copywriting dan materi iklan (video/gambar).
Jadi untuk mengetahui apakah biaya per klik kamu cukup rendah atau tinggi, maka saran terbaik adalah kamu bisa coba menjalankan beberapa ads dulu untuk beberapa waktu dan membandingkan hasil yang ada dengan berbagai targeting/copywriting yang berbeda.
Sementara, jika kita berbicara rasio klik tayang, maka kurang lebih sama dengan biaya per klik. Ini tergantung dari campaign objective-nya, apakah itu video views, link click (traffic), page post engagement atau lainnya, jadi untuk membandingkan rasio klik tayang ini, maka saran terbaik adalah membandingkan dengan campaign objective sejenis dari beberapa campaignmu-mu yang sudah berjalan.
Lain lagi jika berbicara tentang biaya per akuisisi (BPA). Dengan perhitungan yang didapat, kamu perlu membandingkan nilai BPA saat ini dengan nilai BPA sebelumnya dalam jangka waktu yang sama untuk melihat apakah BPA-mu dalam tren naik atau turun.
Jadi, pada intinya kita diminta untuk membandingkan dengan hasil perhitungan sebelumnya dan melihat dampak langsung terhadap produk.
Mengevaluasi iklan yang kita pasang menjadi penting untuk melihat apakah iklan tersebut berjalan efektif atau tidak. Karena ini berkaitan dengan respon konsumen dan penjualan. Tentunya dalam berbisnis, kita ingin usaha yang kita lakukan memiliki dampak positif terhadap bisnis yang dijalani.
Nah, sekarang kamu juga sudah tahu indikator keuangan yang perlu diketahui untuk mengevaluasi iklan, bukan? Yuk, saatnya mengevaluasi kinerja iklan dan menyusun langkah-langkah terbaik untuk kemajuan bisnis, Sisters.