Semangat pagi perempuan hebat!
Perkenalkan nama saya Eni. Saya seorang perempuan biasa. Ibu dengan 3 orang anak yang punya mimpi luar biasa. Entah ini karma atau talenta turun temurun dari keluarga ibu, saya merasa tidak cukup untuk hanya menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Perempuan berasal dari pelosok desa yang memiliki impian sederhana untuk sebuah cita cita “Ingin duduk di kursi empuk dan menjadi pekerja kantoran”.
Masih terngiang-ngiang sedari kecil saat dewasa nanti bisa kerja kantoran, memakai blazer dan high heel dengan aroma wangi parfum , kerja duduk di ruangan AC. Aarghhhh rupanya impian itu hanya bisa kunikmati 2 tahun saja dan sekejab sirna saat tiba-tiba dijodohkan dan harus menikah.
Awalnya protes kepada suami saat ada larangan untuk kerja di luar rumah. Naluri dalam diamku memberontak. Berawal dari diam-diam jualan baju online ke luar pulau, trading saham hingga suatu hari ada kesempatan meeting dengan Manager sebuah BUMN di Kota Gresik. Yahhh meeting dalam rangka negosiasi tender pengadaan Gudang. Dan berhasil. Dari situ kepercayaan diri mulai tumbuh. Tiap tahun bisnis property pergudangan makin meningkat hingga suatu hari di puncak karir saya ditegur oleh Tuhan untuk kalah tender. Dengan nominal yang sangat besar sekali. Usia masih 30 tahun tapi menanggung hutang usaha milyaran. Pukulan yang sangat berat bagi saya. Deretan angka saldo di bank mulai mengecil. Hingga titik 0 rupiah.
Tarik nafas dalam…. Yaa hal itu yang sering saya lakukan berhari-hari saat itu. Dengan sisa uang yang ada dan sedikit pinjaman, saya memberanikan diri sewa tempat 5 tahun dan membuka resto BAKSO BAKAR GARUDA. Dari situlah saya berusaha merenungi. Jika usaha masa lalu antara saya dan suami hanya bekerja 2 orang saja bisa menghasilkan ratusan juta, dari usaha kuliner ini, semua memberi pelajaran hidup tentang begitu berartinya sebuah nominal kecil yang harus diperjuangkan dengan kucuran keringat dan pengaturan modal demi berjalannya usaha kuliner ini . Kehidupan yang serasa berbalik arah 180 derajat.
Pelayanan prima saya lakukan berhari-hari demi membangun loyalitas ke customer. Hal ini membuahkan hasil dengan puncak kejayaan mendapatkan nilai omset bulanan yang mencapai 140 juta rupiah.
Setelah 2 tahun berjalan, tiba tiba Pandemi Covid 19 datang dan tanpa bisa dipungkiri membuat grafik angka omset penjualan menjadi turun. Pelan tapi pasti nilai penurunan berjalan menurun dan menurun….
Dampak ke penurunan angka profit bersih, stok bahan mulai menumpuk, dan gaji karyawan mulai terganggu. Semua akibat tidak sehatnya cash flow harian.
Putus asa, bingung itu pasti. Bangkit dan cari solusi itu pilihan. Solusi cepat dan tepat harus segera di ambil. Dengan karyawan yang saat itu berjumlah 10 orang dan mayoritas adalah tulang punggung keluarga maka tidak ada kata lain selain bangkit. Saya berusaha memandang ujian usaha dari sudut yang berbeda. Menjadikan ujian sebagai leverage atau daya ungkit untuk melompat naik. Jika saya tidak belajar apa-apa, maka saya tidak akan menjadi apa-apa.
“Ibarat roda berputar, ada kalanya seorang berada dipuncak, atau sebaliknya. Bergulir posisi hanyalah masalah waktu. Semua itu hal biasa, yang diperlukan adalah kesiapan mental baik saat sukses maupun gagal”. Saya percaya salah satu penyebab gagalnya seorang adalah karena masih adanya pilihan untuk mundur. Tidak ada sesuatu yang kebetulan.
Tarik nafas dalam #lagi. Yaa seperti dejavu. Karena untuk kesekian kali pernah melewati ujian seperti ini dengan level yang makin meningkat dosisnya. Jatuh bangun jatuh lagi dan bangun lagi. Berkat support yang luar biasa dari orang-orang terdekat dan kegigihan internal team Bakso Bakar Garuda pelan tapi pasti kami berhasil melewati masa pandemic covid 19 dengan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Salah satunya adalah pembukaan reseller untuk wilayah tangerang, Jakarta Utara dan Bekasi. Aneka Bakso Frozen dan Cwi Mie Khas Malang ala Bakso Garuda mulai dikenal di luar kota. Suatu sore di bulan November 2022 ada telepon seorang investor dari Malaysia untuk penawaran buka cabang di Malaysia, dengan terpaksa kami menolaknya. Karena belum adanya kesiapan dan kelengkapan legalitas birokrasi usaha di luar negeri.
Hingga tak terasa Bakso Bakar Garuda kini berusia 5 tahun. Tepat di 5th Anniversary 25 September 2022 lalu banyak anugerah yang kami terima sebagai hasil dari rangkaian jalan panjang bertumbuhnya sebuah usaha. Mulai dari sertifikat halal, legalitas Merk Dagang HAKI hingga tepatnya 21 Oktober 2022 kami Garuda lulus STPW (Surat Tanda Pemberi Waralaba) yakni sebagai Perusahaan Pemberi Waralaba. Menjadi satu bagian dari 125 badan usaha di seluruh Indonesia makin membulatkan tekat saya untuk menasionalkan Bakso Bakar Garuda.
Tahun 2023 saya membawa misi #garudamelesat10 cabang. Mulai saya cetak baner-baner kecil bertuliskan #garudamelesat10 sebagai pengingat misi kami all team Garuda. Serta tak lupa hirring 4 pilar posisi manajerial untuk rebranding dimulai dengan perubahan logo, tampilan façade outlet yang lebih upto date serta tak ketinggalan pelatihan training SDM guna meningkatkan skill baik operational maupun manajerial.
Tujuan saya mengikuti #ModalPintar Sisternet adalah untuk ekspansi Bakso Bakar Garuda diluar kota Malang. Mulai dari rebranding baik secara visual outlet maupun secara digital diantaranya membuat landingpage waralaba dan revisi tampilan web www.baksobakargaruda.com. Selain itu juga mengikuti agenda dari Kemendag untuk Pameran Waralaba sebagai pemegang STPW di Jakarta, Bandung, Palembang dan Surabaya per 3 bulan sekali.
Saya memimpikan Garuda menasional. Terbang dari kota kecil di Jawa Timur melesat hadir di tiap kota sebagai upaya kami dekat dengan customer. Bakso sudah menjadi salah satu kuliner yang diminati semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, saat cuaca hujan maupun panas. Tidak hanya kuantitas produk yang terjual , besar harapan saya dengan berekspansi banyak cabang dapat bermanfaat buat orang lain. Menyerap ratusan tenaga kerja baru. Dari perempuan biasa, untuk mimpi luar biasa. Perempuan Hebat. Perempuan Bisa !!!