Sisters, kamu sudah tahu tentang tren baru seputar skin care yang sedang viral? Namanya skin flooding. Sebelum membahasnya lebih lanjut, yuk, pahami dulu apa itu skin flooding!
Menurut Ada Ooi, seorang facialist dan praktisi pengobatan Tiongkok, tren ini banyak digunakan di negara-negara barat saat musim dingin tiba. Teknik ini mengharuskan kita untuk menerapkan beberapa lapisan pelembap yang ringan untuk mengatasi kulit kering dan dehidrasi. Beberapa beauty enthusiast yang mengikuti tren ini ada yang mengaplikasikan pelembap dua hingga tiga produk moisturizer yang berbeda, ada juga yang menambahkan serum dengan kandungan yang bisa memberikan hidrasi ekstra, misalnya seperti niacinamide atau squalane.
Menurutnya, tren skincare ini mirip dengan teknik skin layering atau 7-step skincare yang berasal dari Korea Selatan.
Menurutnya, seperti melansir dari Women's Health, teknik ini bisa membantu produk dalam menembus kulit lebih baik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemanjuran produk yang menghasilkan hidrasi, agar masuk ke lapisan kulit lebih dalam dan lebih tahan lama.
Sementara itu Dr. Christine Hall dari Klinik Taktouk mengatakan bahwa seringnya para pakar perawatan kulit akan menganjurkan produk untuk meresap lebih dulu sebelum mengaplikasikan tahapan skincare berikutnya agar kandungannya bekerja lebih optimal.
Tapi tren skin flooding ini justru menggunakan skincare ketika kulit masih basah dari produk sebelumnya, yang menjadi ciri khas dari teknik ini.
Di sisi lain, Dr. Thivi Maruthappu, Consultant Dermatologist mengatakan bahwa teknik ini bagus untuk kulit kering dan kusam. Pasalnya tren ini bisa membantu mengembalikan kelembapan yang hilang dan mencegah kulit mengering di malam hari.
"Kulit kita kehilangan sebagian besar kelembapan saat kita tidur, jadi lapisan pelindung kelembapan tambahan membantu kita bangun dengan kulit wajah yang montok dan berseri-seri," ungkap Dr. Maruthappu.
Lantas bagaimana cara melakukan teknik skin flooding yang viral ini? Berikut penjelasan para pakar.
1. Dimulai dengan Kulit Wajah yang Bersih
Pastikan bahwa kulit wajahmu bersih dan bebas make-up sebelum memulai teknik ini.
"Hal ini untuk memastikan produk yang kamu aplikasikan dapat terserap dengan baik,' ungkap perawat estetika dan pakar kulit, Nina Prisk.
2. Produk Pembersih yang Lembut
'Ini harus dilakukan dengan produk pembersih yang lembut. Penggunaan berlebihan pembersih yang berbusa atau mengandung asam pengelupas dapat melucuti dan membahayakan skin barrier yang menyebabkan Trans Epidermal Water Loss (TEWL)," ujar Dr. Hall.
Sebagai informasi, TEWL adalah fenomena alam yang menyebabkan kulit kering dan dehidrasi (lebih banyak terjadi pada malam hari). Efek dari TEWL ini bisa meningkat secara signifikan saat skin barrier kita rusak.
3. Penggunaan Toner yang Menghidrasi
Dengan wajah yang masih lembap, aplikasikan essence, toner, atau facial mist.
Menurut Ada Ooi, dalam melakukan teknik ini penting untuk menggunakan toner yang mengandung bahan yang menghidrasi dan melembapkan kulit dengan baik.
"Hindari toner dengan kandungan alkohol karena akan mengering dan kamu tentu tidak ingin membuat kulit kewalahan dengan bahan-bahan keras yang dipakai berlapis-lapis,' ujar Ooi mengingatkan.
4. Serum Berbahan Dasar Air
Seorang ahli estetika, Alice Henshaw, mengatakan untuk menggunakan serum berbahan dasar air yang mengandung humektan seperti hyaluronic acid dan niacinamide yang membantu menarik kelembapan pada kulit. Selain itu juga bisa menggunakan serum dengan kandungan peptide untuk membantu meningkatkan hidrasi dan merangsang produksi kolagen.
5. Akhiri dengan Pelembap
Selanjutnya adalah pelembap, yang mana kamu harus menggunakan moisturizer yang kaya akan bahan seperti ceramide, beta glucan, dan fatty acids.
'Konsistensi yang lebih kental dan ukuran molekul yang relatif lebih besar berarti pelembap menciptakan lapisan pelindung pada kulit, mengunci semua yang telah diaplikasikan sebelumnya,' tambah Dr Hall.
Itu dia langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengikuti tren skincare viral skin flooding, Sisters.