Sisters, tradisi masyarakat Tionghoa dalam memaknai segala bentuk kebaikan di tahun baru Imlek melalui makanan memang menjadi hal yang paling menarik untuk dibahas, Sisters. Setuju?
Salah satunya adalah manisan kotak segi delapan. Menyajikan manisan khas Imlek ini merupakan bentuk dari rasa syukur, harapan, dan kebersamaan, terutama dengan orang-orang yang dicintainya.
Lalu, ada makna apa saja yang terdapat di dalam manisan segi delapan khas Imlek yang biasanya berisi mulai manisan buah, permen, hingga kacang ini, Sisters? Simak, yuk!
Tiap isinya memiliki makna
Dalam tiap sekat, kotak segi delapan ini diisi berbagai makanan yang dominan rasa manis. Bukan asal makanan manis, lho. Lalu, apa saja isinya?
- Manisan melon, melambangkan kesehatan dan perkembangan hidup.
- Jeruk kumquat, melambangkan kemakmuran dan emas.
- Kelapa kering atau kelapa segar, melambangkan persatuan dan persahabatan.
- Kelengkeng, melambangkan banyak anak.
- Biji teratai, melambangkan kesuburan.
- Buah leci, melambangkan ikatan keluarga yang kuat.
- Kacang tanah, melambangkan doa agar panjang umur.
- Semangka merah, melambangkan kebahagiaan dan kejujuran.
Isian dalam kotak manisan ini tidak mutlak, bisa menyesuaikan dengan makanan lain yang melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Misalnya akar teratai, wortel atau winter melon.
Makna angka delapan bagi masyarakat Tionghoa
Tradisi Tionghoa mempercayai tiap angka membawa maknanya masing-masing. Bagi masyarakat Tionghoa, angka delapan melambangkan keberuntungan. Oleh karena itu, manisan kotak segi delapan diibaratkan sebagai simbol mengawali tahun baru dengan penuh keberuntungan.
Makanan ini juga biasa disebut dengan "Tray Of Togetherness". Sebab, beberapa makanan pengisinya adalah manisan-manisan yang cukup sulit ditemukan. Jadi nggak heran kalau banyak orang lebih suka membeli makanan yang dikemas dan dijual di swalayan, ketimbang menyusunnya sendiri.
Kalau kamu sendiri, hal wajib apa yang biasanya ada saat perayaan Imlek, Sisters?