Sisters, Tahun Baru Islam akan jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. Bisa jadi akan ada banyak perayaan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menyambut 1 Muharram 1444 H.
Percampuran budaya masing-masing daerah dengan ajaran agama Islam, menciptakan tradisi unik untuk merayakan Tahun Baru Islam tersebut.
Dilansir dari travel.kompas.com, berikut ini 5 tradisi unik yang kerap dilakukan masyarakat dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram di Indonesia. Apa saja?
Upacara Tabot
Dirayakan oleh masyarakat Bengkulu, untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib. Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran. Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo. Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.
Ledug Suro
Sumber: kompasiana.com
Merupakan tradisi yang dilakukan warga Magetan, Jawa Timur. Masyakarat menggelar tradisi Ledug Suro dengan ‘ngalub berkah bolu rahayu’. Upacara ini diawali dengan kirab Nayoko Projo dan Bolu Rahayu yang nantinya menjadi sasaran rebutan warga. Warga mempercayai, bolu tahayu dapat membawa keberuntungan dan berkah.
Nganggung
Sumber: Travel.kompas
Tradisi ini dirayakan oleh umat muslim di Bangka Belitung. ‘Nganggung’ dalam bahasa daerah warga setempat berarti makan bersama. Warga akan mengelar acara dimana mereka akan makan bersama-sama. Layaknya perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, kebersamaan diangkat menjadi tradisi Tahun Baru Islam. Warga dari seluruh penjuru Bangka berdatangan untuk bersilaturahmi sekaligus bertamu ke rumah-rumah warga. Bagi tuan rumah semakin banyak tamu yang datang maka rizki yang diperoleh akan semakin banyak. Makanan layaknya peryaan Idul Fitri disediakan untuk menjamu tamu yang datang.
Ngadulang
Sumber: Tempo.co
Tradisi yang dilakukan oleh masayarakat Sukabumi, Jawa Barat. Tradisi dirayakan dengan lomba seni menabuh beduk yang diikuti oleh mayoritas warga. Dalam lomba ngadulang, satu tim minimal terdiri dari tiga pemain, pertama orang yang berperan sebagai pemukul beduk, kemudian pemukul kohkol (kentungan), dan pemukul alat tambahan lainnya. Para peserta akan berlomba menciptakan nada yang unik agar memenangkan lomba.
Selamat Tahun Baru Islam 1444 H bagi yang merayakan, Sisters!