Hallo,
Sisters percaya nggak kalau rezeki itu sudah ada yang mengatur? Kalau saya sangat percaya itu, siapa yang menyangka di usia yang relatif muda 22 tahun, saya Anggun, berprofesi sebagai terapis pijat refleksi. Profesi yang identik dengan ibu-ibu ini sudah saya tekuni dari 5 tahun yang lalu. Sempat bekerja di tempat pijat refleksi orang, saya memberanikan diri untuk mencoba berdiri sendiri menggeluti usaha pijat refleksi. Berbekal pelatihan dan pengalaman yang saya miliki selama 6 bulan ikut orang.
Awal mula buat bangun usaha pijat refleksi ini sulit banget rasanya sister, banyak rintangan. Yahh nggak ada sukses kalau nggak capek kan, saya memulai usaha ini benar-benar dari rumah ke rumah menawarkan jasa saya, membagikan brosur ke semua orang yang tidak sengaja kita temui di jalan. Setelah menunggu beberapa bulan ternyata cara ini tidak efektif dan akhirnya saya berganti cara untuk menawarkan jasa saya yaitu melalui Facebook, dari sanalah kami pelan pelan mendapat customer, dari satu, dua customer berlanjut dari mulut ke mulut sampai akhirnya customer bisa datang sendiri tanpa saya harus promosi.
Sisters pasti tahu kan kalau diluar sana banyak cap buruk terhadap terapis pijat, apalagi yang masih muda seperti saya, yang membuat saya jengkel terkadang ada customer yang berbicara tidak sopan, mengirim teks WhatsApps yang tidak pantas. Padahal kan tidak semua terapis pijat seperti itu, saya dengan jelas menawarkan jasa pijat refleksi bukan pijat plus plus, tapi mereka menganggapnya seakan dua hal yang berbeda itu sama, padahal jelas-jelas berbeda.
Menjadi terapis pijat refleksi wanita dan masih muda itu tidaklah mudah. Menghadapi orang-orang yang menganggap remeh pekerjaan ini, ataupun orang-orang yang mencap buruk pekerjaan ini membuat saya semakin bersemangat untuk membuktikan bahwa semua yang mereka anggap remeh ini bisa menghasilkan lebih banyak kebermanfaatan bagi orang banyak dan menghasilkan materi yang tidak sedikit pula. Pekerjaan terapis pijat memang identik dengan pekerjaanya ibu ibu atau mbah mbah, sangat jarang anak muda yang mau terjun kedalam jasa terapis pijat refleksi. Sangat sulit bagi saya, mendapatkan rekan kerja yang bisa saya ajak untuk berdaya bersama. Karena kesulitan mencari sumber daya, saya setiap hari harus membatasi jumlah customer saya. Saya berharap anak muda zaman sekarang tak perlu malu ataupun gengsi dengan pekerjaan yang dianggap kuno oleh masyarakat. Menjadi manusia berdaya lebih baik dan bermanfaat daripada menjadi manusia penuh dengan gengsi.
Jika kesempatan untuk mengikuti pelatihan datang kepada saya, saya akan bersungguh-sungguh untuk menyerap semua ilmu yang dibagikan. Memperkenalkan usaha saya kepada masyarakat secara luas, menginspirasi anak muda untuk ikut berdaya dalam bidang ini, untuk tidak perlu gengsi berkecimpung dalam bidang ini. Selama sebuah usaha atau bisnis dijalankan dengan baik, jujur, dan halal, materi yang kita terima dari bisnis ini juga nggak akan pernah surut.