Hi sister!
Assalamualaikum, salam kenal dari saya Resti seorang istri dari perantau di tanah Bali.
Awalnya saya adalah wanita karir yang bekerja di bidang media di sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta. Salah satu profesi yang membawa saya meraih mimpi untuk mengelilingi Indonesia melalui visual visual karya saya sebagai seorang pewarta. Dua tahun melanglang buana, kini saya beralih profesi yang tak kalah membawa bahagia, menjadi seorang ibu rumah tangga dengan anak dua , mengabdi membersamai suami tercinta dan alhamdulillah punya kesibukan tambahan menjalankan bisnis Food and Beverage bersama.
Namanya “Gawekitchen”. Sebuah nama sederhana yang berasal dari dua kata berbeda bahasa yakni Gawe dan Kitchen. Gawe adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti membuat sesuatu, bekerja atau berkarya. Sedangkan kitchen adalah kosa kata bahasa inggris yang artinya dapur. Maknanya, “gawekitchen”adalah berkarya dari dapur. Ya, ber-kar-ya. Saya selalu lebih senang menyebut semua pekerjaan saya dengan sebutan berkarya dibandingkan bekerja, karena dengan berkarya ada hati yang saya bawa dalam setiap perjalanan prosesnya.
Jadi, seperti halnya saat saya bekerja di bidang media bahwa segala hasil pekerjaan saya adalah bagian dari karya. Maka di gawekitchenpun, semua produk yang tercipta juga sebuah karya yang tentu saja panjang prosesnya hingga bisa sampai pada penikmkatnya. Sesederhana itu filosofinya, berharap agar setiap karya yang dibuat dengan segenap hati saya dapat diterima dan membawa manfaat untuk semuanya. Karena berdagang bagi saya bukan semata mata untuk mendapatkan keuntungan semata, melainkan juga untuk memperluas kebermanfaatan untuk semua sector pendukungnya. Ya produsennya, ya konsumennya, ya media jasanya, ya semuanya.
Gawekitchen berdiri di akhir tahun 2020, atau sekitar akhir bulan November. Sebuah bisnis yang kami (saya dan suami) rintis berbekal pengetahuan yang kami peroleh dari keikut sertaan kami dalam program pengembangan kompetensi “kartu prakerja” yang digalakkan oleh pemerintah. Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan tersebut melalui pelatihan kartu prakerja gelombang kelima. Ada beberapa kelas yang saya ikuti sebagai bagian dari peningkatan kompetensi, salah satu diantaranya adalah kelas membuat fudgy brownies yang saya jadikan sebagai menu utama di gawekitchen, dan ilmu meracik kopi yang saya kembangkan sebagai menu beverage di etalase gawekitchen. Awalnya belajar untuk dinikmati sendiri, dan dibagikan ke kawan kawan terdekat kami, tapi kemudian direspon balik dengan keinginan mereka untuk mencoba lagi dan ingin membeli. Bismillah kami tekatkan diri memulai.
Gawekitchen berjalan dengan modal awal dari insentif kartu prakerja sebesar Rp 2.400.000 dalam 4 termin selama 4 bulan. Kami banyak bereksperiment dengan resep resep dan berbagai karakter bahan untuk mulai mempatenkan. Bermula hanya berjualan brownies melalui system PO pada November 2020, hari ini alhamdulillah setidaknya ada 7 jenis kue dengan 30an varian yang sudah dikembangkan dan dipasarkan melalui platform online seperti gofood, grabfood, shopeefood, traveloka eats, shopee, tokopedia dan offline. Seperti diantaranya aneka fudgy brownies bervarian toping, pie, kue balok, cookies, dll. Respon pasarpun juga sangat baik, sehingga kalau dirata rata total keuntungan bersih kami bisa sekitar Rp 2.000.000-an/ bulan. Dengan kekuatan modal yang sekarang.
Berbeda lagi apabila pada moment moment tertentu seperti lebaran, natal, imlek pendapatan kami meningkat hingga 3x lipat dari rata rata pendapatan bulanan. Alhamdulillah.. Lalu gimana cita cita keliling Indonesianya? bisa lanjut dong, tapi sementara diwakilkan dulu sama produk gawekitchen. Karena produk gawekitchen bisa dikirim ke seluruh Indonesia melalui pengiriman ekspedisi via marketplace seperti tokopedia dan shopee.
Lalu apa tujuan kami mengikuti program inkubasi Bisnis W20 #Sispreneur dari sisternet? Tentu saja ini adalah salah satu cara kami memperkuat target up scale bisnis UMKM kami di tahun 2022 sebagai respon balik atas respon pasar yang sangat baik. Saat ini kemampuan produksi kami hanya dengan menggunakan satu oven berkapasitas 15 liter dan dengan dua tenaga kerja (saya dan suami). Semoga melalui kompetisi ini, kami bisa memperbarui fasilitas, menambah kuantitas dan meningkatkan kualitas, serta #BisaNaikKelas. Memiliki gerai sederhana dengan kenikmatan matahari senja, tempat orang orang bercerita dan menikmati waktu bersama dengan dessert dessert dari gawekitchen dan kopinya. Bismillah! dari rumah ke gerai penuh berkah, aamiin inshaallah :)))