Perkenalkan, Gumilang adalah bayi kecilku yang lahir pada bulan Maret 2016. Sebuah bisnis yang awalnya mempunyai mimpi begitu sederhana untuk bisa menyambung hidupku dan keluargaku ditanah perantauan Tanah Kaili Kota Palu, Sulawesi Tengah. Oh iya, namaku Asi Nurjanah Gumilang. Panggil saja aku Asi, fashionpreneur dari Kota Kelor.
Sebelum Gumilang lahir, aku bekerja sebagai penjahit disalah satu tempat jahit disekitar rumah sekitar lima bulan lamanya, saat itu aku masih ingat dorongan untuk membuka usaha sendiri begitu besar dikarenakan upah yang begitu minim sekitar 25% dari harga pasar jahit biasanya.
Asal kalian tahu guys saat itu aku belum mempunyai mesin jahit loh tapi datanglah keajaiban yang pertama melahirkan Daju Okta Sama. Mesin jahit pertamaku yang aku dapatkan dari hasil hadiah jalan santai, berupa kulkas lalu aku tukarkan dengan mesin jahit. Sungguh sangat lucu mengingat kisah penuh drama itu hahaha.
Jejak kisahpun berlanjut, aku mendapatkan orderan pertama di facebook dengan segala keterbatasan ilmu sosial media yang aku miliki. Tidak pernah menyangka walau banyak ketakutan berdiri membangun usaha sendiri, ilmuku masih belum banyak dan aku takut mengecewakan orang, tapi aku tidak ingin menyerah dan ingin terus bertumbuh. Setelah tiga bulan berjalan aku putuskan untuk berkuliah masuk jurusan akuntansi dengan harapan aku bisa mengatur bisnisku dengan baik, begitu kata kakakku.
Hampir semua pakaian kuliahku hasil jahitku sendiri, itupun menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa dan dosen, pada akhirnya pemesanan membludak, akan tetapi jam kuliah dan mengerjakan produksi disaat bersamaan itu sungguh sangat melelahkan, dan pernah satu kali aku membuat kesalahan fatal dikarenakan salah memotong pola dan akhirnya aku harus mencari bahan yang sama.
Aku bermimpi untuk mempunyai karyawan, akan tetapi saat itu keuanganku belum memungkinkan menggaji seseorang. Sempat vakum pada tahun 2017 – 2018. Keajaiban kedua pun datang aku bertemu dengan orang-orang hebat didunia bisnis yang mengajarkanku banyak hal. Mulai dari ilmu manajemen, produksi, kolaborasi, branding, dan lainnya. Maka dari itu tidak jarang juga aku mendapatkan job untuk Sharing Season sebagai Pelaku Usaha.
Dari sana pula aku mulai belajar tentang sosial media lebih banyak, mulai fokus dibidang manajemen, dan mulai mempercayakan kepada mitra hal teknis produksi. Semua kulalui dengan tak mudah dan hampir tanpa mengeluarkan cost untuk pengembangan mesin ataupun perjalanan keluar kota, aku memanfaatan segala channel yang ada agar bisa bertumbuh dan bertahan tanpa mengeluh.
Tahun 2019 hampir diwaktu yang bersamaan Gumilang dipercayai untuk menuju ke empat penjuru Indonesia, Palu, Subang, Jakarta, dan Manado. Berkat Maha Kasih Allah, tim bisa diamanahkan untuk launching website di Palu, pembekalan wirausaha sosial di Subang, kompetisi digitalisasi di Jakarta, dan pameran di Manado.
Semua kami lalui dengan begitu banyak tantangan dan rintangan, bermimpi bisa merubah nasib dengan saling mendukung, selain itu interaksi dan harapan dari mitra jahit bapak, ibu, serta para anak disabilitas yang senyumnya terlukis kala bertemu kami, itu adalah kekuatan terbesar agar kami terus berdiri dan maju.
Semua langkah kecil kami terus berlanjut merangkai sejarah penuh kekonyolan, keberanian, dan keajaiban didunia fashion yang kami jajaki. Hanya perlu percaya dan terus percaya.
Oh iya, awal pandemi menjadi mimpi buruk hampir semua jenis wirausaha ermasuk usaha kami juga. Mulai jahitan dari kerudung, baju, custom satuan, borongan, semuanya hampir tidak ada yang beres dan lanjut. Cukup berpikir keras dari diri sendiri lalu hanya mempunya 4 orang rekan berlipat menjadi puluhan orang yang menjadi mitra baru. Ya pandemi saat itu, entah ide darimana kami banting stir untuk menjahit masker, oleh karena itu kami harus memenuhi permintaan pasar kurang lebih 1000 pcs dalam sehari.
Awal tahun 2022 ini hadiah yang begitu kunantikan akhirnya hadir sebagai oasis untuk Gumilang. Usaha dengan legalisasi bisnis yang berfokus dihulu sebagai usaha jasa jahit dan mencoba untuk memberikan segala hal yang terbaik sampai ke hilir dengan segala inovasi yang diberikan dengan sentuhan etnik dan sejarah. Gumilang terdaftar sebagai Merek dengan Hak Atas Kekayaan Inteletual dengan bantuan Kemenkumham dan Pemerintah Kota Palu kepada Para UMKM terpilih.
Dari semua itu aku ingin Gumilang terus tumbuh dan membawa kebermanfaatan, salah satunya mengukti #KompetisiModalPintar Sisternet, mempunyai offline store yang menjadi idaman agar menjangkau pelanggan lebih banyak lagi, bermitra dengan lebih banyak lagi penjahit, dan mempikan Gumilang besar layaknya Brand dengan produk berkulitas yang bagus dan me punyai modal pengembangan bukan lagi isapan jempol belaka. Pesan dari ayah "Jadilah orang berguna dan bisa membantu orang lain, maka hidupmu akan lebih berarti."