Halo Sisters!
Semua orang itu pada dasarnya kreatif, hanya saja kreativitas dapat semakin menguat atau memudar dengan berjalannya waktu. Perkenalkan, nama saya Karinka. Saya seorang ibu dari satu putri. Almarhum suami saya menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 2006, di tahun ke-10 pernikahan kami karena penyakit jantung yang ia derita hampir selama sembilan tahun lamanya. Sejak almarhum suami sakit, saya berhenti dari kerja kantoran dan mulai membangun usaha kreatif yang diawali dari hobi.
Sedari kecil, saya selalu dikelilingi oleh lingkungan kreatif dan memang suka mengerjakan kerajinan tangan. Saya senang menggunting dan menempel kertas dari majalah dan membuat kolase untuk kartu ucapan atau proyek lainnya. Setelah lulus dari universitas, dunia kreatif pun saya selami dengan bekerja sebagai desainer grafis di beberapa perusahaan. Sejak berhenti kerja kantoran, passion terhadap dunia kreatif khususnya art & craft semakin menguat. Saya menyalurkan hobi membuat karya scrapbook lalu menjualnya atau sekadar memberi hadiah untuk keluarga dan teman. Hobi tersebut membuat saya diajak salah satu perusahaan untuk bergabung sebagai tim pengajar scrapbooking pada tahun 2010. Sejak itulah saya kenal dan menyukai dunia mengajar. Sayangnya, saya harus berhenti dari pekerjaan tersebut karena almarhum suami kembali sakit dan saya pun sedang hamil.
Dengan dukungan besar dari almarhum suami, saya pun mulai untuk mengembangkan bisnis rumahan saya secara serius. Saya mengikuti inkubasi bisnis Inspiring Womanpreneur Competition 2013 dan berhasil mendapatkan Juara Harapan II. Saya semakin semangat berkarya dan membangun usaha dengan membuat berbagai macam produk kerajinan tangan dari bahan kertas dan kain batik cap. Karena kecintaan saya pada dunia seni, saya juga masih terus mengajar kelas kreatif untuk anak-anak dan sesama ibu-ibu. Dunia kreatif akan selalu menjadi bagian dari hidup saya dan saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman kreatif kepada sesama ibu-ibu.
Kreativitas dan Ketangguhan
Seni dan kreativitas terbukti banyak membantu banyak orang dalam mengembangkan resilience skill untuk mengatasi berbagai persoalan kesulitan hidup. Saat pandemi COVID-19 datang, pastinya semua orang mengalami kesulitannya masing-masing. Saya pun harus melakukan keputusan yang sulit karena harus 'menidurkan' usaha kreatif yang telah saya bangun sejak 2014 setelah menimbang banyak hal. Situasi pandemi membuat saya sebagai ibu tunggal harus pintar memilih hal mana yang harus saya pertahankan dan prioritaskan saat itu. Usaha saya yang sudah saya bangun selama enam tahun harus mati suri tapi saya percaya Allah pasti bukakan pintu rejeki lain untuk saya.
Di awal karantina, saya menemukan hobi lama saya yaitu menulis. Saya pun serius untuk mengeluti dunia menulis dengan mengikuti berbagai kelas online menulis. Setelah mengikuti beberapa kelas dan menulis buku antologi, saya memberanikan diri untuk mengeluarkan sebuah buku solo pertama saya, Pesan Cinta. Sebuah buku memoir tentang saya dan almarhum suami yang saya tulis sebagai warisan tak ternilai untuk diri saya sendiri dan tentunya putri kami. Saya bersyukur tetap bisa mengobarkan semangat kreativitas saya selama pandemi ini. Bahkan, saya yakin banyak orang yang menemukan kreativitas baru sejak pandemi berlangsung.
Banyak penelitian menunjukkan resilience skill dapat dikembangkan melalui praktik kreatif. Saya pun menyadari bahwa praktik kreatif yang saya lakukan selama ini telah membantu saya untuk bisa tetap tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Saya mulai terinspirasi untuk memulai usaha kembali dengan mengintegrasikan hobi seni dan menulis dalam kelas-kelas kreatif saya. Ide tersebut membawa saya tertarik pada bidang art therapy.
Perjalanan hidup, khususnya lima tahun terakhir, membuat saya menyadari dan merasakan manfaat proses terapeutik saat melakukan kegiatan seni bagi kesehatan mental saya. Sebagai art facilitator, saya selalu meningkatkan ilmu dan keterampilan saya, maka saya pun mengikuti beberapa pelatihan di bidang art therapy and expressive arts. Tujuannya masih sama, saya ingin berbagi ilmunya kepada sesama perempuan, khususnya sesama ibu tunggal. Saya percaya manfaat kegiatan seni dan kreatif bisa membawa energi positif bagi setiap orang.
Merakit Diri
Karena ketertarikan pada dunia art therapy dan merasakan manfaatnya, saya mulai menulis blog, Merakit Diri, yang mengusung tentang kreativitas dan kesehatan mental. Tujuannya adalah untuk berbagi informasi mengenai eksplorasi diri, relaksasi diri dan self healing. Tahun 2021, saya menyelesaikan beberapa pelatihan art therapy yang terakreditasi dan mulai serius mengembangkan Merakit Diri sebagai usaha dan membuat program sesi kreatif, yaitu Mind Art Exercise. Program empat minggu seni terapeutik untuk lebih mengenali diri.
Mengutip seorang penulis, Dee Lestari, bahwa kreativitas itu justru optimal bila ditopang lewat rutinitas, saya pun mengembangkan layanan kreatif, yaitu Ibu Kreatif Merakit Diri, sebagai tahap lanjutan program Mind Art Exercise. Ibu Kreatif Merakit Diri adalah sebuah fasilitas grup yang membantu para ibu yang ingin rutin berkegiatan kreatif bersama-sama. Saya percaya jika kita melakukan kegiatan kreatif dalam lingkungan yang mendukung, hal tersebut dapat menjadi salah satu cara yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Salah satu kegiatan rutin kami adalah art jamming setiap bulan, di mana kami melakukan kegiatan kreatif bareng.
Rencana dan Harapan
Saya ingin turut mengedukasi dan mempromosikan pentingnya kesehatan mental melalui program dan layanan kreatif Merakit Diri. Di Indonesia, pendidikan art therapy terakreditasi sangat jarang dan biayanya tidak murah sehingga saya harus mencari pelatihannya online di luar Indonesia. Apabila saya terpilih sebagai peserta terbaik, #ModalPintar tersebut akan saya gunakan untuk mengikuti pelatihan art therapy terakreditasi agar saya semakin kompeten dalam membuat program dan layanan kreatif yang mengintegrasikan ilmu seni dan psikologi. Selain itu, saya akan menggunakan #ModalPintar untuk membeli perlengkapan mengajar seperti laptop, smartphone, biaya internet, biaya provider online meeting dan biaya operasional lainnya.
Harapan saya dengan mengikuti Kompetisi #ModalPintar adalah untuk terus dapat mengembangkan program dan layanan kreatif Merakit Diri, sehingga mampu membantu para ibu di Indonesia dalam memahami pentingnya menjaga dan meningkatkan kesehatan mental melalui kegiatan seni dan kreativitas.
Terima kasih SisterNet telah memberikan kesempatan saya untuk #BeraniNaikKelas lagi dengan mengikuti kompetisi #ModalPintar. Semoga apa yang saya tulis memberikan pemahaman pentingnya merakit diri untuk menjaga kesehatan mental melalui kegiatan seni terapeutik dan kreativitas.
Yuk! Kita kreatif merakit diri. Eksplorasi, kenali dan ekspresikan dirimu melalui karya seni dan dengarkan karyamu bercerita. Rasakan energi positifnya untuk tingkatkan kesehatan esmosionalmu.
Wah sudah panjang ceritanya nih. Terima kasih sudah membaca tentang saya, kreativitas dan Merakit Diri ya.
Kita relaksasi sebentar yuk dengan menggambar napasmu. Simak video berikut ini ya.
https://www.youtube.com/watch?v=J0Jks5G9yIA
Info lengkap mengenai program Mind Art Exercise bisa didapat di sini.
Instagram @merakit.diri
Facebook Page Merakit Diri