Sebelumnya perkenalkan saya Endang Susylowati, ibu muda dengan 2 orang anak usia dua puluh enam bulan dan delapan bulan. Disamping menjadi ibu rumah tangga, saya juga menjadi seorang entepreneur bersama suami saya. Menjadi pasangan couplepreneur mempunyai banyak sekali tantangan terlebih kami tidak mempunyai pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya. #ModalPintar
Cerita saya menjalani usaha ini bermula sejak suami sudah tidak lagi bekerja di perusahaan swasta sejak kuartal ketiga 2019. Keadaan memaksa kami untuk terus bergerak dimana disaat yang bersamaan lahir anak pertama kami. Kala itu suami mencoba keberuntungan dengan usaha hidroponik. Usaha tanaman sehat ini sempat berjalan selama 3 bulan sebelum kami memutuskan untuk mengakhirinya. Situasi dan kondisi masyarakat di wilayah kami masih belum teredukasi mengenai sayuran sehat, cukup menghambat perkembangan usaha hidroponik kami. Bisa, apabila kami mau membawanya ke pusat kota Jogja, tetapi kami rasa hanya akan menghabiskan waktu dan biaya transportasi saja.
Perjuangan berlanjut, suami berganti menjadi seorang petani jamur tiram. Keputusan ini diambil dikarenakan budidaya jamur tiram dirasa tidaklah sulit. Dan benar saja, usaha kami dalam budidaya jamur tiram berlangsung sekitar enam bulan sebeum kami beralih untuk mencoba mengolah menjadi jamur crispy.
Semua bermula sejak banyaknya petani jamur tiram di wilayah kami dan sediktinya tempat pemasarannya. Dari hal ini saya mencoba memberikan masukan kepada suami supaya bisa mengolah jamur tiram menjadi suatu hal yang lebih bernilai ekonomis. Dengan hobby saya memasak akhirnya saya memutuskan untuk mencoba mengolah jamur tiram menjadi jamur crispy, atas ijin suami pastinya.
Masih kuat dalam ingatan, kala itu Ramadhan 2020. Saya mencoba dengan beberapa kali trial and error sebelum akhirnya saya temukan rajikan ‘terbaik’ jamur crispy. Setelah produk jadi, kami mencoba untuk memasarkannya walau masih sebatas di beberapa teman dekat saja. Walau tanpa pengalaman bisnis sebelumnya, kami selalu mencoba dan mencoba. Awal kami memasarkan produk kami ini dengan kemasan sederhana, yaa sederhana sekali. Kemasan hanya standing pouch bening biasa.
Tak disangka, apresiasi dari teman-teman luar biasa. Jamur crispy buatan saya ternyata banyak disuka, walau masih teman dekat saja. Enak katanya, renyah katanya, gurih katanya. Testimoni dari konsumen ini membuat saya menjadi lebih bersemangat dalam membersarkan usaha. Tiga bulan usaha berjalan, akhirnya kami memperoleh sertifikat PIRT, tiga bulan berikutnya kami mencoba tampil dengan kemasan yang baru dan tiga bulan berikutnya kami memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI.
Tak disangka, secepat ini pergerakannya. Saat ini saya sudah menjalani usaha ini hampir dua tahun lamanya. Tak disangka, hobby memasak yang saya punya bisa membantu dalam perekonimian keluarga. Tak disangka, masakan dari hasil karya saya bisa disuka banyak orang dan telah mampu ke beberapa daerah di Indonesia bahkan beberapa negara di dunia. Pemasaran jamur crispy saya saat ini ada di beberapa toko oleh-oleh di wilayah DI Yogyakarta salah satunya di Bandara Internasional Yogyakarta. Selain itu produk kami ada di beberapa toko retail modern seperti AlfaMidi se DI Yogyakarta. Saat ini kami pun juga baru dalam tahap untuk melangkah ke pasar ekspor supaya bisa memperluas pasar dari usaha kecil kami.
Besar harapan, kedepan usaha ini bisa terus berkembang dan maju sehingga kami bisa bermanfaat untuk sesama. Saat ini sudah ada beberapa petani jamur tiram yang mensuplai jamur tiram nya kepada saya. Yaa, paling tidak bisa membantu mereka dalam pemasaran produknya. Pengalaman suami saya sebagai petani jamur tiram sebelumnya menjadikan saya tau seberapa besar perjuangan mereka para petani jamur. Hal ini yang menjadi salah satu motivasi saya dalam usaha, salah satunya supaya bisa membantu petani jamur yang ada. #ModalPintar