Hi Sisters
Assalamualaikum Wr.Wb
Perkenalkan Saya Susana, seorang ibu dari 4 orang anak, yang juga bekerja sebagai guru di sebuah MTs di Pandeglang.
Selain bekerja, saya juga mempunyai usaha makanan ringan, buatan sendiri dengan brand "Puruluk". Usaha tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016. Produk pertama puruluk adalah stik daun jeruk, makanan ringan ini dikemas kecil, diranting, dan kemudian di kirim ke warung warung terdekat dengan target konsumennya anak anak sekolah.
Stik daun jeruk ini kemudian mulai dikemas ukuran besar 200gr dan 500 gr dengan target konsumen orang dewasa. Stik ini mulai dikenal berkat promosi gratis dari mulut ke mulut dan orderan pun berdatangan. Kenaikan penjualan stik dlkemasan besar ini laku terutama menjelang hari raya. Konsumen membelinya sebagai kue pelengkap hari raya dan juga sebagai oleh oleh pulang kampung.
Produk kedua Puruluk yang tidak kalah laku adalah keripik kulit melinjo yang dalam bahasa Pandeglang melinjo dikenal dengan tangkil sehingga produk kami dikenal dengan Puruluk Kutang (Maaf ya, Kutang kependekan dari Kulit Tangkil). Keripik kulit tangkil ini sempat viral dan jadi langganan oleh oleh karena selain namanya unik, rasanya juga unik, enak dan ngangenin ( kata orang sih).
Pada Tahun 2018, Produk Puruluk mendapatkan tawaran untuk masuk ke sebuah Mart milik Koperasi Pedoman di Maja Pandeglang dan alhamdulilah Produknya laku dan makin dikenal sebagai salah satu produk oleh oleh khas Pandeglang.
Dikenal sebagai UMKM Pandeglang, undangan pelatihanpun berdatangan dari dinas dinas terkait seperti dinas perdagangan, dinas umkm dan koperasi. Produk Puruluk kulit tangkil juga sempat ikut pameran produk di dinas Ketahanan Pangan. Sebagai informasi kulit tangkil biasa dimasak menjadi sayur atau ditumis, sehingga dijadikan keripik merupakan inovasi yang luar biasa. Kulit tangkil pada musimnya bahkan menjadi sampah, dibuang kesawah sebagai pupuk karena mudah busuk.
Keripik kulit tangkil ini menjadi best seller Puruluk bahkan harga jualnya hampir melampaui emping melinjo sendiri. Harga emping melinjo dikisaran 60rb/kg. Sementara kulit tangkil bisa terjual 12rb/150gr atau 72rb/kg. Amazing kan??
Banyak support system dari berbagai pihak, pada tahun 2019 Puruluk pun mulai mengurus perizinan, mulai dari IUMK, NIB, dan sertifikat halal. Pada saat itu Puruluk mencatat 4 produk yang disertifikasi halal yaitu Stik Jarum, Keripik Kulit Tangkil, Emen (Emping Melinjo) dan Enjen Manis (Emping Wijen). Dan setelah berizin, Produk Puruluk semaki percaya diri untuk dipromosikan, mengikuti pameran pameran dalam kota maupun luar kota.
Tidak lama kemudian, Corona pun datang melanda, ppkm dimana mana, kegiatan pameran ditiadakan, wisatawan tidak ada yang berkunjung yang mengakibatkan penjualan menurun drastis. Meski demikian, Puruluk tetap produktif walaupun perputaran barang lambat. Ya... yang penting masih ada tambahan uang untuk kebutuhan sehari hari.
Hampir dua tahun corona mengganggu perekonomian keluarga, honor mengajar berkurang karena tidak ada tatap muka, warung warung sepi karena siswa belajar dari rumah. Tapi saya dengan Puruluk tetap semangat untuk berusaha.
Pada tahun 2021, keadaan membaik dan usaha Puruluk terus berjalan dengan inovasi inovasi lainnya. Pada tahun ini kami mulai mengeluarkan produk baru yaitu Puruluk kerupuk seblak cikur. Seperti produk lain,seblak cikur ini diproduksi sendiri, mulai menggoreng kerupuk hingga meracik bumbu. Dan kini seblak cikur menjadi best seller ketiga setelah stik jarum.
Di tahun 2021, Puluruk dengan produk stik jarum, keripik kulit tangkil dan seblak cikur mengikuti pameran umkm yang di selenggarakan dinas koperasi dan umkm di Solo Jawa Tengah. Dan kabar super baiknya saya dikirim foto oleh penyelenggara ketika menantu Pa Jokowi memborong keripik kulit tangkil. Makasih ya ibu.., saya bangga dan bahagia sekali, kalaulah ibu membaca artikel ini saya mohon repeat ordernya ya?.
Di tahun yang sama juga, saya bergabung di program Paribas dari PPSW, dan banyak mendapatkan ilmu luar biasa. Hingga pada saat ini Puruluk sudah menambah tempat sebagai spot penjualan offline atau reseller yang artinya penghasilan bertambah.
Permintaan tambah banyak artinya produksi harus semakin konsisten akan tetapi modal tidak mencukupi. Kami harus terus memutar uang untuk membeli bahan baku, dan memikirkan untuk memperbaharui alat produksi yang rusak seperti sealer,timbangan, alat pencetak stik, ganti kemasan yang lebih menarik dan lain lain.
Mengikuti kompetisi #ModalPintar dari sisternet.id mudah mudahan menjadi solusi untuk meningkatkan usaha cemilan ini. Sehingga dengan alat alat produksi yang baik bisa meningkatkan kualitas produk . Alat produksi lain yang dibutuhkan adalah mesin pembuatan adonan stik, agar lebih cepat, tepat ukuran, konsisten rasa dan higienis. Spinner peniris minyak juga merupakan alat produksi yang dibutuhkan untuk meniriskan minyak pada keripik kulit tangkil, agar lebih renyah dan tahan lama.
#ModalPintar juga dibutuhkan untuk membangun dapur produksi sedehana dan ideal yang khusus untuk produksi produk puruluk, karena selama ini proses produksi dilakukan di dapur rumah tangga.
Dan harapan kami yang lain adalah, membuka lapangan pekerjaan untuk orang orang sekitar. Aamiin
Wassallamualaikum wr wb
Salam hangat untuk para sisters
Dari Susana
Oleh Oleh Banten "Puruluk"
"OLEH OLEH PALING DINANTI"