Tahun 2022 yang baru berjalan hitungan hari masih membuatku merinding dengan apa yang aku jalankan hingga hari ini, setiap harinya aku berkencan dengan kompor dua tungku dan panci langseng besar yang ada di dapur rumahku. Kilas balik setahun yang lalu, tepatnya bulan November 2020 saat id card sebuah perusahaan masih aku kalungkan di leher, tiba-tiba aku menghadap ke ruangan direktur dan memberikan sebuah surat pengunduran diri. Tidak ada dalam bayangan sedikitpun untuk memutuskan pensiun menjadi karyawati yang mana sebuah pekerjaan yang sudah dijalankan bertahun-tahun olehku.
Jangankan bayangan, mimpipun tidak ada selama ini untuk risegn saat masih pademi. Ah takdir begitu aneh, tapi nyata adanya.
Aku inget banget, tanggal 21 Desember 2020 setelah pamit resmi ke rekan-rekan kerja kalau aku sudah tidak bisa kerja bareng mereka lagi. Di rumah, aku langsung nangis kejer sambil terus berdoa jangan sampai aku menyesal dengan keputusan yang ku ambil ini serta minta dibukakan pintu rejeki seluas-luasnya sama Sang Pencipta.
Seperti yang aku tulis diatas, takdir begitu aneh tapi nyata adanya. Berawal dari suamiku kepengen makan nasi bakar tapi tidak ada yang jual dekat rumah, akhirnya aku masak sendiri nasi bakar dengan resep yang aku cari di internet. Karna bikinnya kebanyakan buat kita berdua, sama suamiku dibawa ke kantornya untuk sarapan sama temannya dan wow itu jadi ladang pintu rejekiku yang baru hingga detik ini.
Awal jualan nasi bakar akhir desember 2020, pelanggan pertama nasi bakarku adalah teman-teman kerja pak suami yang notabennya teman aku juga. Untuk rasa kata mereka enak, hanya kurang asin , kurang banyak, terlalu banyak, kurang pedas, kurang gurih dan kurang rapih. Semua aku catat kekurangan dari nasi bakar yang ku jual untuk kuperbaiki, dari resep yang awalnya aku dapatkan di internet, aku ubah menjadi resepku dengan takaranku setelah melakukan ujicoba rasa berhari-hari sampai mendapatkan rasa yang pas di lidahku hingga teman-teman yang beli chat whatsapp ke aku bilang “gilakk, nasi bakar lu enakk banget ndah beda sama yang pernah gw makan”
Semangatku seperti terlahir Kembali, menggebu-gebu untuk menciptakan variasi di menu nasi bakar yang aku kasih nama Nasi Bakar Marina.
Nasi selalu jadi primadona dalam kebutuhan sehari-hari, kata suamiku kalau belum ketemu nasi sehari aja seperti ada yang kurang. Itu salah satu alasan yang akhirnya aku putuskan untuk fokus jualan Nasi Bakar yang mana ada varian isi :
Hingga berjalannya waktu kini menjadi 12 varian isi nasi bakar marina.
Selama 1 tahun berjuang membangun branding nasi bakar sendiri, tidak hanya financial aku yang berubah namun lingkungan sekitarku juga berubah. Aku terus belajar cara berdagang yang baik dengan bergabung di komunitas-komunitas bakulan seperti Komunitas Mompreneur. Banyak banget ilmu baru yang aku dapatkan, selalu belajar dari pengalaman para member Mompreuner yang lebih duluan terjun ke dunia bakulan. Seperti menggurus surat-surat UMKM yang sampai kini masih aku jalankan prosesnya. Meski hanya berkomunikasi via whatsapp group saja, namun setiap info yang aku dapatkan selalu ku catat untuk belajar lebih dalam lagi. Dari Mompreuner jugalah aku mengenal Sisternet, media digital yang nyaman untuk Wanita. Aku sih ngerasin itu, setiap buka website dari sisternet .
Agak getar awal baca salah satu judul artikel diatas saat buka web Sisternet, tapi tertantang setelah aku baca full artikel tersebut. Hastag Berani Naik Kelas membuatku ingin mencoba , pasti banyak banget ilmu baru yang akan aku dapatkan. Salah satunya mental, apakah mentalku sudah siap untuk naik kelas bisnisnya?? Kalimat itu ada dalam otakku setelah selesai baca artikel Sisternet tersebut. Akhirnya memberanikan challange ke dirisendiri untuk ikut serta kompetisi ini , menurutku itu sudahh juara.
Baru setahun aku jualan nasi bakar ini, meski masih tidak menyangka ternyata aku bisa jualan hasil masakan sendiri. Tapi sering ide yang muncul untuk mengembangkan usahaku ini terpentok oleh modal, selain ingin mendapatkan ilmu baru dari kompetisi tersebut bila lolos seleksi, mendapatkan hadiah #modalpintar juga menjadi tujuanku agar bisa uji coba dari ide-ide yang ada di kepalaku yang ingin aku tuangkan dalam nasi bakar marina.
Berbicara mimpi atau impian dari seorang yang baru setahun menjalankan usaha ini pasti banyak, termasuk impianku dalam usaha nasi bakar di DapoerMarina ini. Setahun ini aku jualan nasi bakar hanya via media sosial Instagram, Twitter, dan Facebook. Juga melalui whatsapp yang sering aku jadikan story menu nasi bakar jualanku. Impianku saat ini ingin bisa jualan di depan rumahku secara langsung, pengen juga mengubah yang awalnya packingan nasi bakarku menggunakan mika, ingin ku ubah menjadi box cokelat yang ada branding nasi bakar marina.
Semoga mimpi itu suatu saat dapat ku wujudkan , kata ibuku bermimpilah karna mimpi itu bisa memberikan semangatt untuk bangkit serta berjuang.