Sisters, setiap karyawan tentunya ingin bisa terus mempertahankan pekerjaannya, selain karena kebutuhan finansial, bisa juga karena berbagai alasan lainnya.
Hanya saja, di waktu-waktu tertentu, karyawan bisa merasa terancam dan takut akan kehilangan pekerjaan mereka. Misalnya saja saat awal pandemi Covid-19, di mana banyak perusahaan yang terpaksa memberhentikan karyawannya karena terdampak wabah ini.
Sehingga, menimbulkan ketakutan bagi karyawan lainnya yang merasa terancam tidak bisa mempertahankan pekerjaannya. Kondisi ketika kamu merasa takut ini ternyata disebut sebagai job insecurity yang memiliki dampak terhadap kinerja karyawan di tempat kerja.
Bagaimana tidak, ketika kamu merasa cemas dan terancam secara jangka panjang, maka kesejahteraan mental dan kesehatan fisik kamu pun akan terdampak.
Melansir BetterUp, job insecurity bisa menyebabkan menurunnya motivasi di kalangan karyawan akibat stres kronis yang mereka alami.
Pasalnya, tak hanya satu sampai dua hari, job insecurity bisa dialami oleh karyawan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Ketika karyawan merasa stres akan kehilangan pekerjaannya, maka ia akan sulit fokus pada pekerjaannya dan motivasinya pun menurun.
Dalam kondisi psikologis ini, mereka akan merasa percuma untuk menjaga kinerja di tempat kerja karena mereka berpikir bahwa mereka tetap akan berujung kehilangan pekerjaannya. Hilangnya motivasi karyawan akibat stres kronis ini kemudian menyebabkan kinerja yang buruk dan menurunnya kepercayaan diri.
Mereka yang mengalami job insecurity akan merasa bahwa potensi hilangnya pendapatan, identitas, dan status sosial ketika mereka diberhentikan dari pekerjaannya merupakan hal yang memalukan.
Padahal, apabila perusahaan melakukan pengurangan karyawan karena restrukturisasi organisasi, kinerja dan sikap yang baik menjadi salah satu penilaian penting untuk mempertahankan karyawan tersebut. Lebih dari itu, stres kronis saat seseorang mengalami job insecurity juga bisa menyebabkan burnout.
Kesehatan mental yang buruk, selain bisa mempengaruhi kinerja karyawan di tempat kerja, juga bisa mempengaruhi kemampuannya dalam mengontrol emosi. Mereka yang sedang mengalami job insecurity akan kesulitan mencari solusi terhadap masalahnya dan merasa tidak puas dengan pekerjaanya.
Akibatnya, produktivitas pun menurun dan kamu akan kesulitan untuk mengambil keputusan. Adapun kemampuan untuk berfungsi dengan baik di tempat kerja yang akan ikut menurun beriringan dengan burnout dan menurunnya motivasi.
Itulah beberapa dampak negatif dari job insecurity terhadap kinerja karyawan di tempat kerja. Selain berdampak terhadap kinerja, stres kronis akibat job insecurity juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan.
Yakni dengan meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung akibat meningkatnya produksi insulin yang memicu kebiasaan tidak sehat, seperti makan berlebihan.