Assalamualaikum
Perkenalkan saya Susana, saya seorang guru honorer di sebuah madrasah, saya mulai mengajar sejak tahun 2003 hingga sekarang. Suami saya juga seorang guru honorer di sebuah SMA swasta, kami mempunyai 4 orang anak, 1 puteri dan 3 putera, tiga anak masih usia SD sedangkan yang paling kecil masih berusia 20 bulan.
Pasti sudah banyak yang memaklumi berapa nominal honor guru honorer, apalagi di daerah pedalaman seperti Menes Pandeglang. Apalagi dengan 4 orang anak yang sedang butuh banyak biaya pendidikan, dan butuh gizi yang baik. Saya tidak putus asa dengan keadaan yang tidak mendukung, justru prinsip saya ketika masalah ekonomi datang adalah "kencangkan ikat pinggang atau berusaha lebih keras". Dan saya memilih opsi yang kedua.
Pekerjaan tambahan yang sudah dikerjakan antara lain jadi guru les dengan bayaran 1000 rupiah per anak per pertemuan, Memberikan privat komputer , jualan masakan ke pesantren, jualan seblak, jualan roti dan donat, jadi agen tup#erware, jualan or%flame, semua yang bisa datangkan pemasukan dilakukan.
Hingga pada tahun 2016, saya dibantu adik dan ibu mulai buat sistik yang dikirim ke warung warung, alhamdulilah stik buatan kami laku dan pembuatan sistik terus dilakukan, dan semakin bertambah volumenya. Dan Sistik ini jadi cikal bakal usaha kami yang dinamai Oba Puruluk (oleh oleh Banten Puruluk)
Produk kami kemudian bertambah 1 jenis lagi yaitu keripik kulit melinjo, yang bermula dari pesanan teman yang ingin dibuatkan karena ketagihan setelah dijamu makan dengan lauk keripik kulit melinjo asam manis. Semenjak itu pesanan berdatangan berkat promosi mulut kemulut.
Usaha berbuah manis, produk keripik kulit melinjo jadi sering ikut pameran, dan ditawari masuk ke sebuah mini mart milik koperasi Pedoman di Pandeglang. Sejak itu produk oba puruluk dikenal dengan keripik kulit melinjonya (dalam bahasa pandeglang : tangkil), dan orang mengenal nya puruluk kutang(kulit tangkil)?
Sebagai informasi , Menes adalah penghasil emping melinjo terbanyak dan terbaik, sehingga jika pada musim nya, kulit nya akan melimpah. Masyarakat setempat biasa memasakmya sebagai sayur, akan tetapi jika terlalu melimpah, kulit tangkil tersebut akan menjadi sampah dan terbuang. Karena umur segarnya yang sangat pendek yaitu sekitar 1-2 hari. Setelah itu kulit akan membusuk dan tidak bisa di konsumsi.
Tetapi dengan dijadikan nya kulit melinjo tersebut menjadi keripik yang enak dan lebih awet untuk disimpan sebagai lauk makan atau cemilan. Bahkan harga jual nya pun hampir mendekati harga emping melinjo nya sendiri. Jika harga emping seharga 30 ribu per 500 gram. Harga keripik kulit melinjo juga tembus 12rb per 150 gram atau sekitar 36rb per 500 gram, luar biasa bukan?
Alhamdulilah, berkat pelatihan dan dukungan banyak pihak seperti dinas kop, ketahanan pangan, indag dan lain lain, kami mulai membekali usaha dengan ijin ijin seperti NIB, sertifikat halal, dan yang terakhir baru ditempuh adalah SPIRT.
Covid pun melanda, jualan ofline jadi lesu, berkat pelatihan salah satunya dari sisternet.id kami mulai membuat akun ig purulukofficial.id, buka toko di marketplace, jualan di fb, status wa dan penjualan sedikit naik lagi.Penjualan naik, ekonomi keluarga terbantu. Meskipun tidak banyak tapi bagi kami sangat membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari hari apalagi dimasa pandemi, dimana guru honorer tidak bisa mengajar tatap muka disekolah yang berimbas pada jumlah honor yang diterima, sedih ya??
Waktu terus berjalan dan banyak ilmu yang didapat, kami mulai mengeluarkan produk baru yaitu kerupuk seblak cikur,emping manis wijen dengan brand PURULUK. Kini kami memiliki beberapa spot penjualan ofline dan promosi yaitu coop mart, stand umkm MPP Pandeglang, butik malaeka, Saung Uduk Panyilekan, FSPP (Rumah transaksi Pondok Pesantren), dan 6 warung kecil, Selain itu toko online di Lazada, Tokopedia, Shopee, Plaza Banten, Tokko.co.id
Saya berharap usaha ini akan lebih maju lagi, saya bermimpi untuk memiliki mesin penunjang produksi seperti mesin pembuat adonan untuk stik, spinner untuk peniris minyak kulit melinjo agar kering dan makin awet, mesin pencetak stik, dan bahkan untuk memiliki dapur khusus produksi.
Dan semoga melalui kompetisi ini saya bisa mewujudkan impian tersebut, agar usaha makin maju, penjualan meningkat, membuka lapangan kerja untuk ibu ibu sekitar, dan tentu saja mengangkat derajat kulit melinjo melinjo dari sampah jadi berkah.